Mohon tunggu...
ARIFULHAK  ACEH
ARIFULHAK ACEH Mohon Tunggu... Freelancer - Tebar Kebaikan Untuk Ummat

Umur begitu singkat. Karya tulisan akan dikenang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Prabu Hoho Muncul

23 Oktober 2024   22:18 Diperbarui: 24 Oktober 2024   05:41 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar:Privat

Ketika Prabu Hoho Muncul

by Arifulhaq Atjeh

Pagi sunyi mencekam

Dan batin masih bergidik

Sisa kemarin sore saat adu kekuatan

Menyisakan misteri tak bertuan

Kaki yang masih tertatih

Mencoba menelusuri jalan setapak

Dan mata masih liar penuh drama

Pandangan mata para anjing liar

Peliharaan Tuan Naga

Wajah sangar para ksatria binaan langit

Langit kesepuluh nan jauh di atas sana

Terbersit dalam di ujung qalbu

Buset aparat keset sering terpeleset

Tarian kemenangan sedang ditabuh

Riuh drama meniupkan semangat

Semua bersatu dalam irama

Satu tekad mewujudkan impian bersama

Lihatlah perjuangan kami

Lihatlah usaha kami

Saksikan hebatnya taktik kami

Saksikan kolaborasi kami

Pengin bersama kami ?

Bersiaplah !

Wahai para hamba penjilat

Kesenangan apa lagi yang belum engkau dapat

Wahai pengejar pangkat

Jabatan apalagi yang belum engkau sandang

Wahai para perampok

Harta apalagi yang belum engkau kuasai

Wahai para pencinta dunia

Kenikmatan apalagi yang belum engkau rasakan

Duhai diri yang lemah tak berdaya

Masihkah engkau kuat menahan beban matahari

Duhai diri penuh duka

Masihkan engkau teguh mengangkat wajah menatap rembulan

Duhai diri penuh luka

Masihkan engkau berkenan mengobati dunia

Oh, Prabu

Penguasa yang dibanggakan

Masihkah dirimu ingat janji-janji manis yang bertebaran di jejak digital raya

Mensejahterakan rakyat kecil

Mengangkat derajat buruh, tani, nelayan

Memperbaiki nasib para guru

Memperbaiki sistim pendidikan

Menjadikan negeri kuat sekuat Gatot Koco

Menggratiskan makan siang

Dan disertai pemberian asam sulfat penambah daya

Hohohoho....

Prabu Hoho ya Praboho

Penguasa negeri antah barantah

Oh, Praboho penguasa di negeri seberang

Akankah dirimu menjelma pada wajah-wajah anak negeri ?

Penghuni negeri yang telah lama kering

Apatis pada kebohongan yang telah merajalela

Menekuk jiwa petualang merasuk meradang jatuh

Pupuskan masa depan cita mereka

Menjauh dan menjauh dari pelosok negeri

Berlari ke hutan gelap tak tentu arah

Kacau dan meracau

Pergi tanpa pesan

Pulang tak dijemput

Merana tak diacuhkan

Anak ingusan tak berakal

Kini berubah jadi penyandera alam

Hoo..Hoo..

kata apalagi yang pantas untuk dimaknai ?

Medan@KolongSepi, Rabu-23 Oktober 2024/20 Rabi'ul Akhir 1446 H

#SalamSatuMilyar#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun