Mohon tunggu...
Arif Yudistira
Arif Yudistira Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Suka Ngopi, dan jalan-jalan heppy.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kampus Bebaskan Skripsi: Yakin Bisa Ciptakan Peneliti/Ahli?

21 September 2023   13:08 Diperbarui: 21 September 2023   13:17 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nadiem Makarim memberi kebebasan kepada kampus mengenai prasyarat kelulusan. Nadiem menyampaikan skripsi, tesis hingga disertasi bisa tak wajib. Semua dikembalikan kepada otonomi kampus. Kebijakan ini disambut baik hampir di semua perguruan tinggi. Mahasiswa pun merasa gembira dengan kabar ini. 

Kebijakan Nadiem ini pun dianggap revolusioner dan berani karena belum pernah terjadi sebelumnya. Selain itu, bila kita tilik lebih jauh apa yang dicanangkan Nadiem adalah upaya menghapus tradisi berpikir. 

Kampus yang identik dengan penelitian, tradisi akademik dan berpikir kritis seperti kehilangan ruhnya. 

Rasionalitas seolah bergeser hanya berpaku pada rasionalitas teknis. Mohammad Hatta menyejajarkan rasionalitas teknis ini ada pada kalangan pekerja. 

Kebijakan yang diambil Nadiem Makarim ini memang membawa angin segar bagi mahasiswa dan dosen kita saat ini. Tetapi di saat yang bersamaan kebijakan itu telah membunuh tradisi yang tumbuh dan melekat di kampus yakni tradisi berpikir dan tradisi akademik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun