Mohon tunggu...
AyahArifTe
AyahArifTe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Ayah

Penulis dan mantan wartawan serta seorang ayah yang ingin bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Army of Thieves: Perampok Idealis dan Kisah 4 Brankas

25 Juli 2022   08:00 Diperbarui: 25 Juli 2022   08:06 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembukaan kunci brankas. Dok. Foto : IMDb.com

Merampok bank bukan demi uang, Anda pernah dengar? Kalau belum pernah, saksikanlah film ini. Karena perampok bank di film Army of Thieves ini punya idealisme merampok bukan untuk uang. Kok bisa? Nah inilah daya tarik film garapan sutradara Matthias Schweighfer ini.

Pencuri bank idealis pernah juga menjadi inti cerita film Point Break (1991). Bahkan kisah film Point Break-lah yang menginspirasi Army of Thieves (AoT) yang dirilis Oktober 2021 oleh Netflix ini. Itulah kenapa dalam salah-satu adegan di film AoT ini ada pencuri yang memakai topeng karet karakter Presiden AS Richard Nixon (persis seperti yang dilakukan para pencuri di film Point Break yang dibintangi oleh Keanu Reeves dan Patrick Swayze dulu).

Kisah topeng Presiden Nixon ini juga terinspirasi dari kasus perampokan sesungguhnya pada 1972 yang dilakukan oleh 7 orang pencuri professional pimpinan Amil Dinsio di California dengan nilai kerugian saat itu mencapai US$30juta. Saat itu mereka mengira uang di bank tersebut adalah milik Presiden Nixon ketika itu.

Modus operasi mereka adalah langsung meledakkan brankas di bank tersebut dan menggasak dana yang ada di brankas. Dan pencurian ini termasuk satu dari 10 kasus pencurian bank terbesar sepanjang sejarah manusia.

Keinginan masuk dalam sejarah itu lah yang diidamkan dan menjadi idealisme sekelompok spesialis pencuri bank pimpinan Gwendoline Starr (Nathalie Emmanuel). Idealisme yang nyeleneh, memang. Untuk mencapai cita-citanya itu, Gwen secara tak sengaja menemukan kanal youtube Ludwig Dieter (diperankan oleh si sutradara sendiri, Matthias) seorang kasir bank di sebuah kota kecil di Jerman yang sudah sangat bosan dengan pekerjaannya padahal ia punya passion dan keahlian memecahkan kode kunci rahasia kotak brankas.

Singkat cerita Gwen ingin merekrut Ludwig -- yang ternyata memiliki nama asli Sebastian Schlencht-Whnert, untuk melakukan hal 'gila' yaitu mencuri uang di empat kotak brankas raksasa. Keempat brankas yang pernah diulas oleh Ludwig di kanal yuotube itu memiliki nilai sejarah tinggi karena diciptakan oleh seseorang bernama Hans Wagner, seorang ahli pembuat brankas legendaris. Brankas ciptaan Hans dirancang sedemikian rupa dan penuh dengan nilai seni tinggi dan unik, juga memiliki tidak satu kode kunci rahasia sehingga pencuri tidak akan mampu memecahkan kode kuncinya dan bila salah kode justru brankas itu tak akan bisa dibuka selamanya.

Proses pembukaan kunci brankas. Dok. Foto : IMDb.com
Proses pembukaan kunci brankas. Dok. Foto : IMDb.com

Kisah 4 Brankas

Keempat brankas ini memiliki nama masing-masing yang tersebar di 3 kota Eropa dan satu di Amerika. Brankas pertama diberi nama Das Rheingold, yang berada di sebuah koperasi simpan pinjam di Paris, Perancis. Brankas ini mempunyai warna silver yang elegan dan mewah dengan aksen emas. Brankas yang terdiri dari tiga kunci ini, terinspirasi dari kisah Lord of the Rings versi Nordik. Brankas Das Rheingold ini adalah lambang "pengaruh buruk harta dan kekuasaan".

Brankas kedua oleh Hans diberi nama Die Walkre atau The Valkiyrie yang berada di sebuah bank besar di Praha, Ceko. Sama-sama mempunyai tiga cincin, Die Walkre adalah brankas yang mempunyai warna gelap dan kelam dengan ukiran-ukiran yang lebih banyak. Tidak seperti brankas pertama, Die Walkre adalah lambang "cinta". Menurut Ludwig/Sebastian, tiga kunci Die Walkre harus dibuka sesuai urutan cerita cinta anak-anak dalam kisah Odin dalam mitologi Nordik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun