Mohon tunggu...
A Zainudin
A Zainudin Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Sastra

Menulis sesuai kata hati.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Heci Itu Ya Pakai Kacang

30 Juli 2020   14:46 Diperbarui: 30 Juli 2020   14:48 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Heci alias bakwan, Sumber: Dokpri

Heci itu ya pakai kacang, nuw. Bentuknya mesti bulat rapi, empuk, tebal dan ya gitu, ada gurih-gurihnya dari kacang garing yang matang bersamaan adonan utama.  Mana ada rumusnya, heci kok tipis, bentuknya ga tercetak rapi, trus keras cenderung kemeripik. Itu, sih peyek.

Heci bagi saya hanya dua.  Heci yang bertoping udang, yang  saya sebut heci udang, dan heci (baca: heci thok) yang bertoping kacang tanah goreng.  Jika berbeda, ya paling ukurannya saja.  Ada yg ukuran kecil, dijual oleh penjual dekat sekolah waktu SD dulu, atau ukuran besar seperti yang biasa saya beli di warung kopi kalau disuruh ibu membelinya untuk kudapan sore. 

Ternyata saya salah. Pengetahuan saya mengenai heci ini ternyata berbanding lurus dengan luasnya daerah yang saya jelajahi, juga banyaknya sumber informasi yang saya buka.  Semakin jauh saya merantau semakin sadar bahwa heci itu tidak melulu seperti yang ada dalam pikiran saya.  Dari namanya saja, ternyata heci itu banyak macamnya.

Heci adalah nama akrab bagi kami yang tinggal di wilayah Jawa Timur sebelah barat, sekitar Madiun-Magetan-Ngawi_ Ponorogo.  Di daerah lain seperti Malang, Surabaya atau bahkan Balikpapan (kemungkinan karena penjualnya juga banyak dari Jawa Timur), makanan ini dinamakan "ote-ote".  Masyarakat di Jawa Barat mengenalnya sebagai bala-bala, sedangkan di daerah Jakarta dan sekitarnya lebih dikenal sebagai bakwan sayur.  Bahkan kalau di Makassar, gorengan gurih ini lebih banyak disebut dengan nama "Bikang".  Padahal bikang adalah sejenis kue manis dari tepung beras yang dipanggang di atas cetakan Teflon (eh, ini mah Carabikang tepatnya he he).

Bikang Doang (Bakwan Udang), Sumber: fajarpos.com
Bikang Doang (Bakwan Udang), Sumber: fajarpos.com

Itu baru nama.  Belum bentuk dan komposisi bahannya.  Ternyata, heci itu tidak harus memakai kacang.  Bahkan bisa jadi, di daerah lain, terasa aneh jika  melihat ada heci (bakwan) menggunakan toping kacang goreng.  Seperti peyek saja, pikir mereka.

Eh, tapi yang aneh justru saat saya mulai tinggal di Jakarta. Bakwan sayur -- di sini sama sekali tidak dikenal nama heci, berbentuk tidak teratur.  Dibuat tanpa menggunakan cetakan.

Ada yg tebal mirip heci tapi bentuknya tidak bulat manis, ada juga yang melebar dan tipis persis seperti peyek.  Teksturnya tidak hanya lembut dan empuk, tapi ada yang tipis keras cenderung krispi, ada juga yang agak keras karena kurang air sama sayur.

Ada juga yang kering namun bentuknya tebal seperti banyak yang dijual di depan mini market. Bahkan, di Semarang bakwan dibuat dari daun Jembak  alias selada air, sejenis tanaman yang tumbuh di tanah yang mengandung banyak air.  Pokoknya terserah yang buat atau yang jual.

Bakwan Jembak, Sumber: detikfood.com
Bakwan Jembak, Sumber: detikfood.com

Bahkan, saya cukup lama memendam keinginan makan heci dalam versi aslinya (menurut saya tentunya) karena susah mencarinya di Jakarta dan istri juga belum juga meluluskan permintaan saya.  Bukan apa-apa, membuat heci versi asli itu harus memakai cetakan sendok sayur logam yang khusus, tidak boleh diguinakan untuk masak sayur atau lainnya.  Kalau tidak, adonan heci akan lengket dan susah dikeluarkan dari cetakan saat sudah digoreng.  Jadi, dari pada ribet, menggorengnya ya tanpa cetakan saja.  Dibuat tebal agak kental, sebab kalau cair nanti adonan akan melebar.   

Namun, berbekal eksperimen yang berulang kali, akhirnya istri tahu cara membuat heci yang mudah, yaitu dengan menggunakan sendok sayur logam baru dan tidak pernah menggunakannya untuk yang lain.  Begitu selesai dipakai mencetak dan mengggoreng heci, maka sendok tadi langsung dicuci dan disimpan rapi hingga nanti digunakan untuk menyetak heci lagi.

Jadi, sekarang ini jika saya sudah benar-benar kangen dengan si heci bertabur kacang goreng, istri sudah siap menyiapkannya dengan mudah.  Tapi kalau saya lagi benar benar ingin saja ya.  Kalau tidak ya cukup dibuatkan bakwan sayur biasa tanpa dicetak atau cukup membeli dari warung nasi uduk tetangga yang kali ini bentuknya tipis mirip peyek itu.

Bakwan sayur tipis, Sumber: selerasa.com
Bakwan sayur tipis, Sumber: selerasa.com

Tapi tidak masalah, sudah biasa. Pengalaman mencicipi aneka makanan yang sebenarnya sejenis ini mengajarkan pada saya bahwa saya cukup beruntung tinggal di Indonesia.  Tinggal di negara yang cukup intens mengajarkan pada saya arti keberagaman budaya.  Termasuk budaya makanan heci ini.

Tangerang Selatan. 30 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun