Mohon tunggu...
Arif Wahyu Setiyadi
Arif Wahyu Setiyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi 24/23107030031

Izin memperkenalkan diri, saya Arif Wahyu Setiyadi, orang ngapak asli dari Purbalingga yang masih belajar dan perlu bimbingan. Arif ini hobi bermain games on line untuk menghibur diri, juga hobi traveling, solo riding dengan motor kesayangan nya.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Perlu Mudik Gak Sih?

18 April 2024   20:40 Diperbarui: 18 April 2024   20:45 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mudik telah menjadi tradisi bagi warga Indonesia untuk menyambut lebaran. Menurut KBBI sendiri mudik di ambil dari kata mu-dik (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai pedalaman). Maka dapat di artikan bahwa mudik adalah sebuah perjalanan jauh yang umumnya di lakukan oleh orang yang merantau jauh dari kampung halamannya. 

Hal ini sesuai dengan pernyataan yang di sampaikan oleh pemudik, " Mudik itu ya pulang ke rumah, rumah asal. Biasanya kan yang mudik itu orang yang mudik itu asal nya dari desa dan merantau ke kota buat kuliah atau cari pekerjaan. Menurut ku juga mudik ini udah jadi tradisi pas tiap lebaran lah ya, apalagi orang indo (Indonesia) itu kan kaya gimana si, orang nya suka silaturahmi gitu kan, saling maaf-maaf an, jadi ya pasti kebanyakan orang yang merantau itu pengen mudik buat ketemu keluarga nya di rumah lah, silaturahmi juga sama temen-temen nya yang di rumah." Ujar Haidar, mahasiswa salah satu universitas di Yogyakarta yang juga mudik ke kampung halaman nya (15/04/2024).

Berdasarkan wawancara tadi maka dapat di katakan bahwa mudik telah menjadi tradisi rutin di Indonesia. Sebagian besar pemudik adalah perantau yang sedang menuntut ilmu di kota orang ataupun seorang pekerja yang mengais rezeki di kota orang. Alasan pemudik melakukan mudik ini umumnya memang untuk bertemu dengan keluarga yang di tinggalkan untuk merantau ke kota. 

Dari wawancara tadi juga dapat di katakan bahwa mudik adalah tradisi yang terjadi setiap lebaran ataupun menjelang lebaran. Pada wawancara di atas juga di katakan bahwa Orang Indonesia memiliki tradisi bersilaturahmi dan saling maaf memaafkan pada saat lebaran. Hal ini juga yang mendorong dan menjadi alasan para perantau untuk pulang ke kampung halamannya.

Di lansir dari kompas.tv.com Mudik memiliki asal usul yang berasal dari tradisi masyarakat Melayu pada masa lampau yang bertempat tinggal di hulu sungai dan sering berpergian ke hilir sungai. Mereka akan berbondong-bondong pergi ke hulu sungai dan akan berbondong-bondong kembali ke hulu sungai pada sore hari setelah urusan mereka selesai. 

Pada masa sekarang istilah mudik umum di gunakan untuk merepresentasikan kegiatan seseorang yang pulang ke kampung halamannya. Umumnya tradisi mudik ini terkhusus kan bagi umat muslim untuk merayakan hari kemenangan Idhul Fitri bersama keluarga dan sanak saudara di kampung halamannya.

Masih dari melansir dari kompas.tv.com, adapun di Indonesia, Heddy menyatakan bahwa asal muasal mudik mulai populer pada era tahun 1970-an, setelah pembangunan pusat pertumbuhan di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan pada masa orde baru. Akibat nya dari hal ini adalah terjadinya urbanisasi yang di lakukan orang-orang yaitu, pindah dan menetap di kota dan mencari pekerjaan. Mudik tidak hanya menjadi tradisi lebaran di Indonesia. Tradisi ini juga ada di Eropa dan Amerika yang melakukan mudik pada perayaan Thanksgiving ataupun perayaan Natal, ujar Heddy.

Namun, tentu saja dalam perjalanan mudik, pemudik akan menghadapi berbagai tantangan dari berbagai aspek yang mengakibatkan mudik tidak dapat di lakukan semudah itu dan dapat menimbulkan pertanyaan baru, sebenarnya perlu gak sih mudik? " males nya mudik naik kendaraan pribadi tu ya pasti macet, soalnya kan rombongan orang tuh pada mudik semua, apalagi jalan-jalan gede tuh pasti macet banget, kalo macet doang mending la, di beberapa spot juga ada jalan yang rusak itu sih yang bikin macet makin parah. 

Mau naik angkutan umum kaya kereta, mahal tiket nya, naik bis sama aja macet. Tapi kalo ga pulang tuh, gimana gitu rasanya, mana kan di tanyain mulu ya. Serba salah deh." Ujar Adhiwira yang berasal dari Kabupaten Purbalingga dan menjadi mahasiswa di salah satu kampus di kabupaten Semarang (15/04/2024).

Pada wawancara dengan Adhiwira di sebutkan bahwa macet masih menjadi masalah utama dalam fenomena mudik. Di lansir dari laporan pada website Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, dephub.go.id. Terjadi peningkatan angkutan pribadi yang melakukan perjalanan mudik sebesar 18,87%. Jumlah mobil yang keluar dan masuk Jabodetabek melalui jalur Tol Jasamarga dan arteri tercatat sebanyak 414.547 kendaraan dan 2.072.735 orang, data ini naik jika di bandingkan dengan periode normal harian tahun 2024.

 Kemacetan ini lah yang menjadi PR untuk pemerintah agar segera dapat di temukan solusinya sesegera mungkin, agar Lebaran selanjutnya, angka kemacetan dapat di tekan turun dari sebelumnya. Harga tiket angkutan umum seperti tiket Kereta yang mahal juga di sebutkan pada wawancara dengan Adhiwira dan juga menjadi salah satu alasan mengapa banyak nya orang yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan angkutan umum.

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 

Mahal nya harga tiket angkutan umum terutama kereta tidak serta merta tanpa alasan, tetapi ada faktor dan alasan di balik mahalnya harga tiket kereta tersebut. Di lansir dari DetikNews, news.detik.com, bahwa menurut Direktur utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan, bahwasanya ada dua faktor yang mendasari kenaikan harga tiket kereta api terutama saat masa mudik lebaran yaitu, yang pertama adalah adanya renovasi besar-besaran pada rangkaian kereta api. 

Faktor yang kedua adalah dari staf-staf itu sendiri yang bekerja lebih keras daripada hari biasa dan harus lembur, serta di tingkatkan nya keamanan pada H1-10 dan H2+10 lebaran yang mengakibatkan biaya berlipat untuk membayar jerih payah para staf yang akhirnya mau tidak mau hal tersebut di bebankan kepada konsumen yang akibatnya harga tiket yang melonjak.(21/7/2011). Tiket yang mahal ini lah yang akhirnya menjadi alasan para pemudik seperti Adhiwira untuk memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan angkutan umum seperti kereta. Namun bukan berarti menggunakan kendaraan pribadi tidak memiliki resiko.

Selama mudik lebaran periode 4 April 2024 hingga 10 April 2024, terdapat 1.581  kasus kecelakaan lalulintas yang telah terlapor oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Angka ini mengalami penurunan sekitar 12% jika di bandingkan dengan data kecelakaan lalulintas pada tahun lalu. 

Di lansir dari Kompas.com, wawancara dengan Irjen Pol Aan Surhanan memaparkan bahwa dalam periode 4 April 2024 hingga hari h lebaran atau tanggal 10 April 2024 bahwasanya terjadi penurunan angka kecelakaan lalulintas jika di bandingkan dengan periode mudik lebaran yang lalu. 

Hal ini di sampaikan Kakorlantas pada konferensi pers di posko pantau Jasamarga di kilometer 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Kamis (11/4/2024). "Kita melihat evaluasi selama arus mudik, mulai tanggal 4 (April) sampai dengan hari H. Jadi, untuk laka lantas ada penurunan secara nasional, ada 12 persen turun dari 1.723 kasus menjadi 1.581 kasus," Kata Irjen Aan dalam konferensi pers.

Mudik lebaran menjadi tradisi di Indonesia bagi umat muslim, tentu saja untuk melakukan mudik perlu di perhatikan beberapa aspek agar mudik dapat terlaksana dan tentu saja dapat selamat sampai tujuan, kendaraan yang sehat dan layak pakai tentu perlu menjadi pertimbangan sebelum melakukan mudik, jangan sampai momen lebaran menjadi momen yang menyedihkan dan pilu karena mengalami kecelakaan selama mudik.

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun