Mohon tunggu...
Arif Zakiyul Mubarak
Arif Zakiyul Mubarak Mohon Tunggu... Novelis - Pengamat Politik, dan Akademisi Ushuluddin dan Filsafat

Fortis Fortuna Adiuvat, & Ad Maiora Natus Sum (Keberuntungan akan berpihak kepada si pemberani, & Aku di lahirkan Untuk hal yang lebih besar)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Renjana

20 Februari 2024   13:16 Diperbarui: 20 Februari 2024   13:31 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paripurna hidup yang redup dan suram;
Kelam dan tenggelam di alur yang dalam
Dentang denting hujan langit malam
Melukis metafora hati yang karam

Semua akar-akar pijak terasa patah
Aska menghukum langkah
Rana dari kelana di jarah
Antah-berantah takdir yang terikat sumpah

Seperti terbiasa menelanjangi air mata
Berleha-leha dengan lelah yang jenaka
Bersandiwara dengan rupa yang pura-pura
Lalu menutup lihat dan menenangkan kecewa

Baca juga: Puisi Alif lam ()

Terlepas dari harap dan sebuah doa
Lanang sang bunda tak harus berduka
Menopang langkah, menakar harta
Melawan pulang, menyetubuhi renjana

Banda Aceh, 20 Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun