Dugaan publik kalau Pak Jokowi akan cawe-cawe dalam Pilpres sepertinya benar. Pada hari Minggu (14/5/2023) Jokowi hadir dalam Musyawarah Rakyat (Musra) yang diselenggarakan oleh sejumlah organisasi relawan di Istora Senayan Jakarta.Â
Musra menghasilkan tiga nama capres yang akan diusung oleh Jokowi. Tiga nama itu adalah Ganjar Pranowo, Airlangga Hartato dan Prabowo. Ketiga nama ini diserahkan ke Jokowi dan Jokowi yang memutuskan.Â
Sampai saat ini, Jokowi belum memberi pernyataan resmi terkait calon presiden pilihannya meski secara partai Jokowi masih bagian dari PDIP.Â
Jokowi memang menjaga sikapnya sebagai kepala negara untuk menahan diri untuk tidak menyebut dukungannya kepada salah satu capres yang sudah ditetapkan oleh partai politik. Namun publik juga tidak menutup mata terhadap gerak-gerik Jokowi dalam momentum politik di tahun 2024 mendatang. Ada satu harapan Jokowi yang seolah ditunjukkan dengan manuver politiknya selama ini. Ia ingin setidaknya "program-program pembangunan dan investasinya" aman.Â
IKNÂ
Proyek yang nampak di mata publik dan juga masyarakat kita yang telah dicanangkan jangka panjang oleh Jokowi adalah proyek IKN dan proyek infrastruktur. Dua proyek ini nampak sekali dijaga ketat dan dipastikan keberlanjutannya oleh Jokowi.Â
Ia ingin siapapun penerusnya nanti tidak merubah atau merusak proyek investasi besarnya yakni infrastruktur dan IKN. IKN sendiri sudah tertuang melalui UU IKN maupun melalui keputusan presiden. Sampai saat ini, belum banyak negara yang berbondong-bondong untuk menanamkan investasinya di IKN. Meski tawaran jangka waktunya sampai 190 tahun (CNN.com, 7/6/2023). Kemudahan terhadap investor ini bahkan dinilai melebihi waktu atau lama penjajah yang datang ke Indonesia.Â
Kedua, Jokowi seolah tak mau kehilangan atau mencoba mengamankan proyek strategisnya tentang infrastruktur. Jalan tol dan proyek kereta cepat adalah dua proyek yang nampak dijaga oleh Jokowi agar tak rusak dan digagalkan oleh penerusnya siapapun kelak.Â
Antara Ganjar dan Prabowo