Sampai di sini terlihat kan betapa film ini tidak sesederhana sebuah kisah pencurian uang di bank. Kita lanjut ya ...
Brankas ketiga adalah Siegfried yang tampaknya adalah yang paling sulit dibuka dan terletak di sebuah Kasino di Saint Moritz, Swiss. Selain memiliki tujuh kunci, Ludwig juga harus membukanya di dalam truk yang sedang berjalan. Kenapa begitu? Karena ini semua tipu daya tim Gwen.
Saat sudah mengetahui bahwa polisi interpol sudah siap menangkap di kasino tersebut, mereka menelepon pengelola kasino seolah-oleh mereka dari kepolisian yang mengabarkan ada upaya perampokan dana di brankas tersebut dan minta agar brankas tersebut segera dipindahkan. Dalam proses pemindahan itulah, Gwen dan Ludwig berhasil merampas truk yang berisi brankas tersebut. Maka terjadilah kejar-kejaran antara truk yang dikendarai Gwen dan Ludwig yang sibuk berupaya membongkar brangkas Siegried dengan  tim Interpol pimpinan Delacroix.
Bagaimana dengan brankas ke-empat? Di dalam film ini yang diceritakan hanya ketiga brankas ini. Sedangkan brankas ke-empat yang bernama Gtterdmmerung - artinya senja para dewa. Brankas Gtterdmmerung tidak dimunculkan di AoT tapi Ludwig sudah berjanji pada Gwen untuk menemukan dan membukanya.
Brankas Gtterdmmerung ini hanya disebut di akhir film AoT saat Scott Ward (Dave Bautista) dan Maria (Ana de la Reguera) menemui Ludwig. Percakapan mereka ini menjadi awal dari Army of The Dead 2 yang menceritakan sekelompok tentara bayaran pimpinan Scott untuk membuka brankas Gtterdmmerung di Las Vegas, tempat para zombie.
Kelebihan Film
Begitulah sekelumit kisah film ini. Tentu saya tak akan spoiler di artikel ini. Ringkasan tadi sudah cukuplah sebagai penggugah untuk menyaksikan film tersebut. Kalau anda belum tergugah ya coba teruskan baca paragraf berikut ini, siapa tahu Anda jadi tergugah ... hehe.
Satu hal yang paling menarik dari film ini (kalau dari sisi cerita tidak terlalu istimewa buat Anda) adalah sinematografinya. Angkat empat jempol deh. Selain sudut pengambilan gambar yang tidak monoton, color tone dirancang sangat apik sepanjang film ini sehingga wajah-wajah aktor dan aktris menjadi demikian eksotis dari awal hingga akhir.
Begitu juga pemandangan dan suasana desa-desa (salah-satunya adegan kejar-kejaran Ludwig yang naik sepeda dengan para polisi yang naik mobil di St. Moritz, Swiss) yang membuat kita seperti menyaksikan film iklan wisata desa-desa Eropa. Karena kejar-kejarannya blusukan ke gang-gang desa.
Adegan kejar-kejaran lain pun sengaja dibuat teknik moving long-shoot sehingga mata kita seperti dimanjakan oleh keindahan alam dengan teknik coloring yang luar biasa. Terbayang efeknya makin terasa bila menyaksikan film ini di layar lebar. Terbayang betapa akan lebih indah film dalam negeri yang berjudul Rumah Merah Putih garapan Ari Sihasale bila menggunakan teknik tone coloring seperti di film ini.