Tumbuh kembang anak tidak bisa dilepaskan dari pertumbuhan fisik dan mentalnya. Pertumbuhan fisik yang baik akan mempengaruhi pada pertumbuhan mentalnya. Pertumbuhan mental anak tidak lepas dari orangtua dalam mendidik dan menanamkan kepercayaan diri pada anak.
Kepercayaan diri pada anak tidak hanya terletak pada keberanian anak tampil di muka publik. Kepercayaan diri anak pada tubuhnya akan tumbuh saat anak memiliki Body Image yang positif pada tubuhnya sendiri.
dr. Reni Utari (2022) menulis, Body Image adalah cara seseorang melihat tubuh mereka dan seberapa percaya diri mereka terhadap tubuhnya sendiri. Ada satu pengalaman menarik yang bisa saya bagikan kepada pembaca tentang Body Image.
Suatu hari, anak perempuan saya yang kedua tiba-tiba berkata "Pak, Aku gak cantik." Pelan-pelan saya peluk anak saya, saya tidak tahu mengapa anak saya tiba-tiba berkata seperti itu tanpa tahu sebabnya. "Mengapa Mbak bilang begitu?", Mbak cantik kok!, kata saya.
Betapa mengejutkan saat dia membalas dengan kalimat pendek, "Kulitku hitam. Mukaku hitam!"
Setelah anak saya bilang begitu, saya menjadi terdiam cukup lama. Body Image yang negative akan mempengaruhi kepercayaan diri pada anak. Anak akan merasa rendah diri dan tidak percaya diri terhadap tubuhnya sendiri.
Perasaan merasa dikucilkan, tidak percaya diri dan merasa dirinya tidak spesial membuat anak memiliki mental yang tidak sehat. Sebagai orangtua penting untuk menanamkan "Body Image" positif pada anak kita.
Ada 3 cara untuk menanamkan "Body Image" positif pada anak.Â
Pertama, ajak anak bersyukur. Ajak anak menyadari bahwa semua yang dimiliki termasuk tubuhnya adalah karunia Tuhan. Anak perlu lebih banyak bersyukur atas apa yang Tuhan berikan yakni dengan merawatnya. Kulit hitam, putih semua itu adalah karunia Tuhan yang wajib disyukuri.
Kedua, pujilah anak kita. Memuji anak kita adalah tidak mudah. Orangtua sering mengabaikan, kalimat positif yang diucapkan orangtua kepada anak akan mempengaruhi perkembangan positif pada jiwanya. Semakin banyak kita memuji anak kita, semakin baik untuk tumbuh kembang mental dan rasa percaya dirinya. "Alhamdulillah, Mbak Ani hebat, sudah bangun pagi dan tidak mengompol!". "Alhamdulillah, Mbak Ani keren, bisa memakai baju sendiri!".
Ketiga, ajak anak menampilkan potensinya. Terkadang, kita sebagai orangtua tidak melihat atau memahami kelebihan anak kita. Kelebihan anak kita, perlu dipupuk dan ditumbuhkembangkan. Setiap perkembangan baik yang ada pada anak adalah karunia tersendiri bagi orangtua. Kadang, anak ingin diperhatikan, ingin dilihat kelebihannya. "Pak, aku bisa menggambar kucing." Nah, saat anak sedang "unjuk gigi" di depan kita, orangtua tidak boleh cuek dan abai terhadap anaknya. Kita harus lekas menimpali, "Alhamdulillah Nak, kamu hebat sekali!" kalimat itu adalah respon positif yang mesti ditanamkan pada anak.
Kalimat positif pada anak kita akan memberi rangsangan yang positif bagi otak mereka. Mereka akan merasa dihargai, dipuji dan diapresiasi. "Pak, aku bisa lari cepat!". "Wah, hebat sekali!". Memuji aktivitas fisik mereka seperti; berlari, menyanyi, melompat adalah contoh dari mencitrakan selalu "Body Image" yang positif pada anak.
Dengan menanamkan "Body Image" positif pada anak, anak akan lebih bersyukur, lebih percaya diri dan lebih tumbuh dan berkembang dengan mental yang kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H