Mohon tunggu...
A Zainudin
A Zainudin Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Sastra

Menulis sesuai kata hati.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Fenomena Ghaida dan Pebulu Tangkis Indonesia yang Membela Negara Lain

19 Juli 2020   19:27 Diperbarui: 20 Juli 2020   08:33 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eng Hian/Flandy Limpele, Sumber: bali.tribunenews.com

Ayunan raketnya mampu mengantarkannya sebagai juara turnamen mayor seperti Jepang Terbuka, Kejuaraan Eropa serta mengulang prestasi medali perak Olimpiade di Athena tahun 2004 serta mendongkrak prestasi Tim Uber Belanda yang sebelumnya dipandang sebelah mata untuk mampu maju ke Final Piala Uber tahun 2006 sebelum dikalahkan oleh China, sang raksasa bulutangkis.

Setelah itu, Mia mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia tepok bulu dengan alasan fisik serta keinginan menemani sang suami  sambil menekuni bisnis batu mulia .

Mia Audia belia saat membela Indonesia. Sumber: sports.okezone.com
Mia Audia belia saat membela Indonesia. Sumber: sports.okezone.com

4)Halim Heryanto

Halim Heryanto memiliki prestasi yang mentereng saat tahun 2001 menjuarai Kejuaraan Dunia Bersama Tony Gunawan di Sevilla Spanyol serta juara All England Bersama pasangan yang sama di tahun yang sama.  Tahun 2004, Halim memutuskan hijrah ke Amerika Serikat untuk menjadi pelatih yang selanjutnya nanti juga main membela negara Paman Sam tersebut dengan prestasi yang lumayan bagus bersama Tony Gunawan antara laine Juara China Taipei Terbuka Tahun 2005 dan AS terbuka tahun 2006.  Hingga kini, Halim Heryanto menjadi pelatih di sana.

5) Tony Gunawan

Tony Gunawan membuat sensasi pada tahun 2005, saat meraih gelar di Kejuaraan Dunia Tahun 2005 di Amerika Serikat.  Pasalnya, dia meraih gelar juara dunia tersebut saat berpasangan dengan pemain lokal negara AS, Howard Bach dan mengalahkan pemain yang lebih diunggulkan dari Indonesia, Chandra Widjaya/Sigit Budiarto.

Tony Gunawan juga merupakan pemain pindahan dari Indonesia dan sebelumnya meraih prestasi ciamik yaitu dengan meraih medali emas di Olimpiade Sidney tahun 2000 serta kejuaraan Dunia di Sevilla Bersama Hali Heryanto setahun kemudian.  Kepindahannya ke negeri tersebut sebenarnya dalam rangka melanjutkan studi dengan mengajak istrinya, Ety Tantri yang juga mantan pemain pelatnas.

Tony/Halim saat menjuarai All England. Sumber: gettyimages.com
Tony/Halim saat menjuarai All England. Sumber: gettyimages.com

6) Flandi Limpele dan Eng Hian

Sesungguhnya prestasi Eng Hian dan Flandy Limpele sebelum pindah membela bendera Inggris tahun 2001-2003 bukan recehan juga.  Mereka sempat menjuarai Turnamen Korea Terbuka (1999), Denmark dan Malaysia (2000) serta Runer-up Indonesia terbuka (2000). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun