Mohon tunggu...
ari ganesa
ari ganesa Mohon Tunggu... -

Ari Ganesa (21) was born on 22st of June 1990 in Kediri, small town in East Java, Indonesia. She is 4nd year student of Marine Biology Departement at Sepuluh Nopember Institute of Technology. She has an interest about animals, natural conservacy, and adventure. She also has a passion about Photography, Videography and Presenting

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merindu Pagi

30 November 2011   02:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:01 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

saat suatu hari kubuka mata, kulihat hijaunya rumput tepi danau menyeruak
surya merah jingga mengintip bersama sang cakrawala dari balik pepohonan
menepis segala rasa ragu dalam palung jiwa, kali ini ada yang berbeda
begitu anggun dan elok menyambut menghapus kelabu tanpa ragu
sejak kulihat saat pertama lonceng pagi datang bersenandung layaknya rupawan

cahaya mudamu bagai lukisan ilahi yang tiada terperi
aku sungguh tak rela jika mendung dan badai mengubur cahaya pagimu
dalam hangat dan sejukmu, sang langit begitu terpana  olehmu
dan aku mulai terpukau, terhanyut bersamamu tanpa kau tahu
indahmu begitu mempesonaku hingga aku tak mampu berkata-kata lagi..
tak sadar aku jatuh dalam hening hati yang tertawan olehmu… pagi..

dari sudut matamu terlihat keraguan yg berpendar
menggelitik rasa ingin tahuku yang kian membuncah
adakah pemilik sinarmu..pagi?
ingin rasanya aku menghabiskan waktu hanya bersamamu..
ingin berbagi kisah hidup denganmu namun riuh debur angin dekatiku
membangunkanku dari fatamorgana merah jambu

Aku sedih saat kamu kembali ke peraduanmu bersama embun.. pagi..
Berusaha bangkit dari dukaku, buka mata,
dan lihat.. kenyataan  itu tak selamanya indah
Tiada yang salah
kamu benar..jadi lanjutkan petualanganmu
tak akan ku ganggu kamu, mungkin aku hanya terlalu  berharap
Jaga dirilah kamu, aku harus pergi…kurasa ini  waktunya kita jauh.
meski dalam hati aku takkan sanggup pergi

Jika suatu saat nanti kamu terluka, aku bersedia menghapus lukamu
Bila esok kamu sakit, dengan senang hati akan kuobati laramu
tapi jangan terlalu dalam hilang dari pandanganku, karna aku masih butuh kamu.. pagi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun