Mohon tunggu...
Mochammad AriRamadhan
Mochammad AriRamadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

aktivis mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dinamika, Problematika, dan Implikasi Kebijakan Pengelolaan Sampah di Kota Sukabumi

29 Juni 2022   17:20 Diperbarui: 29 Juni 2022   17:29 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatnya  penggunaan  plastik dalam     kehidupan     manusia     menjadi persoalan yang harus diselesaikan dengan tepat.Peningkatan pemanfaatan plastik ini terjadi   karena   plastik   bersifat   ringan, praktis,    ekonomis    dan    dapat    meng-gantikan  fungsi  dari  barang-barang  lain. Sifat praktis dan ekonomis ini menyebabkan   plastik   sering   dijadikan barang    sekali    pakai,    sehingga    ber-kontribusi  terhadap  penambahan  jumlah sampah   plastik.   Hal   ini   menyebabkan masalah lingkunganyang serius

Keberadaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, makin menyempit pada awal 2022. TPA itu hanya menyisakan satu hektare untuk menampung sampah.

Kondisi ini disikapi dengan menggiatkan gerakan pengurangan sampah di tengah masyarakat. Pada awal 2022 ini, pemkot menggencarkan gerakan pengurangan atau pengolahan sampah untuk mengurangi pembuangan ke TPA Cikundul

Dengan cara memaksimalkan pengolahan sampah organik menjadi kompos, biopori, dan maggot. Sedangkan untuk sampah anorganik dilakukan kreasi seperti ecobrick, kreasi kriya, dan bank sampah.

Di sisi lain, Pemkot Sukabumi mengeluarkan Perwal Nomor 19 Tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Di mana aturan ini efektif berlaku pada 2020.

Selebihnya pemkot Sukabumi harus melakukan Sosialisasi perwal ini terus digencarkan kepada masyarakat,. Misalnya ke rumah makan, hotel, dan minimarket serta supermarket.

Ketentuan ini dinilai efektif dalam menekan sampah plastik. Terlebih saat ini, sebagian besar sampah di Sukabumi berasal dari plastik. Sementara per harinya produksi sampah mencapai 171 ton per hari.

penerapan ketentuan ini sudah berjalan akan tetapi belom optimal. Di lapangan yang sudah berjalan baru plastik berbayar atau himbauan tas belanja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun