Perlu mengatur waktu mereka dengan baik agar bisa memberikan perhatian yang cukup untuk tugas-tugas coaching tanpa mengorbankan pekerjaan lainnya dan saya perlu mengembangkan kompetensi coaching saya agar dapat hadir sepenuhnya dan membantu menemukan solusi dari masalah yang dihadapi coachee tanpa menggurui.
- Koneksi dari pembelajaran dengan pengalaman masa laluÂ
Supervisi yang saya pernah alami cenderung berfokus pada perbaikan masalah dan mencari kesalahan yang perlu diperbaiki. Saya merasa supervisi tersebut lebih bersifat kritik dan kurang memberikan ruang bagi saya untuk mempertimbangkan perspektif saya sendiri. Sedangkan dalam prinsip coaching kali ini, seharusnya coachee yang secara sadar menemukan solusinya.
- Koneksi dari pembelajaran dengan penerapan di masa mendatangÂ
Jika saya diberi kesempatan untuk melakukan supervisi, saya tidak hanya berfokus pada kesalahan atau masalah, tetapi juga memberikan perhatian pada kekuatan dan potensi yang coachee miliki. Saya akan mengajukan pertanyaan reflektif yang membantu guru untuk mengeksplorasi ide mereka sendiri dan mencapai solusi yang berbasis pada pemikiran mereka sendiri.
- Koneksi dari pembelajaran dengan konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari
Dengan Modul 2.1 kita diajarkan untuk mengajar dengan memperhatikan kebutuhan murid agar murid bisa memaksimalkan potensinya sendiri. begitupula dengan coaching. kita harus memperhatikan kebutuhan coachee agar bisa memaksimalkan potensinya sendiri untuk menemukan solusi.
Dalam Modul 2.2 kita diajarkan teknik STOP dan mindfullnes. teknik tersebut juga sangat penting dalam coaching agar proses coaching berjalan objektif dan efektif.
- Koneksi dari pembelajaran dengan informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGPÂ
saya mendalami lewat buku The Power Of Charm yang ditulis oleh Brian Trancy and Ron Arden. Orang yang memesona salah satunya bisa menjadi pendengar yang baik. Pembaca dapat menerapkan teknik mendengarkan efektif. Teknik tersebut mencakup mendengarkan, berhenti sejenak, mengajukan pertanyaan bijaksana, dan parafrasekan.Seorang yang memusatkan pendengaran, dan perhatiannya khusus untuk mendengarkan cerita mu. Pada salah satu bab juga ditegaskan saat menjadi pendengar yang penuh perhatian, kita dapat melakukan penegasan Vokal untuk memberitahukan pada pembicara bahwa kita menyimak, dan tidak bermaksud mencela. seringkali tanpa sadar atau sadar, kita menanggapi pembicara orang dengan kata "He-eh,Aah, Mmhmm" atau gunakan tips penegasan Verbal seperti menanggapi dengan"Begitu", "Benarkah", "Ya Begitulah".
~ Tabik! ~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H