Sementara baureksa dan dhanyang memiliki makna yang sama yaitu penunggu, hal ini terkait dengan kepercayaan kuno animisme dan dinamisme yang mempercayai tentang roh-roh penunggu suatu tempat seperti penunggu pohon besar, penunggu batu besar dan sebagainya.
Masyarakat Jawa kuno membagi asal usul hantu dalam dua  kategori, yaitu hantu yang memang sejak semula diciptakan sudah berwujud hantu, sementara yang kedua adalah hantu yang aslinya bidadara dan bidadari yang sedang menjalani kutukan karena melakukan kesalahan.Â
Dalam kitab Sudamala diceritakan tentang hantu berbagai jenis yang dipimpin oleh Batari Durga dengan pusat kerajaan hantu di Setra Gandamayit akhirnya kembali berubah menjadi bidadara dan bidadari setelah diruwat oleh bungsu Pandawa yaitu Sadewa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H