Mohon tunggu...
ARIFULHAK  ACEH
ARIFULHAK ACEH Mohon Tunggu... Freelancer - Tebar Kebaikan Untuk Ummat

Umur begitu singkat. Karya tulisan akan dikenang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bocah Setan

22 Januari 2024   00:09 Diperbarui: 22 Januari 2024   00:11 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BOCAH SETAN

By Arifulhak Atjeh

Bocah nakal

tak peduli apa kata orang

Bocah fosfat

tak peduli apa  kata dietisien

Bocah gemoy

tak peduli apa kata  seniman

Bocah hilirisasi digital

tak peduli apa kata netizen

Bocah ransum

tak peduli apa kata pakar gandum

Bocah lugu

tak peduli apa kata orang awam

Bocah  kencur

tak peduli apa kata senior

Bocah  memang bocah

otak masih di dengkul

Bocah prematur

tak peduli apa kata orang tua

yang penting melaju mengembara di alam maya

Bocah karbitan

tak peduli dengan usia

terus tebar senyuman maut

Bocah loncat

melesat bak kutu loncat

Bocah tengik

tak peduli apa kata tetangga

Bocah rakus

demi kekuasaan rela jadi si gumarapus

Bocah tega

harap maklum

tak peduli apa kata hukum

Bocah biadab

pura-pura beradab

Bocah culun

pura-pura lucu

Bocah bego

pura-pura nego ala si raja ego

Bocah edan

dipangku paman

Bocah istana

harapan keluarga amankan tabungan

Bocah keparat

tak peduli waktu sekarat

Bocah bodoh

kebanyakan makan dodol

tak peduli meskipun otak tumpul

Bocah titisan

tak peduli apa makna pesan

yang penting berkesan

Bocah lanang

tak peduli apa makna senandung

yang penting menendang

Bocah hikayat

Tak peduli apa kata rakyat

Yang penting sepakat

Bocah bejat

Tak perlu hebat

Yang penting menjabat

Bocah dungu

tak peduli tamat apa

yang penting dapat tiket

Bocah karma

tak peduli apa kata dunia

yang penting bisa meroket

bisa melejit

bisa mendunia

#Medan@Kolong Sepi, Jum'at 19 Januari 2024/8 Rajab 1445 H#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun