Mohon tunggu...
Ariful Azmi Usman
Ariful Azmi Usman Mohon Tunggu... Jurnalis - Author of ISTANBUL Warna Ibu Kota Dunia

“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. [Imam Al-Ghazali]

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Lonceng Cakra Donya; Peradaban Aceh dan Toleransi Beragama

30 Juni 2016   06:51 Diperbarui: 30 Juni 2016   07:56 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lonceng Cakra Donya | bandaacehtourism.com

Peunayong adalah bagian dari wilayah kota tua Banda Aceh yang didesain Belanda sebagai Chinezen Kamp alias Pecinan. Aceh yang kini menjadi sebuah Provinsi di ujung barat Sumatra, Indonesia. Sebagai wilayah yang mayoritas muslim, sangat menjunjung tinggi perbedaan dan toleransi beragama.

Kota Banda Aceh, sebagai kota madani, kini juga memiliki empat Vihara. Semuanya berada di wilayah Peunayong, yang merupakan pusat etnis China berada. Yaitu Vihara Dharma Bhakti, Vihara Dwi Samudera, vihara Sakyamuni dan Vihara Maitri. Semua akan melakukan ritual ibadah dan melakukan perayaan. Seperti membakar Dupa (hio) dan perayaan-perayaan lainnya.

Lonceng Cakra Donya | bandaacehtourism.com
Lonceng Cakra Donya | bandaacehtourism.com
Akhir 2015 silam, dalam acara Puncak Hari Nusantara 2015 yang berlangsung di pelabuhan perikanan Lampulo, Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Juga meluncurkan jalur Samudera Cheng Ho, ini sekaligus mendukung pariwisata Aceh semakin kuat. Selain mengingatkan kebesaran Aceh pada masa keemasannya.

Arief Yahya saat itu juga mengatakan, dengan pemerintah Cina juga akan melakukan kerja sama untuk meningkatkan kerjasama bidang pariwisata ini. Guna menambah kunjungan wisatawan manca Negara ke Indonesia dan mengingatkan kembali romantisme sejarah Aceh dan Tiongkok yang pernah gemilang. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun