Mohon tunggu...
Muhammad Arif Zakyuddin
Muhammad Arif Zakyuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo rekan sejawat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penutup Manis Penghujung Pengabdian: SB Kubu Gajah

25 Februari 2024   00:11 Diperbarui: 25 Februari 2024   00:31 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 6. Mendekorasi ruang kelas (Dokpri)

BAB I : Pendahuluan

Tak terasa, pengabdian kami sudah mendekati waktu akhir. Mendekati akhir pengabdian, kami berencana untuk menggunakan sisa waktu dengan sebaik-baiknya karena terpaut fikir "Kapan lagi bisa ketemu mereka?". Ahad, 18 Desember kami gunakan untuk kembali menguatkan konsep program kerja yang belum terealisasikan di minggu sebelumnya. Selain menguatkan konsep program kerja, kami juga merencanakan sedikit agenda di luar program kerja dan pembelajaran berupa mendekorasi Sanggar Belajar.

BAB II : Program kerja dan Kegiatan Belajar Mengajar

Senin, 19 Desember dibuka dengan kegiatan belajar mengajar seperti biasa, namun kami selingi dengan program Encouraging tree yang merupakan realisasi program dari tema yang kami usung. Program ini bertujuan untuk membantu mengenali potensi diri dan meningkatkan motivasi belajar pada siswa. Program ini ditujukan untuk siswa SB Kubu Gajah dan dilaksanakan dengan metode komunikasi interpersonal, diskusi dan diakhiri dengan menempelkan sticky notes yang bertuliskan impian pada masing-masing siswa pada Encouraging tree. Berdasarkan observasi, program ini berjalan dengan baik ditandai dengan antusias dari siswa serta pengelola dalam mengikuti seluruh rangkaian acara dan kami berharap dampak yang diterima akan dapat merubah pola belajar para siswa menjadi lebih baik.

Gambar 2. Encouraging tree (Dokpri)
Gambar 2. Encouraging tree (Dokpri)

Sesuai jadwal pelajaran pada hari Selasa tepatnya tanggal 20 Februari, kami berinisiatif untuk membawa siswa SB Kubu Gajah ke taman bermain yang letaknya tidak jauh dari sanggar. Pada kegiatan ini, kami memperkenalkan salah satu permainan tradisional Indonesia yang bernama 'Engklek'. Saat mencoba memperkenalkan, para siswa dengan teliti memperhatikan cara bermain dan peraturan dalam Engklek. Setelah mengenal Engklek, kami membentuk beberapa kelompok bermain untuk mencoba bermain. Tawa lepas dan candaan tak berujung menandakan antusias siswa untuk kegiatan yang dilaksanakan, terik matahari beriringan dengan cucuran keringat siswa tidak menjadi penghenti untuk kesempatan belajar di luar kelas, sesekali kami memperhatikan siswa yang berlarian agar tetap terjaga. Waktu menunjukan pukul 11 siang yang menjadi tanda bahwa pembelajaran sudah selesai. Usai belajar dan bermain, kami menutup kegiatan pada hari itu dan mempersilakan siswa untuk pulang. 

Gambar 3. Pemanasan sebelum memulai permainan (Dokpri)
Gambar 3. Pemanasan sebelum memulai permainan (Dokpri)
Hari berganti, matahari tetap memancarkan sinarnya di waktu kami berangkat menuju SB. Aroma udara pagi seraya mengiringi perjalanan kami dan sambutan meriah saat kami menginjakkan kaki kembali di SB Kubu Gajah menjadi hal yang selalu kami dapatkan setiap harinya. Sesuai rencana, pada Hari Rabu, 21 Februari setelah kegiatan belajar mengajar, kami melakukan promosi kesehatan berupa 6 Steps of Hand Hygiene menggunakan referensi dari WHO (World Health Organization). Sebagai pembuka, kami menjelaskan bermacam-macam penyakit yang dapat menular serta pencegahan penularannya, adapun kami mengajarkan etika batuk dan bersin untuk mencegah penyakit yang penularannya lewat udara. Metode promosi kesehatan yang kami gunakan adalah seminar komunikatif dan praktik sehingga siswa dapat lebih berantusias. Setelah selesai menyampaikan materi, kami mengajak siswa untuk memperagakkan kembali 6 Steps of Hand Hygiene untuk menjadi alat ukur keberhasilan promosi kesehatan.

Gambar 4. Promosi Kesehatan 6 Steps of Hand Hygiene (Dokpri)
Gambar 4. Promosi Kesehatan 6 Steps of Hand Hygiene (Dokpri)

Menjelang hari Jum'at layaknya umat muslim, kami mengadakan ibadah berupa membaca surat yasin bersama. Sebelum membaca yasin, para siswa melakukan pembelajaran pada masing-masing kelasnya dan setelahnya, kami membaca surat yasin bersama-sama.

Gambar 5. Membaca surat yasin bersama (Dokpri)
Gambar 5. Membaca surat yasin bersama (Dokpri)
Hari penutupan sekaligus perpisahan yang sudah kami rencanakan akan diisi dengan menceritakan sedikit sejarah Indonesia sebelum merdeka serta mengenalkan pahlawan-pahlawan kemerdekaan. Jum'at, 23 Februari, pembelajaran dibuka dengan ucapan terimakasih dari pengelola SB kepada kami atas pengabdian selama kurang lebih 3 minggu yang kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran. Pembelajaran dimulai dengan menceritakan filosofi burung garuda sebagai lambang Negara Indonesia dan dilanjutkan dengan menceritakan sejarah dalam lambang tersebut yang meliputi pancasila, kemerdekaan Indonesia, makna "Bhinneka Tunggal Ika". Setelah menceritakan filosofi lambang garuda dan sejarah kemerdekaan Indonesia, tak lupa kami menceritakan tokoh-tokoh yang berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan sekaligus memberi motivasi untuk melanjutkan perjuangan bangsa dengan belajar karena dengan belajar, estafet kepemimpinan bangsa akan berlanjut pada orang yang terdidik. Sebelum pembelajaran ditutup, kami mengajak para siswa untuk mendekorasi ruang kelas dengan menempelkan lambang burung garuda, poster pahlawan, dan Peta Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun