Prabu Hoho Muncul
Ketikaby Arifulhaq Atjeh
Pagi sunyi mencekam
Dan batin masih bergidik
Sisa kemarin sore saat adu kekuatan
Menyisakan misteri tak bertuan
Kaki yang masih tertatih
Mencoba menelusuri jalan setapak
Dan mata masih liar penuh drama
Pandangan mata para anjing liar
Peliharaan Tuan Naga
Wajah sangar para ksatria binaan langit
Langit kesepuluh nan jauh di atas sana
Terbersit dalam di ujung qalbu
Buset aparat keset sering terpeleset
Tarian kemenangan sedang ditabuh
Riuh drama meniupkan semangat
Semua bersatu dalam irama
Satu tekad mewujudkan impian bersama
Lihatlah perjuangan kami
Lihatlah usaha kami
Saksikan hebatnya taktik kami
Saksikan kolaborasi kami
Pengin bersama kami ?
Bersiaplah !
Wahai para hamba penjilat
Kesenangan apa lagi yang belum engkau dapat
Wahai pengejar pangkat
Jabatan apalagi yang belum engkau sandang
Wahai para perampok
Harta apalagi yang belum engkau kuasai
Wahai para pencinta dunia
Kenikmatan apalagi yang belum engkau rasakan
Duhai diri yang lemah tak berdaya
Masihkah engkau kuat menahan beban matahari
Duhai diri penuh duka
Masihkan engkau teguh mengangkat wajah menatap rembulan
Duhai diri penuh luka
Masihkan engkau berkenan mengobati dunia
Oh, Prabu
Penguasa yang dibanggakan
Masihkah dirimu ingat janji-janji manis yang bertebaran di jejak digital raya
Mensejahterakan rakyat kecil
Mengangkat derajat buruh, tani, nelayan
Memperbaiki nasib para guru
Memperbaiki sistim pendidikan
Menjadikan negeri kuat sekuat Gatot Koco
Menggratiskan makan siang
Dan disertai pemberian asam sulfat penambah daya
Hohohoho....
Prabu Hoho ya Praboho
Penguasa negeri antah barantah
Oh, Praboho penguasa di negeri seberang
Akankah dirimu menjelma pada wajah-wajah anak negeri ?
Penghuni negeri yang telah lama kering
Apatis pada kebohongan yang telah merajalela
Menekuk jiwa petualang merasuk meradang jatuh
Pupuskan masa depan cita mereka
Menjauh dan menjauh dari pelosok negeri
Berlari ke hutan gelap tak tentu arah
Kacau dan meracau
Pergi tanpa pesan
Pulang tak dijemput
Merana tak diacuhkan
Anak ingusan tak berakal
Kini berubah jadi penyandera alam
Hoo..Hoo..
kata apalagi yang pantas untuk dimaknai ?
Medan@KolongSepi, Rabu-23 Oktober 2024/20 Rabi'ul Akhir 1446 H
#SalamSatuMilyar#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H