Indonesia di 2045 di prediksi menjadi negara maju. Salah satu ciri negara maju adalah bergesernya dari sektor agraris ke sektor industry. Saat ini, pembangunan pabrik industry pengolahan pertanian maupun industry lainnya mulai marak di daerah-daerah.
Hadirnya pabrik-pabrik dan juga industry baru di pedesaan turut serta mempengaruhi perkembangan masyarakat. Banyak perempuan (Ibu muda) mulai memasuki ke ruang-ruang pekerjaan baru. Mereka semula bekerja di sektor pertanian, dan juga rumah tangga semata. Dengan hadirnya industry baru, mereka pun turut serta bekerja untuk menambah penghasilan dan mencukupi kebutuhan keluarga.
Pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita tidak bisa dilepaskan dari pergeseran dari agraris ke industry. Pengasuhan kita terhadap anak pun turut berubah. Dalam aspek pendidikan, orangtua saat ini lebih memilih menyekolahkan anak mereka di sekolah penuh hari.
Sekolah penuh hari menjadi pilihan orangtua saat ini karena kenyamanan, aspek pendidikan dan juga jaminan terhadap kebutuhan makan anak. Meski biaya sekolah penuh hari cenderung lebih mahal, masyarakat banyak memilih sekolah tersebut dengan pertimbangan, salah satunya adalah kenyamanan dan juga terpenuhinya kebutuhan makan anak. Dengan menyekolahkan anak di sekolah penuh hari, orangtua tidak terlalu repot mengurus kepastian anak mereka dalam urusan makan.
Di sekolah, anak-anak berinteraksi dengan guru, teman sekolahnya. Interaksi, hubungan anak dengan orangtua cenderung berkurang dengan hadirnya sekolah penuh hari. Hubungan orangtua dengan anak efektif hanya setelah pukul empat sore.
Pada sore hingga menjelang tidur itulah waktu efektif yang bisa digunakan orangtua untuk memanfaatkan waktu-waktu yang dipunya untuk lebih intensif dengan anaknya.
Ada beragam kegiatan yang bisa dioptimalkan oleh orangtua yang mendekatkan pada anak.
Pertama, menanyakan kegiatan anak di sekolah. Dengan menanyakan kegiatan anak sekolah, orangtua secara tidak langsung menyentuh jiwa anaknya. Dengan bercakap dan menanyakan kegiatan anak di sekolah, anak akan merasa diperhatikan. Komunikasi dengan anak tentang kegiatna sekolah juga menunjukkan kasih dan perhatian kita pada anak. Â
Kedua, ajak anak mandi bersama. Mandi bersama orangtua bukanlah hal yang dilarang. Saat anak kita masih belia, mandi bersama merupakan momen berharga yang bisa dimanfatkan.Â
Terlebih bagi anak yang sekolah di sekolah sehari penuh. Mandi bersama bisa menjadi momen untuk bercanda, sembari menunjukkan kasih sayang orangtua untuk anak kita.
Ketiga, mengajak anak kita beribadah. Ajak anak kita untuk salat bersama dengan keluarga. Kegiatan ini selain mengajak anak kita peduli terhadap ibadah atau praktik beragama juga memberikan teladan kepada anak kita tentang pentingnya ibadah.Â
Mengajak anak kita salat bersama di masjid adalah kegiatan yang melatih anak kita secara tidak langsung tentang pentingnya ibadah.
Keempat, bermain dan belajar. Bermain dan bercanda di rumah membuat anak kita memiliki waktu berharga dengan kita. Sebagai orangtua, kita bisa mengajak mereka bermain bersama dan juga belajar bersama.
Kelima, makan bersama. Makan malam bersama menjadi momen berharga bagi anak-anak kita. Sebagai orangtua, kita wajib menyempatkan makan malam bersama anak kita. Selepas sekolah, waktu bersama anak kita menjadi sangat berharga.
Keenam, ajak anak kita menyimak dongeng dari kita. Mendongeng membuat kecerdasan linguistic anak kita terlatih. Mereka juga terlatih untuk mengimajinasikan yang abstrak dari dongeng kita. Dengan dongeng yang kita lisankan kepada anak kita, kita mengajak anak fokus, dan berada pada zona alfa.
Mendongeng juga menguatkan daya ingat anak kita. Dengan mendongeng anak-anak bisa dilatih memperkuat daya ingat dan dialog dengan kita tentang pelajaran yang bisa diambil dari cerita yang kita tuturkan.
Itulah enam kegiatan yang bisa mendekatkan kita dengan anak setelah pukul empat sore.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H