Mohon tunggu...
AyahArifTe
AyahArifTe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Ayah

Penulis dan mantan wartawan serta seorang ayah yang ingin bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Emak-Emak Identik Sein Motor Kiri, tapi Belok Kanan?

11 Oktober 2021   18:45 Diperbarui: 11 Oktober 2021   19:27 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalau lo ketemu rombongan motor emak-emak, kelar hidup lo!" Ungkapan ini seolah bombastis. Tapi, ya begitulah persepsi tentang emak-emak pemotor di negeri kita. Sudah banyak video atau foto di sosmed yang viral tentang tingkah mereka. Salah-satunya adalah emak-emak kalau naik motor tuh lampu sein (sign lamp) kiri berkedip tapi motor malah belok ke kanan. Benarkah begitu?

Saya bukan ingin membela emak-emak loh, ya. Bukan juga ingin ambil hati atau cari dukungan pilkada dari emak-emak pemotor (yang konon cukup punya pengaruh). Tapi, kenyataannya di jalan raya setiap hari saya sering menemukan para bapak melakukan hal tersebut -- tanpa sengaja tentu, saya yakin. Itu fakta loh! Karena yang banyak berada di jalan 'kan bukan emak-emak.

Ada teman saya yang tidak percaya hal itu. Ya jelas dia meragukan pernyataan saya itu. Karena sehari-hari ia naik mobil. Jadi, mungkin tidak terlalu perhatikan kenyataan itu.

Anda mungkin tak percaya juga? Silakan deh perhatikan motor-motor di jalan. Kalau sudah lihat, kasih komen ya di bawah ini hehe ... 

Artikel ini saya tulis karena saya lihat dengan mata kepala sendiri. Bapak-bapak pemotor, termasuk pengemudi ojol yang sangat mobile, meluncur dengan motor di sisi kiri jalan, tapi lampu sein sebelah kanan masih berkedip.

Saya pernah menghitung kejadian itu dalam perjalanan saya setiap pagi dengan motor menuju kantor. Minimal ada 3 hingga 4 motor dengan pengemudi bapak-bapak yang mengalami hal itu. Minimal itu loh, ya.

 Saya pun selalu memberikan kode dengan tangan saya ke mereka bahwa lampu sein motor mereka masih berkedip (hitung-hitung sedekah lah ya hehe ...).

pitstop.com
pitstop.com

Kenapa hal itu bisa terjadi? Saya menduga karena system elektronik pada motor -- khususnya produk Jepang -- yang dijual di Indonesia tidak dilengkapi satu alat indikator suara tertentu untuk lampu sein motor seperti di mobil. Yang bunyinya ... tek tek tek ... seperti suara ketukan. Saat ini hanya ada indikator lampu kecil yang ada di perangkat speedo-meter.

Yang menyedihkan lagi, perangkat indikator suara itu pun tidak ada di motor-motor mahal. Sepertinya indikator suara untuk lampu sein motor masih belum dianggap faktor safety pada motor di negara kita. Padahal indikator suara untuk lampu sein motor ini tidak bisa dianggap enteng loh.

Yang saya tahu merek motor yang memiliki perangkat itu adalah yang dari Taiwan (Kymco dan Sym), India (Pulsar). Sayangnya, brand Piaggio ternyata tidak memasang indikator bunyi ini juga. Padahal itu motor Eropa yang pasti spesifikasi keselamatan amat diperhitungkan. Apa karena dipasarkan di sini? Entahlah.

Apakah indikator suara itu bisa dibeli dan dipasang di motor? Silakan cek berbagai market place dengan kata kunci 'flasher bunyi sein motor'. Ternyata murah-murah. Saya juga kaget. Tidak lebih dari 15 ribu rupiah saja. Mungkin dengan ongkos pasang total bisa hanya 30 atau 40 ribu saja.

Nah, gimana? Mau selamat di jalan 'kan? Atau mungkin mau usul ke Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan untuk keluarkan aturan? Atau ... hmm ... saya kok berpikir emak-emak perlu demo gak ya untuk meluruskan psersepsi yang sudah terlanjur viral? Hahaha ... Dengan poster bertuliskan: YANG SEIN KIRI BELOK KANAN BUKAN HANYA EMAK2!!!

Emak-emak dilawan?!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun