Aku menemukanmu di saat embun jatuh, liris
Aku menemukanmu di sela-sela gerimis yang menetes
Aku menemukanmu diantara bau anyir darah dan tangis seorang bayi
aku menemukanmu di doa para tukang becak yang menunggu penumpang
aku menemukanmu di tangan para pelayat yang mendaras doa
aku menemukanmu di sela nafas dan jantung yang berdecak
aku menemukanmu di setiap sel-sel yang bergerak dan terus bergerak
aku menemukanmu di setiap bait dan sajak yang kau tulis
aku menemukanmu di setiap sepi dan ramai
Bagaimana bisa aku abai dan mengabaikanmu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!