Mohon tunggu...
Muhamad Arif Wardhana
Muhamad Arif Wardhana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Saya adalah mahasiswa UPN Veteran Jakarta yang memiliki ketertarikan minat di bidang jurnalistik, videografi dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial Sebagai Media Komunikasi Massa Baru di Zaman Sekarang

9 Desember 2024   11:28 Diperbarui: 9 Desember 2024   12:34 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunikasi massa adalah suatu proses komunikasi yang melibatkan satu orang atau lebih namun bisa secara langsung ataupun tidak langsung dan bisa melalui media cetak dan media digital. Proses komunikasi ini bersifat satu arah yang membuat terdapat berbagai hambatan dari berbagai aspek (Kustiawan et al., 2022). Komunikasi massa mememiliki perantara yaitu media massa. Media massa merupakan sarana penghubung dalam penyebaran informasi dan juga berperan sebagai perantara dalam penyampaian informasi (Nur, n.d.).


Media massa memiliki pengaruh yang penting terhadap pandangan dan opini publik terhadap suatu permasalahan yang terjadi di indonesia. Media massa juga memiliki pengaruh kuat akan pengetahuan masyarakat karena di sinilah terdapat berbagai informasi informasi di sajikan (Azkia et al., 2023). Media massa juga dianggap sebagai pola baru dalam berinteraksi dengan orang lain. Saat ini, media massa telah menggantikan silaturahim, meskipun masyarakat dahulu masih menganggapnya penting (Fitriansyah, 2018).


Media sosial, atau jejaring sosial, adalah bagian dari media massa digital, dan sudah jelas bahwa konten interaktifnya sangat tinggi (Watie, 2016). Sebagai medium di internet, media sosial memungkinkan penggunanya untuk berkomunikasi, bekerja sama, berbagi, berinteraksi, dan membangun hubungan sosial (Puspitarini & Nuraeni, 2019).


Menurut (Komalasari & Alfando W.S, 2023) media sosial sebagai media komunikasi massa baru memiliki ciri ciri memungkinkan interaksi langsung antara pengguna dan pengguna lainnya yaitu, pengguna akun dapat berkomunikasi satu sama lain melalui ruang obrolan, pesan langsung, atau fitur tanggapan. Pengguna lain juga dapat mengapresiasi konten atau unggahan yang menarik melalui kolom komentar dan likes. Media sosial sebagai media yang memiliki sifat tanpa batas, interaktif dan multimedia sehingga akses bagi masyarakat untuk menjangkaunya sangat mudah (Siregar, 2022).


Media Sosial sebagai media komunikasi massa baru di era sekarang memiliki peran di berbagai aspek kehidupan seperti politik, yaitu sebagai media kampanye, Media sosial dianggap sebagai alat yang berguna bagi partai politik dan kandidatnya untuk berinteraksi dengan baik, termasuk mempromosikan barang atau kampanye mereka (Munzir, 2019). Selain itu media sosial sebagai media komunikasi massa juga berperan dalam peningkatan ekonomi yaitu dengan cara mempromosikan produk, membangun branding dan menjalin hubungan dengan konsumen (Herdiyani et al., 2022). media sosial juga berperan aktif dalam dunia pendidikan yang dimana media sosial menjadi sarana penyebaran ilmu pengetahuan, banyak institusi pendidikan, guru, yang menggunakan media sosial untuk berbagi materi pembelajaran secara gratis (Sinaga, 2023). Dan media sosial berperan dalam sosial dan budaya, konten konten di media sosial menyebarluaskan berbagai budaya dari seluruh dunia, sehingga mendorong pertukaran budaya dan juga akan mengakibatkan homogenitas budaya (Laksono, 2023).


Media sosial sebagai media komunikasi massa di era sekarang tentunya memiliki peran peran dan manfaat positif yang dapat mengembangkan pegetahuan dan pemahaman semua orang (Paulina, 2023). Media sosial juga dapat dijadikan sarana berbagi pendapat, dan ajang dalam berprestasi yang dimana sering kita temui konten informasi perlombaan di media sosial (Ainiyah, 2018). Namun, harus diakui bahwa media sosial telah menimbulkan masalah baru dengan kebenaran dan akurasi informasi. Beberapa istilah, seperti "hoax", "berita palsu", dan "berita palsu", menunjukkan bahwa informasi yang didistribusikan melalui media sosial perlu diverifikasi. Selain itu, karakteristik media sosial online membuat pengguna rentan terhadap penyebaran informasi palsu. Tetapi media sosial memungkinkan penggunanya untuk menjadi lebih aktif. Pengguna dapat dengan mudah membuat konten, berbagi informasi, dan memberikan masukan tanpa terbatas. Oleh karena itu, media sosial telah membuka kesempatan baru bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses komunikasi massa (Randyca et al., 2024)
 

DAFTAR PUSTAKA

Ainiyah, N. (2018). Remaja Millenial dan Media Sosial: Media Sosial Sebagai Media Informasi Pendidikan Bagi Remaja Millenial. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 2(2), 221--236. https://doi.org/10.35316/jpii.v2i2.76

Azkia, M., Adiba, M., Imansari, N. G., Id, M. A., Agama, S. T., Mulia, I., & Wonogiri,

A. (2023). Analisis Reportase Media Massa di Era Digital: Tantangan, Peluang, dan Dampaknya Pada Pandangan Khalayak Analysis of Mass Media Reportage in The Digital Era: Challenges, Opportunities, and Impact on Audience Views (Vol. 2, Issue 1).

Fitriansyah, F. (2018). Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak (Studi Deskriptif Penggunaan Media Sosial dalam Membentuk Perilaku Remaja). Cakrawala, 18(2), 171--178.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun