Pernakah mendengar apa itu Veitchia merrillii? Veitchia merrillii atau Palem Putri merupakan anggota Famili Arecaceae yang dikenal sebagai Christmas Palm. Palem Putri umum dimanfaatkan sebagai tanaman hias sehingga mudah ditemukan di pinggiran jalan ibu kota. Namun, fakta mengejutkan datang dari IUCN, lembaga konservasi dunia yang mengklaim bahwa Palem Putri masuk dalam daftar spesies tumbuhan yang terancam punah tahun 2020.
Permasalahan ini menarik perhatian sekelompok ilmuwan muda asal Unesa. Menurut tim yang bernamakan Hive Merrillii ini, kepunahan Palem Putri harus dicegah dan keberlangsungan hidup Palem harus tetap dijaga. Diskusi dan studi awal berupa survei singkat telah dilakukan oleh tim yang beranggotakan Riska Ayu, Ariij Hady Tsana, Dyah Ayu Ramadhani, Heti Kristyandari, dan Rizq Rachmad.
Ariij menuturkan bahwa penyebab terjadinya kelangkaan spesies palem putri adalah kurangnya inisiatif masyarakat untuk merawat tanaman karena kepahaman akan nilai guna masih minim dan terbatas.
“Sangat disayangkan, jika pohon Palem Putri harus punah hanya karena kurangnya kesadaran masyarakat,” komentar Ariij. “Menurut kami, menaikkan minat masyarakat agar tertarik melesarikan tanaman merupakan langkah awal perwujudan upaya konservasi.”
Pemanfaatan Biji Palem Putri dalam Bidang Kesehatan
Salah satu bentuk perwujudan upaya konservasi yang dicontohkan oleh Ariij beserta rekan adalah menaikkan nilai guna Palem Putri secara medis. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) 2023 yang diselenggarakan Kemdikbud, tim mencetuskan gagasan penelitian berupa pemanfaatan biji Palem Putri untuk obat herbal HIV. Ide inovatif ini mereka dapatkan berdasarkan hasil observasi keresahan masyarakat akan bahaya HIV yang mampu mengakibatkan kematian bagi penderitanya.
“Seluruh anggota tim sangat termotivasi untuk mendapatkan jalan keluar dan menyambungkan benang merah atas dua permasalahan penting yang ada, yaitu terancamnya keberadaan Palem Putri dan permasalahan HIV,” Ujar Riska Ayu selaku ketua tim.
Seperti banyak diketahui, Human Immunodeficiency Virus (HIV) menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar di dunia. Menurut WHO, penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yang dipicu oleh HIV terhitung telah merenggut nyawa sebanyak 630 ribu jiwa. Upaya alternatif penanganan HIV kerap dilakukan, hanya saja banyak dari mereka menimbulkan efek samping. Alasan ini yang mendasari Hive Merrillii mencari solusi baru berupa pemberdayaan bahan alam yang ramah akan efek samping.
"Hasil diskusi tim berdasarkan studi pustaka menemukan bahwa ekstrak biji palem putri mengandung bioaktivitas flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan, antikanker, dan antivirus karena mengandung sejumlah senyawa potensial, seperti rutin," ungkap Dyah Ayu saat menuturkan manfaat tersembunyi biji Palem Putri, “Oleh karena itu, penelitian ini berpotensi besar memperoleh obat herbal HIV yang aman dikonsumsi.”
Menurut Heti Kristyandari, riset yang tim lakukan membutuhkan ketelitian tinggi sehingga proses penelitian masih terus dikaji agar nilai validitas dapat diperoleh.
"Harapannya, penelitian yang kami lakukan bisa menjadi inspirasi masyarakat untuk terus berkomitmen menjaga keberlangsungan hidup Palem Putri agar tidak punah. Selain itu, doa kami semoga hasil riset yang didapatkan dapat dijadikan sebagai acuan baru dalam dunia ilmiah untuk pembuatan obat HIV,” Tutur Heti penuh harap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H