17 tahun adalah usia yang konon 'sedang lucu-lucunya' bagi seorang anak. Seseorang dianggap telah memasuki masa remaja di usia ini. Tetapi di usia pernikahan yang ke-17 ini, kami belum dikaruniai seorang anak. Namun sampai hari ini hal itu tidak menjadi masalah buat kami. Kami malah berpikir tentang hal lain. Kami berencana untuk merayakannya dengan cara yang berbeda dari biasanya. Cara itu adalah membuat sebuah rilis album musik.
Saya dan isteri kebetulan mempunyai profesi yang serupa tapi tak sama. Saya adalah seorang pengajar gitar dan isteri adalah seorang pengajar vokal. Dari situlah kami mulai menggagas untuk membuat sesuatu yang sesuai dengan kemampuan yang kami miliki. Ya, tentunya membuat lagu.
Sejak awal tahun 2021 isteri saya mulai menulis lagu-lagu yang akan dirilis. Kadang ide nada lagu yang muncul direkam sementara dengan menggunakan ponsel miliknya supaya tidak lupa atau hilang begitu saja. Lirik lagu yang muncul tiba-tiba dalam benak juga ditulis dalam software note yang tersedia di ponsel. Ide-ide lagu itu kemudian dikirimkan ke ponsel saya untuk diaransemen.
Sebagai seorang pemain instrumen, tugas saya saat itu adalah mengaransemen dan mengisi istrumen musik untuk lagu-lagu yang diciptakan oleh isteri. Instrumen musik yang saya mainkan langsung dengan menggunakan tangan saya adalah gitar dan piano. Sementara instrumen-instrumen lainnya seperti drum, bass, strings, synthesizer diprogram dengan menggunakan software. Hampir seluruh proses perekaman instrumen musik, mixing dan mastering murni dikerjakan di rumah (home recording). Instrumen yang rekamannya dilakukan di studio hanya vokal dan gitar akustik. Karena untuk kedua intrumen itu membutuhkan ruangan kedap suara dan mikrofon yang mumpuni.
Setelah semua proses selesai, termasuk desain cover, akhirnya album tersebut kami rilis lewat distributor online. Saat ini album kami, Dewi Rosanti - Jejak, sudah bisa didengarkan di platform-platform digital seperti Youtube Music, Spotify, Apple Music, Amazon Music dan lain-lain.
