Mohon tunggu...
Arif Yudistira
Arif Yudistira Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Suka Ngopi, dan jalan-jalan heppy.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Menulis

18 September 2023   12:12 Diperbarui: 18 September 2023   12:40 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis. Sumber Pixabay

Saya tidak pernah menyangka dalam sesi pelatihan menulis yang diadakan oleh Leimena dan LKLB  (Literasi Keagamaan Lintas Budaya) pesertanya bisa seantusias itu. Pelatihan ini telah usai bulan Juli 2023. Dalam waktu empat hari sejak dibuka, ada sekitar 295 peserta. Dalam pelatihan tersebut saya menjadi fasilitator. Ada yang terngiang di pikiran saya setelah menyampaikan materi dan respon yang terus berdatangan tentang penugasan "menulis". 

Dalam pelatihan menulis, jamak dibincangkan tips, trik dan strategi menulis namun sering luput perihal praktik. Dalam sesi pelatihan bersama Leimena  dan LKLB, sesi pelatihan ini dirancang berkesinambungan sampai menerbitkan karya tulis. 

Saat menyampaikan materi tentang kepenulisan, banyak peserta menanyakan tentang bagaimana kita menulis? Cara mendapatkan ide dari mana? Dan mengeksekusi ide itu seperti apa?.

Dari pelatihan menulis dan juga respon para peserta yang mengikuti dengan antusias, saya menyimpulkan ada tiga tantangan menulis yang saya catat. 

Mau Enaknya Saja

Pelatihan menulis sebanyak apapun itu, ia adalah pemantik. Pelatihan menulis bukan memberi 1000% tentang menulis. Pelatihan hanya memantik sekitar 50%, selebihnya sebenarnya tergantung kita sendiri. 

Salah ketika kita menilai pelatihan menulis akan langsung membuat kita mahir menulis. Mustahil dalam satu pelatihan kita bisa "simsalabim" bisa menjadikan kita langsung ahli menulis. 

Keberhasilan penulis adalah sepenuhnya keberhasilan anda calon penulis, sementara mentor atau fasilitator hanya memantik saja. 

Banyak peserta pelatihan menulis masih belum sepenuhnya memahami persoalan ini. Sehingga mereka mau enaknya sendiri. Mereka ingin dalam satu sesi mereka bisa langsung menulis sampai tulisan jadi. Sementara mereka belum memulai menulis. 

Tantangan menulis pertama adalah berpikir. Dalam menulis muara atau pangkal dari tulisan kita adalah gagasan atau ide. Saya sepakat dengan Bernard Barubara di bukunya Tentang Menulis (2019) yang mengatakan bahwa berpikir menjadi aktivitas awal sebelum kita menulis. Dengan pikiran itulah, kita mencari ide, menata dan mengeksekusinya. 

Aspek kedua yang menjadi tantangan menulis adalah memulai. Seperti pada sesi pelatihan menulis bersama Institut Leimena dan LKLB, banyak peserta yang bertanya tentang banyak hal mengenai menulis. Sementara mereka tidak lekas memulai menulis. Berapa karakter? Bagaimana memulai? Dan bagaimana tulisan kita menjadi tulisan yang bagus?.

Semua pertanyaan itu bisa diselesaikan dengan memulai. Dengan memulai menulis kita akan bertemu jalan memulis,  sekaligus menyelesaikannya.

Tantangan menulis ketiga adalah swa edit dan membaca referensi. Mustahil tulisan kita akan bagus kalau kita tidak banyak membaca. Dengan banyak asupan bacaan kita akan makin kaya kosakatanya. Makin kaya kosakata kita, kita akan bisa menulis dengan diksi yang memikat dan tidak membosankan. 

Begitu pula dengan swa edit, setelah tulisan kita selesai, tugas berikutnya adalah mengedit tulisan kita sendiri. Sebagai manusia, typo atau salah ketik dalam tulisan kita sering tidak terhindarkan. 

Inilah tiga tantangan menulis yang harus dipecahkan sebelum kita menulis.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun