Mencermati dinamika politik yang berkembang, memang selalu menarik untuk diikuti, apalagi bagi yang memang tertarik dengan dunia politik.
Pasca mk memutuskan untuk menolak semua gugatan yang diajukan oleh kubu prabowo-hatta beberapa hari yang lalu, kubu jokowi-jk yang awalnya dengan pede selalu mengumandangkan tentang koalisi ramping dan tanpa syarat tiba-tiba bermanuver untuk mencoba menarik beberapa partai politik yang masuk di kubu koalisi pendukung prabowo-hatta agar menyeberang ke kubu mereka.
Nampaknya kubu pendukung jokowi-jk sadar betul bahwa meskipun selalu dikumandangkan bahwa negeri kita adalah negera dengan system presidensiil, namun faktanya bahwa system presidensiil yang berlaku di negera kita memang tidak sepenuhnya sesuai dengan yang diangankan oleh para ahli, karena riil politik yang ada, meski menganut system presidensiil namun negeri kita dalam kesehariannya agak condong juga ke parlementer, betapa begitu banyak kebijakan dan keputusan Presiden yang musti mendapat persetujuan dari parlemen.
Menyadari hal itulah, maka tak heran kubu pendukung Jokowi-JK terus bermanuver untuk bisa menarik beberapa partai pendukung Prabowo-Hatta agar bisa berpaling ke mereka, hal itu mereka lakukan karena mereka sadar betul bahwa kekuatan pendukung Jokowi-JK di parlemen masih kurang dari 50%, padahal berkaca pada kepemimpinan SBY-Boediono yang didukung oleh kekuatan mayoritas parlemen saja kadang kedodoran menghadapi manuver-manuver di parlemen.
Maka beberapa hari terakhir, di media bisa kita saksikan berbagai pernyataan dari kubu Jokowi-Jk tentang partai-partai kubu Merah Putih yang akan berpaling ke kubu mereka, missal Jokowi sendiri yang menyatakan bahwa Demokrat dan PAN akan merapat ke kubu mereka, lalu bersahutan Muhaimin Iskandar, Eva Sundari, Surya Paloh yang silih berganti menyatakan bahwa partai-partai lain akan merapat, seperti PPP dan yang lain.
Namun, pernyataan – pernyataan yang silih berganti dari kubu Jokowi-JK dimentahkan oleh kubu Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta, mulai dari PAN, Demokrat, PPP, Golkar, PKS yang dengan gagah membantah pernyataan kubu Jokowi dan bahkan dengan tanpa tedeng aling-aling mereka menyatakan akan menolak jika ditawari menteri oleh Jokowi, karena mereka berkomitmen untuk tetap solid di koalisi permanen yang telah dideklarasikan.
Di sisi lain, koalisi merah putih yang terus digoda oleh kubu Jokowi-JK malah semakin merapatkan barisan, di daerah-daerah koalisi merah putih ternyata juga terus dirapikan dan terus menyolidkan barisan, sehingga memang hal ini agak membuat keder kubu Jokowi-JK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H