Siang itu, di kantin kompleks tempatku bekerja, datang seorang kawan yang juga guru Matematika dengan semangat menceritakan kisahnya saat menjadi peserta program Guru Penggerak.
Ia bercerita dengan mengikuti program guru penggerak dirinya menjadi lebih paham tentang filosofi pendidikan kita, dia mengaku lebih banyak belajar tentang variasi metode mengajar yang menyenangkan yang diberikan pada siswa.
Program Guru Penggerak ini tidak bisa dilepaskan dari program kurikulum merdeka. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas guru untuk menguatkan empat kompetensi utama guru. Empat kompetensi itu diantaranya adalah kompetensi pribadi, kompetensi professional, kompetensi pedagogis, kompetensi sosial.
Dalam program guru penggerak guru diajak untuk memahami kembali visi pendidikan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan pedagogis berkebudayaan nasional. Selain itu, guru diajak untuk mengembangkan desain pembelajaran mandiri yang sesuai dan dielaborasikan dengan sekolah tempat ia mengajar. Guru penggerak diharapkan bisa mengajak guru menjadi pemimpin dalam pembelajaran. Kreasi, inovasi dan juga kolaborasi menjadi penting untuk menyukseskan program guru penggerak ini.
Ketimpangan
Program Guru Penggerak saat ini baru menyentuh sekitar 3,27% guru di Indonesia. Belum semua guru merasakan program guru penggerak yang digencarkan oleh Kemendikbudristek.
Salah satu problem dari program Guru Penggerak ini adalah masalah distribusi sarana dan prasarana pendidikan.
Mereka para guru di daerah 3T terpaksa harus menempuh pembelajaran memakai kurikulum merdeka dengan fasilitas yang sangat terbatas. Buku-buku, gedung sekolah, sampai dengan fasilitas internet belum sampai ke sana. Padahal, program kurikulum merdeka memerlukan fasilitas teknologi digital untuk menopang kesuksesan kurikulum merdeka ini. Dari total 3,36 Juta guru di seluruh Indonesia yang terdata, baru 11.525 yang lolos program guru penggerak di tahun 2023.
Masalah lain dari kelancaran program guru penggerak ini adalah persoalan dana. Program peningkatan kapasitas guru ini menyedot anggaran cukup banyak. Detik.com melansir bahwa kemendikbudristek di tahun 2024 menganggarkan 97 Triiliun, salah satunya untuk menggarap program guru penggerak [Detik,21/9/2023]
Kelancaran program Guru Penggerak tidak bisa dipungkiri tergantung dari dana yang besar untuk menunjang fasilitas, kekurangan sarpras dan juga kebutuhan dana dalam program ini.