Mohon tunggu...
arif yahya
arif yahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang Mahasiswa yang hobby berlari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggerak Ekonomi Kota Surabaya Sejak Zaman Kolonial pada Tahun 1900-1980

19 Juni 2024   21:56 Diperbarui: 19 Juni 2024   23:01 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan daripada Pasar Pabean sendiri membuat aktivitas perekonomian meningkat. Hal ini didasari pada banyaknya pembangunan bertingkat sehingga dapat menampung kantor, kios-kios pedagang dan berbagai sarana fasilitas yang terbangun didalamnya. . Setiap pedagang disediakan stand dan diatur sesuai dengan komoditi yang dijualnya. Setelah dibangun ulang, Pasar Pabean memiliki sekitar 1500 stand yang bisa disewa oleh pedagang dan menghasilkan kurang lebih f96.000 setiap tahunnya. Sehingga Pasar Pabean menjadi salah satu pasar yang terbesar di Hindia Belanda yang paling modern pada masa itu (Soerabaiasch Handelsblad, 17 Juli 1939). 

Pasar Pabean pasca pembangunan menjadikan pasar tersebut menjadi pasar induk yang menjual barang-barang kebutuhan masyaralat dalam jumlah besar atau grosir. Sehingga dapat disebut pula sebagai pasar yang digolongkan dalam transaksi kedua, di mana terdapat banyak tengkulak yang menyuplai barang dagangannya ke pedagang-pedagang kecil lainnya. Tawar menawar antara pedagang dan pembeli merupakan cara dalam menentukan kesepakatan harga di antara kedua belah pihak.

Aktivitas ekonomi yang terjadi di jalur perdagangan pada masa kolonial telah melahirkan banyak pasar yang beredar di Surabaya. Tak terkecuali dengan Pasar Pabean yang notabene nya terletak di wilayah Pelabuhan Kalimas. Jalur perdagangan memengaruhi Pasar Pabean menjadi berkembang hingga seperti yang kita jumpai sekarang. Dari jalur perdagangan tersebut terjadi aktivitas ekonomi dari berbagai etnis, baik etnis dari dalam maupun dari luar Kota Surabaya. 

Pasar Pabean menjadi ramai selepas adannya aktivitas bongkar muatan di pelabuhan.  Akibat bongkar muatan tersebut banyak pedagang yang datang untuk berjualan di sekitar pelabuhan. Dengan bertambah ramainya Pasar Pabean menjadikan pasar tersebut sebagai penggerak ekonomi Kota Surabaya di masa Kolonial. Bahkan, ramainya Pasar Pabean bisa kita lihat hingga sekarang.

Referensi : 

Irianto, G. (2024, March 16). SEJARAH SURABAYA: Ini Penampakan Pasar Pabean sebagai Pasar Modern Era Kolonial. Radar Surabaya. Retrieved June 19, 2024, from https://radarsurabaya.jawapos.com/kota-lama/774445455/sejarah-surabaya-ini-penampakan-pasar-pabean-sebagai-pasar-modern-era-kolonial

Lestari, E. D. A., & Anwar, I. R. M. (2018, Desember). Aktivitas Ekonomi Di Pasar Pabean Surabaya Tahun 1918-1982. Verleden : Jurnal Kesejarahan, 13(2), 118-128.

Soerabaia Passar Pabean. (n.d.). Leiden University Libraries Digital Collections KITLV. Retrieved 6 19, 2024, from https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/855303?solr_nav%5Bid%5D=a765e6054c03ed7f8855&solr_nav%5Bpage%5D=0&solr_nav%5Boffset%5D=3

Soerabaiasch Handelsblad. (1939, Juli 17).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun