Value Proposition dan Customer Experience: Peserta dilatih untuk merumuskan penawaran nilai (value proposition) yang membedakan produk herbal mereka dari kompetitor. Selain itu, mereka juga diajarkan bagaimana memberikan pengalaman pelanggan yang berkesan, mulai dari interaksi pertama hingga pembelian ulang.
Alat Pemasaran Digital (Digital Marketing Tools): Pelatihan ini juga memperkenalkan berbagai alat pemasaran digital seperti SEO (Search Engine Optimization), SEM (Search Engine Marketing), dan pemasaran melalui media sosial (Social Media Marketing). Peserta diajarkan bagaimana memanfaatkan alat-alat ini untuk meningkatkan visibilitas dan penjualan produk secara online.
Optimasi Pasar Ekspor: Mengingat tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperluas pasar UMKM lokal hingga ke pasar internasional, sesi khusus tentang ekspor produk herbal juga diberikan. Dalam sesi ini, para pelaku UMKM diajarkan tentang regulasi, prosedur ekspor, serta strategi promosi di pasar internasional.
Pengalaman Praktis dan Simulasi
Untuk memastikan peserta dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh, tim pelaksana juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengikuti simulasi pemasaran digital. Dalam simulasi ini, peserta dipandu untuk membuat akun bisnis di berbagai platform e-commerce dan media sosial, serta diajarkan bagaimana mengoptimalkan konten dan strategi pemasaran mereka di platform-platform tersebut.
Dalam salah satu sesi, Naswan Suharsono memandu peserta dalam mempraktekkan penggunaan platform seperti Facebook Ads, Instagram Ads, serta Google Ads untuk mempromosikan produk herbal mereka. Ia menekankan pentingnya memahami algoritma platform tersebut untuk mendapatkan hasil yang optimal dari kampanye pemasaran digital.
Rachmad Hidayat, sebagai salah satu anggota tim pelaksana yang juga memiliki pengalaman luas dalam bidang pemasaran internasional, memberikan panduan praktis tentang bagaimana cara memanfaatkan platform-platform perdagangan global seperti Alibaba dan Amazon untuk memperluas jangkauan pasar ekspor. Ia juga membagikan tips-tips praktis dalam hal negosiasi harga, pemilihan mitra distribusi internasional, serta menjaga kualitas produk agar sesuai dengan standar internasional.
Antusiasme Peserta dan Harapan Masa Depan
Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat positif dari para pelaku UMKM di Desa Kare. Salah satu peserta, Siti Nurhayati, pemilik usaha jamu herbal, menyampaikan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru bagi usahanya. "Selama ini saya hanya mengandalkan penjualan secara offline dan promosi dari mulut ke mulut. Tapi setelah mengikuti pelatihan ini, saya jadi paham betapa pentingnya pemasaran digital dan bagaimana cara mengoptimalkan potensi produk saya untuk pasar yang lebih luas," ujarnya.
Peserta lainnya, Bambang Setiawan, yang juga memiliki usaha olahan herbal, menambahkan bahwa pelatihan ini memberi dorongan besar untuk mulai mencoba menembus pasar ekspor. "Dengan adanya pelatihan ini, saya jadi lebih percaya diri untuk menjajaki pasar ekspor. Terutama setelah mendapatkan panduan praktis tentang bagaimana cara memulai dan apa saja yang perlu dipersiapkan," ungkapnya.