Mohon tunggu...
arif yahya
arif yahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang Mahasiswa yang hobby berlari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggerak Ekonomi Kota Surabaya Sejak Zaman Kolonial pada Tahun 1900-1980

19 Juni 2024   21:56 Diperbarui: 19 Juni 2024   23:01 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/0x0/webp/photo/p2/77/2024/03/15/ok_surabayapedia-konsep-pasar-555371385.jpg)

Pasar Pabean menjadi salah satu pasar tradisional tertua yang ada di Surabaya. Pasar Pabean berdiri sejak era Keraton Surabaya. Pasar Pabean sendiri yang berlokasi di Jalan Songoyudan, dekat dengan Pelabuhan Rakyat (Pelra) Kalimas di sekitar kawasan Tanjung Perak Surabaya ini terkenal sebagai pusat pasar ikan dan pasar rempah-rempah. Dalam perannya sebagai penggerak perdagangan, menjadikan Pasar Pabean menjadi pusat ekonomi yang penting dan memiliki nilai sejarah yang kaya. Meskipun pasar ini telah berdiri sejak dulu dengan melalui berbagai perubahan zaman, tetapi tetap menjadi mercusuar penting dalam sejarah perekonomian Kota Surabaya. Kehadiran pasar ini telah menjadi pusat bisnis sejak zaman kolonial Belanda, dan sebagian masih sebagai pusat perdagangan hingga sekarang. 

Aktivitas Ekonomi di Surabaya mulai berkembang pesat di wilayah Hindia Belanda pada awal hingga akhir abad ke-19. Aktivitas Ekonomi tersebut tidak terlepas dari pemenuhan masyarakat akan kebutuhan barang dan jasa.  Faktor yang mendorong perkembangan ekonomi pada waktu itu salah satunya bersumber pada keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti kebutuhan hidup atau biologis (Lestari & Anwar, 2018, pp 118). Aktivitas ekonomi tersebut biasanya meliputi produksi, distribusi, hingga konsumsi guna memenuhi permintaan dari masyarakat akan kebutuhan barang dan jasa. Untuk mendukung aktivitas perekonomian di suatu kota dibutuhkan tempat yang biasanya disebut dengan pasar. 

Biaasanya pasar tersebut berada di tempat yang strategis di suatu kota. Hal ini bertujuan untuk memudahkan aktivitas ekonomi. Pasar yang berdiri biasannya terletak di jalur perdagangan yang memungkinkan pasar tersebut didatangi oleh berbagai etnis pedagang yang berbeda. Adapun etnis yang berdagang di pasar sekitar jalur perdagangan tersebut adalah etnis Eropa, Timur Asing, dan juga Bumiputera.

Tempat untuk mendukung aktivitas ekonomi di Surabaya yang paling autentik adalah Pasar Pabean. Pasar Pabean merupakan pasar tradisional yang ada di Surabaya dan digadang-gadang menjadi pasar tertua di kota tersebut. Pasar Pabean sendiri terletak di Jalan Songoyudan, dekat dengan Pelabuhan Rakyat (Pelra) Kalimas di sekitar kawasan Tanjung Perak. Tempat berdirinya Pasar Pabean sangat strategi di zaman tersebut karena berada di jalur perdagangan, yakni dekat dengan Pelabuhan Kalimas di sekitar kawasan Tanjung Perak. Tulisan ini akan banyak mengulas tentang Pasar Pabean menjadi penggerak ekonomi di Kota Surabaya sejak zaman kolonial, bahkan tetap eksis di zaman sekarang.

Aktivitas Ekonomi di Surabaya mulai berkembang pesat di wilayah Hindia Belanda pada awal hingga akhir abad ke-19. Aktivitas Ekonomi tersebut tidak terlepas dari pemenuhan masyarakat akan kebutuhan barang dan jasa.  Faktor yang mendorong perkembangan ekonomi pada waktu itu salah satunya bersumber pada keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti kebutuhan hidup atau biologis (Lestari & Anwar, 2018, pp 118). Aktivitas ekonomi tersebut biasanya meliputi produksi, distribusi, hingga konsumsi guna memenuhi permintaan dari masyarakat akan kebutuhan barang dan jasa. Untuk mendukung aktivitas perekonomian di suatu kota dibutuhkan tempat yang biasanya disebut dengan pasar. 

Biaasanya pasar tersebut berada di tempat yang strategis di suatu kota. Hal ini bertujuan untuk memudahkan aktivitas ekonomi. Pasar yang berdiri biasannya terletak di jalur perdagangan yang memungkinkan pasar tersebut didatangi oleh berbagai etnis pedagang yang berbeda. Adapun etnis yang berdagang di pasar sekitar jalur perdagangan tersebut adalah etnis Eropa, Timur Asing, dan juga Bumiputera.

Tempat untuk mendukung aktivitas ekonomi di Surabaya yang paling autentik adalah Pasar Pabean. Pasar Pabean merupakan pasar tradisional yang ada di Surabaya dan digadang-gadang menjadi pasar tertua di kota tersebut. Pasar Pabean sendiri terletak di Jalan Songoyudan, dekat dengan Pelabuhan Rakyat (Pelra) Kalimas di sekitar kawasan Tanjung Perak. Tempat berdirinya Pasar Pabean sangat strategi di zaman tersebut karena berada di jalur perdagangan, yakni dekat dengan Pelabuhan Kalimas di sekitar kawasan Tanjung Perak. Tulisan ini akan banyak mengulas tentang Pasar Pabean menjadi penggerak ekonomi di Kota Surabaya sejak zaman kolonial, bahkan tetap eksis di zaman sekarang.

disi perekonomian di suatu kota tidak terlepas dari adanya faktor sungai dan pelabuhan. Di Surabaya sendiri, sungai dan pelabuhan menjadi peranan penting dalam perkembangan kota Surabaya. Dari sungai dan pelabuhan lah bertumbuhnya aktivitas perdagangan dan menjadi penggerak ekonomi kota. 

Seperti apa yang terjadi di Pelabuhan Kalimas di kota Surabaya, menjadi alasan hadirnya Pasar Pabean sebagai penggerak ekonomi di kota Surabaya. Pelabuhan Kalimas disebut sebagai pelabuhan rakyat karena fungsinya selain sebagai penyimpanan komoditi ekspor dan impor, juga sebagai tempat berdagang masyarakat untuk menjual hasil panen. Pusat perdagangan terletak di Kalimas (Lestari & Anwar, 2018, pp 119). Dari hadirnya Pasar Pabean di Pelabuhan Kalimas menjadi banyak etnis yang berdagang di Pasar Pabean. Etnis tersebut biasanya berasal dari dalam dan luar kota Surabaya, etnis yang biasa berdagang di Pasar Pabean tersebut meliputi etnis Eropa, Arab, Asia Timur, hingga Bumiputera. Dari dulu, Pelabuhan Kalimas menjadi pelabuhan yang penting di kota Surabaya karena fungsinya sebagai jalur pelayaran. Dari hal tersebut menjadikan pelabuhan memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi, seperti aktivitas jual beli hingga aktivitas impor dan ekspor.

Pasar Pabean awalnya merupakan pasar partikelir. Sebelum diserahkan ke kotapraja Surabaya, Pasar Pabean termasuk jenis pasar partikelir (Lestari & Anwar, 2018, pp 120). Namun, dengan seiring bertambah majunya Pasar Pabean menjadikan pasar ini menjadi pasar berskala besar. Majunya Pasar Pabean diikuti oleh kebijakan dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda tentang mendirikan sebuah Pasar Bedrijf yang mengelola berbagai pasar dengan pengawasan pemerintah.  Kemudian pada tahun 1918, pasar-pasar yang berskala besar seperti Pasar Pabean dan Pasar Turi mulai dikelola oleh Pasar Bedrijf (Lestari & Anwar, 2018, pp. 120). Hingga pada akhirnya Pasar Pabean dikelola oleh gemeente Surabaya. Pemerintah mengelola Pasar Pabean menjadi lebih baik hingga mereka merencanakan untuk membangun gedung dengan dilengkapi drainase dan penerangan.

Pembangunan daripada Pasar Pabean sendiri membuat aktivitas perekonomian meningkat. Hal ini didasari pada banyaknya pembangunan bertingkat sehingga dapat menampung kantor, kios-kios pedagang dan berbagai sarana fasilitas yang terbangun didalamnya. . Setiap pedagang disediakan stand dan diatur sesuai dengan komoditi yang dijualnya. Setelah dibangun ulang, Pasar Pabean memiliki sekitar 1500 stand yang bisa disewa oleh pedagang dan menghasilkan kurang lebih f96.000 setiap tahunnya. Sehingga Pasar Pabean menjadi salah satu pasar yang terbesar di Hindia Belanda yang paling modern pada masa itu (Soerabaiasch Handelsblad, 17 Juli 1939). 

Pasar Pabean pasca pembangunan menjadikan pasar tersebut menjadi pasar induk yang menjual barang-barang kebutuhan masyaralat dalam jumlah besar atau grosir. Sehingga dapat disebut pula sebagai pasar yang digolongkan dalam transaksi kedua, di mana terdapat banyak tengkulak yang menyuplai barang dagangannya ke pedagang-pedagang kecil lainnya. Tawar menawar antara pedagang dan pembeli merupakan cara dalam menentukan kesepakatan harga di antara kedua belah pihak.

Aktivitas ekonomi yang terjadi di jalur perdagangan pada masa kolonial telah melahirkan banyak pasar yang beredar di Surabaya. Tak terkecuali dengan Pasar Pabean yang notabene nya terletak di wilayah Pelabuhan Kalimas. Jalur perdagangan memengaruhi Pasar Pabean menjadi berkembang hingga seperti yang kita jumpai sekarang. Dari jalur perdagangan tersebut terjadi aktivitas ekonomi dari berbagai etnis, baik etnis dari dalam maupun dari luar Kota Surabaya. 

Pasar Pabean menjadi ramai selepas adannya aktivitas bongkar muatan di pelabuhan.  Akibat bongkar muatan tersebut banyak pedagang yang datang untuk berjualan di sekitar pelabuhan. Dengan bertambah ramainya Pasar Pabean menjadikan pasar tersebut sebagai penggerak ekonomi Kota Surabaya di masa Kolonial. Bahkan, ramainya Pasar Pabean bisa kita lihat hingga sekarang.

Referensi : 

Irianto, G. (2024, March 16). SEJARAH SURABAYA: Ini Penampakan Pasar Pabean sebagai Pasar Modern Era Kolonial. Radar Surabaya. Retrieved June 19, 2024, from https://radarsurabaya.jawapos.com/kota-lama/774445455/sejarah-surabaya-ini-penampakan-pasar-pabean-sebagai-pasar-modern-era-kolonial

Lestari, E. D. A., & Anwar, I. R. M. (2018, Desember). Aktivitas Ekonomi Di Pasar Pabean Surabaya Tahun 1918-1982. Verleden : Jurnal Kesejarahan, 13(2), 118-128.

Soerabaia Passar Pabean. (n.d.). Leiden University Libraries Digital Collections KITLV. Retrieved 6 19, 2024, from https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/855303?solr_nav%5Bid%5D=a765e6054c03ed7f8855&solr_nav%5Bpage%5D=0&solr_nav%5Boffset%5D=3

Soerabaiasch Handelsblad. (1939, Juli 17).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun