Mohon tunggu...
Arif Saifudin
Arif Saifudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Tasawuf - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

instagram : @arif.saifuddinn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman KKN di P3JPH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bisa jadi Pendamping Halal?

28 September 2024   10:40 Diperbarui: 28 September 2024   10:42 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumen Pribadi). Potret ketika saya mendapatkan hadiah berupa rompi atas pencapain pendampingan selama KKN di P3JPH UIN  Syarif Hidayatullah Jakarta

Selama KKN in Campus di P3JPH, saya merasakan adanya perbedaan dan pengalaman baru yang saya dapatkan, apalagi saya merupakan mahasiswa yang biasanya belajar agama baik dari aspek lahir maupun batin. Kemungkinan terbesar saya lolos sebagai peserta KKN di P3JPH pun adalah sebuah keberuntungan. Karena pada bulan Mei ketika pendaftaran mulai dibuka, saya pun merasa bimbang antara pilih KKN reguler dan in Campus. Pertimbangan saya pada waktu itu bukan hanya lokasi ataupun biaya yang dikeluarkan, tapi yang tidak kalah penting adalah orang-orang yang telah menjadi langganan saya sebagai pengirim kue atau boleh dikatakan bos kue. 

Mereka membantu saya menapaki karir yang semula hanya sebagai driver lalamove atau pengiriman barang secara online kemudian mengangkat saya sebagai orang yang dipercaya. sebuah keniscayaan, kalau saya harus menetap dan tidak mau mengecewakan orang-orang yang sudah royal dan loyal kepada saya. Hubungan simbiosis mutualisme ini harus tetap terjaga dan tidak boleh retak sedikitpun apapun halangannya.

Akhirnya pada saat pendaftaran saya memutuskan untuk mendaftarkan diri di kedua KKN tersebut. Apapun hasilnya akan saya terima, dan ini merupakan titik tawakal tertinggi dalam hidup saya karena saya tidak bisa menentukannya sedikitpun. Semuanya saya serahkan kepada Allah.

Kalau saya ikut KKN di desa, nanti pekerjaan saya berantakan. Tapi, kalau saya ambil KKN in campus, bagaimana nanti sistem kerjanya?" Pikiran saya campur aduk pada waktu itu. Suasana batin tidak karuan

Tiba-tiba ada bisikan dalam hati kecil yang mengatakan, "Pilihlah yang tidak mempersulit diri, yang tidak menutup pintu rezeki, dan yang tidak jauh dari orangtua, karena orangtua tanggung jawabmu."

Mendengar ucapan tersebut, langsung besar harapan dan doa saya untuk diterima di KKN in Campus. Karena meskipun kepala punya berbagai macam pandangan, tapi hati yang paling dalam atau ("Lubb" dalam dunia tasawuf) tidak pernah bohong, di sana tempat Allah bertajalli. Pertimbangan semacam di atas adalah sesuatu yang memang sedang saya alami. Bagaimana mungkin saya memprioritaskan keinginan sedangkan apa yang seharusnya saya prioritaskan malah saya abaikan. Hal tersebut tidak masuk akal sama sekali jika sampai terjadi.

Beberapa hari setelah penantian pengumuman KKN in Campus dibuka, saya sangat bangga dan merasakan betapa hebatnya rencana Allah jika kita menyerahkan urusan kepada-Nya. Rencana-Nya selalu mendatangkan angin kebahagian dan tidak pernah mengecewakan. Karena ketika saya baca notifikasi masuk ke Hp saya tiba-tiba muncul tulisan.


"Assalamu'alaikum, saya dari P3JPH ingin mengkonfirmasi pendaftaran KKN in Campus anda. Selamat anda dinyatakan lulus dan apakah anda bersedia untuk melanjutkan nya untuk bergabung  ke dalam Grup dibawah ini." 

Membaca tulisan seperti itu, tiba-tiba sontak saja hati saya merasa sangat bersyukur sekali kepada Allah, seraya mengatakan,  "Alhamdulillah ya Allah." ucapku sambil meneteskan air mata.

Satu langkah sudah ditentukan, artinya benar apa yang terkandung dalam ayat Allah pada surat al-Insyirah. "Sungguh dibalik kesulitan ada kemudahan" dan ayat ini Allah ulang dua kali. Memang pada dasarnya Allah tidak berjanji akan membuat hidup hambanya mudah. tapi Allah itu ingin tahu sejauh mana ikhtiar hambanya sehingga setelah full batas ikhtiarnya, kemudian Allah ingin melihat seberapa besar tawakalnya. Disinilah hikmah yang saya dapatkan secara langsung dari ayat tersebut.

Setelah selesai urusan pendaftaran, tiba saatnya di bulan juni ketika saya harus bertemu dengan teman-teman baru yang tidak saya kenal asalnya kecuali Uzlifatul Jannah atau biasa dipanggil "Uu" kebetulan karena dia teman satu jurusan Ilmu Tasawuf. Pelajaran demi pelajaran saya dapatkan, begitu banyak karakter orang yang saya temui, tapi hal tersebut saya anggap sebagai anugerah. Karena dalam perbedaan itu Tuhan hadir, sebab sejatinya semua makhluk yang berbeda bentuknya maupun sifatnya merupakan manifestasi dari asma dan sifat Allah.

Gazebo depan Taman FITK menjadi saksi bisu pertemuan antara saya dan teman-teman baru yang saya miliki. Seperti biasa saya datang selalu lebih dulu, meskipun janjian jam 09.00 pagi. Tapi saya datang jam 08.00 karena saya tidak mau mengecewakan orang lain, ditambah dengan karakter dinginnya orang-orang sanguinis. Sekitar setengah jam saya duduk di depan Kantin UIN yaitu Cangkir, tepatnya di bangku taman. Tiba-tiba ada notifikasi HP saya bunyi.

Rasanya memang agak aneh ketika kita kenal seseorang di media online dan jika dibandingkan dengan penampilan yang sebenarnya. Pada waktu itu rambut saya gondrong, karena memang saya sering terlibat dalam urusan demo kampus. Ditambah sebagai anak yang hobby filsafat. Suasana yang sebelumnya sepi bagaikan hati tanpa penghuninya, tiba-tiba ramai seakan peristiwa hiruk pikuk kehidupan kota Jakarta. Dalam pandangan saya pribadi ada suatu hal yang menarik perhatian yaitu ketika ingatan saya seakan-akan dibawa kepada masa dimana saya mendengar kuliah dari dosen yang menjelaskan arti dari pentingnya kebersamaan.

Selama beberapa hari, mungkin sekitar 14 hari persiapan kami para mahasiswa KKN Nirwasita berjuang dan memberikan semua upayanya untuk mewujudkan suatu tujuan yaitu ingin program KKN yang telah disusun ini berhasil. Dari sini saya belajar banyak arti dan makna dari pentingnya solidaritas, saling menghargai dan menghormati. Hal ini dalam bahasa filosof dimetaforakan seperti sebuah pohon yang berbuah lebat dan manis rasanya. Pohon tersebut tidak akan berbuah lebat jika tidak adanya persatuan dan kekompakan antara akar, daun, batang, bunga, matahari, air, angin, dan unsur-unsur lainnya baik yang berada di dalam pohon atau yang berasal dari luar. Perlu diketahui, hal-hal semacam ini bukan suatu pujian tapi melainkan memang benar ontologi yang ada di dalam tubuh KKN Nirwasita sulit digambarkan karena saking banyaknya mutiara-mutiara hikmah yang ditawarkan.

Dalam pandangan penulis, ada beberapa momen yang sering penulis jadikan sebagai ibrah atau pelajaran untuk kehidupan. Karena dalam hal ini penulis mengalami langsung kejadian-kejadian bagaikan Tanzih atau suatu Hal yang Allah turunkan secara tiba-tiba yang di dalamnya terdapat pelajaran penting. Misalnya ketika dalam acara Bimtek di tujuh wilayah yang berbeda mulai dari Jakarta timur sampai Bogor.

Pelajaran yang paling berkesan adalah ketika para pelaku usaha datang ke dalam acara tersebut, kemudian mereka membawa berbagai macam produk yang akan dilakukan proses sertifikasi halal atau bisa dikatakan sebagai upaya mereka untuk membuat sertifikasi halal. Dalam hal ini, banyak dari pelaku usaha yang cerita kepada saya bagaimana keseharian mereka berdagang dan melakukan ikhtiarnya. Pengalaman yang telah mereka dapatkan membuat saya teringat sebuah ayat di dalam Al-Qur'an yaitu "Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah (menyerahkan segala urusannya kepada Allah) maka akan diberikan atau dibukakan jalan keluar dari setiap ujian atau cobaan yang dimiliki atau yang sedang dijalani". Kemudian Allah lanjutkan dengan ayat, "Dan Allah akan berikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." pesan-pesan semacam ini ternyata datang dari usaha dan kegigihan para pelaku usaha yang berbondong-bondong hadir untuk melakukan program sertifikasi halal self  declare. 

Program sertifikasi Halal Self Declare merupakan sebuah upaya yang mendorong dan membantu menjadikan negara Indonesia ini menjadi negara yang Baldatun, Thoyyibatun, Wa Robbun Ghofur. Artinya sebuah program yang mengajak dan ingin menjadikan Indonesia sebagai negeri yang baik dan penuh dengan rahmat Allah yang jelas telah tertulis di dalam Al-Qur'an. Oleh karena itu, jika ditanya apakah ada kisah inspiratif yang terkandung di dalam KKN Nirwasita P3JPH?

Tentu pertanyaan semacam ini akan saya jawab dengan kisah-kisah yang sudah dipaparkan di atas itu pun hanya sebagian kecil. Dan jawaban yang paling inti dari saya pribadi selaku orang yang mengalaminya yaitu, "Dalam KKN in Campus P3JPH bukan hanya terdapat kisah inspiratif, tapi banyak sekali mutiara-mutiara yang mengandung hikmah yang tiada tara bertebaran di dalamnya."

Manfaat dari kisah inspiratif ini yaitu besar sekali harapan penulis agar pembaca semakin yakin dimana kita ada disitu akan ada kebaikan-kebaikan. Karena kebaikan dan kebenaran tidak akan sirna kecuali orang-orang tersebut tidak melakukan upaya atau sebuah ikhtiar. Selain itu, penulis ingin memberitahu sedikit point penting yang tentunya berdasarkan pengalaman penulis selama KKN di P3JPH:

  1. P3JPH bukan hanya sebagai sebuah lembaga Halal yang menjadi wakil dari kalangan ulama. Tapi satu hal yang tidak kalah penting yaitu sebagai sebuah penggerak dan penegak pentingnya syariat dalam agama itu diterapkan. Karena syariat hanya sebagai sebuah wacana jika tidak ada roda penggeraknya, nah itulah yang P3JPH lakukan bagaikan roda penggeraknya. Banyak sekali nilai-nilai tasawuf atau sufistik yang akan seseorang dapatkan jika memang secara sadar memikirkan dan mengalami langsung sebagai pendamping halal ataupun KKN di P3JPH.

  2. Kesabaran yang diiringi dengan tanggung jawab moral, hal ini merupakan pantulan dari surah atau tanda-tanda yang Allah turunkan dalam diri setiap Pendamping Halal dan Pelaku Usaha. Nilai tersebut tergambar pada saat pendamping halal melakukan survey, pengisian data, dan mengajarkan kepada para pelaku usaha tentang pentingnya sertifikat halal bagi produknya.

  3. Cerminan dari asma dan sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang terpatri di dalam tubuh para donatur yang menjadi penyelenggara demi keberhasilan dari program sertifikasi halal self declare ini. contoh nyatanya yaitu PT. Pegadaian Syariah yang telah membantu program KKN ini berjalan dengan baik dan lancar.

  4. Tabligh yaitu menyampaikan kebenaran atau hal-hal yang erat kaitannya dengan kebenaran. Hal ini terbukti dari para pemateri yang menjadi pembicara salah satunya Pak Hermanto yang telah menjelaskan pentingnya sertifikasi Halal itu. Dan bahkan saya pribadi menganggapnya sebagai Guru pembimbing Fiqih saya dalam konsentrasi Hukum Halal dan Haram. Dan ini bagaikan sebuah anugerah yang memang sengaja Allah kirimkan sehingga lengkap sudah apa yang saya dapatkan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yakni saya mendapatkan pelajaran Tasawuf ketika kuliah di Ushuludin dan Saya mendapatkan pelajaran Fiqih ketika saya KKN di P3JPH.

  5. Segala sesuatu yang Halal pasti mendorong ke arah kebaikan dan Insya Allah dimana ada kebaikan disitu ada Hal dan Maqam yaitu Ridho yang Allah turunkan. Selain itu masih ada banyak lagi nilai-nilai sufistik yang saya dapatkan secara langsung selama saya KKN di P3JPH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mungkin lebih lanjutnya akan saya abadikan di dalam buku yang nantinya Insya Allah akan saya terbitkan yang berjudul "Pesan Sufistik dari P3JPH."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun