Mohon tunggu...
A Zainudin
A Zainudin Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Sastra

Menulis sesuai kata hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan di Awal November

1 November 2020   16:09 Diperbarui: 3 November 2020   12:03 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan di awal November serupa tukang tagih utang kartu
Setia datang menagihku membayar janji
Padahal kau tahu kita sudah sama-sama tidak menepati
Kita sudah asyik bercengkerama memainkan cinta sendiri-sendiri
Meninggalkan hujan awal November saat kita menggores rindu pertama kali

Tapi hujan ini selalu memaksaku menengokmu
Melewati buliran-buliran gerimis yang mendatangkan cerita
Ada cinta, ada rindu dan sekaligus pilu
Ada harap di matamu sekaligus ketakutan imajiku
Lalu waktu yang mulai menggenapkan rasa hampa
Kita mulai pelan-pelan merasa terluka
Meski aku tahu, kau dan aku sama-sama berusaha tak ingin lupa

Hujan di awal November ini
Aku kembali mengajakmu bertemu
Meski hanya lewat memoriku

Tangerang Selatan, 1 November 2020, Hujan di Siang Hari

Puisi terkait : Menengok Mantan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun