Aku menemukanmu di saat embun jatuh, liris
Aku menemukanmu di sela-sela gerimis yang menetes
Aku menemukanmu diantara bau anyir darah dan tangis seorang bayi
aku menemukanmu di doa para tukang becak yang menunggu penumpang
aku menemukanmu di tangan para pelayat yang mendaras doa
aku menemukanmu di sela nafas dan jantung yang berdecak
aku menemukanmu di setiap sel-sel yang bergerak dan terus bergerak
aku menemukanmu di setiap bait dan sajak yang kau tulis
aku menemukanmu di setiap sepi dan ramai
Bagaimana bisa aku abai dan mengabaikanmu?
Padahal Engkau lebih dekat dari nadi dan darahku?
aku menemukanMu di saat Engkau mengabaikanKu
2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI