Mohon tunggu...
Arif Uopdana
Arif Uopdana Mohon Tunggu... Lainnya - uopdana 1993

Fakir ilmu

Selanjutnya

Tutup

Nature

PT. Aneka Tambang, Tbk. Antara peluang dan ancaman bagi Pegunungan Bintang, Papua

20 Mei 2020   13:47 Diperbarui: 8 Juni 2020   18:40 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IUP PT. Aneka Tambang, TBK di Pegunungan Bintang, Papua.

Kegiatan penambangan yang mengambil mineral bernilai ekonomis dari batuan induknya pasti akan merubah atau berdampak terhadap  lingkungan dan dampak social. Ini yang menjadikan kenapa kegiatan pertambangan harus dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Yang harus dapat menjawab dua tujuan pokok (World Bank, 1998) :

  1. Memastikan bahwa biaya lingkungan, sosial, dan kesehatan dipertimbangkan dalam menentukan kelayakan ekonomi dan penentuan alternatif kegiatan yang akan dipilih.
  2. Memastikan bahwa pengendalian, pengelolaan, pemantauan serta langkah-langkah perlindungan telah terintegrasi di dalam desain dan implementasi proyek serta rencana penutupan tambang.

Di Indonesia regulasi tentang AMDAL di atur dalam pasal 23 ayat 1 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

United Nations Environment Programme (UNEP,1998) menggolongkan dampak-dampak yang timbul dari kegiatan pertambangan sebagai berikut:

  • Kerusakan habitat dan biodiversity pada lokasi pertambangan
  • Perlindungan ekosistem/habitat/biodiversity di sekitar lokasi pertambangan
  • Perubahan landskap/gangguan visual/kehilangan penggunaan lahan
  • Stabilisasi site dan rehabilitasi
  • Limbah tambang dan pembuangan tailing
  • Kecelakaan/terjadinya longsoran fasilitas tailing
  • Peralatan yang tidak digunakan,limbah pada, dan limbah rumah tangga
  • Emisi udara
  • Debu
  • Perubahan iklim
  • Konsumsi energi
  • Pelumpuran dan perubahan aliran sungai
  • Buangan air limbah dan air asam tambang
  • Perubahan air tanah dan kontaminasi
  • Limbah B3 dan bahan kimia
  • Pengelolaan bahan kimia, keamanan, dan pemaparan bahan kimia di tempat kerja
  • Kebisingan
  • Radiasi
  • Keselamatan dan kesehatan kerja  
  • Toksisitas logam berat
  • Peninggalan budaya dan situs arkeologi
  • Kesehatan masyarakat dan pemukiman di sekitar tambang

Tidak bisa dipungkiri bahwa kegiatan pertambangan ibarat pisau bermata dua, kehadiran perusahaan ANTAM, Tbk di Pegunungan Bintang akan membawa dampak baik dan buruk, berikut beberapa dampak baik dan buruk yang “mungkin” akan hadir menurut hipotesis penulis.

 Dampak Positif :

  • Meningkatkan APBD Kabupaten Pegunungan Bintang yang bersumber dari Dana. Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya Alam Pertambangan.
  • Meningkatnya APBD Kabupaten dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
  • Membuka lapangan pekerjaan.
  • Meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
  • Membantu pemerintah kabupaten dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pembangunan infrastruktur.
  • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
  • Meningkatnya pendapatan negara.
  • Mengatasi defisit neraca perdagangan negara

Dampak Negatif

Untuk Dampak buruk penulis membagi dari berbagai aspek ;

Aspek Lingkungan :

  • Pencemaran Sungai.
  • Deforestasi.
  • Berkurangnya habitat Flora dan Fauna.
  • Resiko Longsoran.
  • Pencemaran Tanah.
  • Hilangnya sumber-sumber mata air.
  • Perubahan kualitas udara

Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya:

  • Pelanggaran HAM.
  • Hilangnya lahan perburuan dan perkebunan masyarakat,
  • Ketergantungan pemerintah daerah dan masyarakat terhadap perusahaan.
  • Masyarakat menjadi konsumtif.
  • Terjadinya shock culture akibat transformasi dari masyarakat tradisional ke masyarakat industri.
  • Gelombang pendatang ke Pegunungan bintang akan meningkat.
  • Konflik horizontal.
  • Masyarakat asli termarjinalisasi.
  • Berubahnya peta politik di kabupaten Pegunungan bintang.
  • Terjadinya transformasi budaya.
  • Hilangnya tempat/tanah adat. 

Kehadiran perusahaan pertambangan di Pegunungan Bintang akan membawa dampak terhadap kualitas hidup manusia Aplim-Apom, akibat terjadinya perubahan rona lingkungan hidup awal. Dalam kaitannya dampak pertambangan terhadap kualitas hidup manusia, pengembangan kualitas hidup manusia meliputi kualitas fisik dan non-fisik. Pengembangan kualitas fisik manusia meliputi kondisi penduduk yang sehat dan kuat, dengan harapan hidup yang tinggi dan didukung oleh kualitas lingkungan yang sehat serta mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar (fisiologis) manusia, seperti makan, minum, sandang dan tempat berteduh (rumah tempat tinggal). Di lain pihak, pengembangan kualitas hidup manusia non-fisik terbagi  menjadi 6 aspek (Dahlan  & effendi, 1992) yaitu :

  • Kualitas kepribadian (Kecerdasan, kemandirian, kreativitas, ketahanan mental).
  • Kualitas masyarakat (kesetiakawanan sosial dan keterbukaan).
  • Kualitas berbangsa (kesadaran berbangsa).
  • Kualitas spiritual (religiositas dan moralitas).
  • Wawasan lingkungan.
  • Kualitas kekaryaan (perwujudan aspirasi pengembangan potensi diri).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun