Rasanya memang agak aneh ketika kita kenal seseorang di media online dan jika dibandingkan dengan penampilan yang sebenarnya. Pada waktu itu rambut saya gondrong, karena memang saya sering terlibat dalam urusan demo kampus. Ditambah sebagai anak yang hobby filsafat. Suasana yang sebelumnya sepi bagaikan hati tanpa penghuninya, tiba-tiba ramai seakan peristiwa hiruk pikuk kehidupan kota Jakarta. Dalam pandangan saya pribadi ada suatu hal yang menarik perhatian yaitu ketika ingatan saya seakan-akan dibawa kepada masa dimana saya mendengar kuliah dari dosen yang menjelaskan arti dari pentingnya kebersamaan.
Selama beberapa hari, mungkin sekitar 14 hari persiapan kami para mahasiswa KKN Nirwasita berjuang dan memberikan semua upayanya untuk mewujudkan suatu tujuan yaitu ingin program KKN yang telah disusun ini berhasil. Dari sini saya belajar banyak arti dan makna dari pentingnya solidaritas, saling menghargai dan menghormati. Hal ini dalam bahasa filosof dimetaforakan seperti sebuah pohon yang berbuah lebat dan manis rasanya. Pohon tersebut tidak akan berbuah lebat jika tidak adanya persatuan dan kekompakan antara akar, daun, batang, bunga, matahari, air, angin, dan unsur-unsur lainnya baik yang berada di dalam pohon atau yang berasal dari luar. Perlu diketahui, hal-hal semacam ini bukan suatu pujian tapi melainkan memang benar ontologi yang ada di dalam tubuh KKN Nirwasita sulit digambarkan karena saking banyaknya mutiara-mutiara hikmah yang ditawarkan.
Dalam pandangan penulis, ada beberapa momen yang sering penulis jadikan sebagai ibrah atau pelajaran untuk kehidupan. Karena dalam hal ini penulis mengalami langsung kejadian-kejadian bagaikan Tanzih atau suatu Hal yang Allah turunkan secara tiba-tiba yang di dalamnya terdapat pelajaran penting. Misalnya ketika dalam acara Bimtek di tujuh wilayah yang berbeda mulai dari Jakarta timur sampai Bogor.
Pelajaran yang paling berkesan adalah ketika para pelaku usaha datang ke dalam acara tersebut, kemudian mereka membawa berbagai macam produk yang akan dilakukan proses sertifikasi halal atau bisa dikatakan sebagai upaya mereka untuk membuat sertifikasi halal. Dalam hal ini, banyak dari pelaku usaha yang cerita kepada saya bagaimana keseharian mereka berdagang dan melakukan ikhtiarnya. Pengalaman yang telah mereka dapatkan membuat saya teringat sebuah ayat di dalam Al-Qur'an yaitu "Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah (menyerahkan segala urusannya kepada Allah) maka akan diberikan atau dibukakan jalan keluar dari setiap ujian atau cobaan yang dimiliki atau yang sedang dijalani". Kemudian Allah lanjutkan dengan ayat, "Dan Allah akan berikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." pesan-pesan semacam ini ternyata datang dari usaha dan kegigihan para pelaku usaha yang berbondong-bondong hadir untuk melakukan program sertifikasi halal self  declare.Â
Program sertifikasi Halal Self Declare merupakan sebuah upaya yang mendorong dan membantu menjadikan negara Indonesia ini menjadi negara yang Baldatun, Thoyyibatun, Wa Robbun Ghofur. Artinya sebuah program yang mengajak dan ingin menjadikan Indonesia sebagai negeri yang baik dan penuh dengan rahmat Allah yang jelas telah tertulis di dalam Al-Qur'an. Oleh karena itu, jika ditanya apakah ada kisah inspiratif yang terkandung di dalam KKN Nirwasita P3JPH?
Tentu pertanyaan semacam ini akan saya jawab dengan kisah-kisah yang sudah dipaparkan di atas itu pun hanya sebagian kecil. Dan jawaban yang paling inti dari saya pribadi selaku orang yang mengalaminya yaitu, "Dalam KKN in Campus P3JPH bukan hanya terdapat kisah inspiratif, tapi banyak sekali mutiara-mutiara yang mengandung hikmah yang tiada tara bertebaran di dalamnya."
Manfaat dari kisah inspiratif ini yaitu besar sekali harapan penulis agar pembaca semakin yakin dimana kita ada disitu akan ada kebaikan-kebaikan. Karena kebaikan dan kebenaran tidak akan sirna kecuali orang-orang tersebut tidak melakukan upaya atau sebuah ikhtiar. Selain itu, penulis ingin memberitahu sedikit point penting yang tentunya berdasarkan pengalaman penulis selama KKN di P3JPH:
P3JPH bukan hanya sebagai sebuah lembaga Halal yang menjadi wakil dari kalangan ulama. Tapi satu hal yang tidak kalah penting yaitu sebagai sebuah penggerak dan penegak pentingnya syariat dalam agama itu diterapkan. Karena syariat hanya sebagai sebuah wacana jika tidak ada roda penggeraknya, nah itulah yang P3JPH lakukan bagaikan roda penggeraknya. Banyak sekali nilai-nilai tasawuf atau sufistik yang akan seseorang dapatkan jika memang secara sadar memikirkan dan mengalami langsung sebagai pendamping halal ataupun KKN di P3JPH.
Kesabaran yang diiringi dengan tanggung jawab moral, hal ini merupakan pantulan dari surah atau tanda-tanda yang Allah turunkan dalam diri setiap Pendamping Halal dan Pelaku Usaha. Nilai tersebut tergambar pada saat pendamping halal melakukan survey, pengisian data, dan mengajarkan kepada para pelaku usaha tentang pentingnya sertifikat halal bagi produknya.
Cerminan dari asma dan sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang terpatri di dalam tubuh para donatur yang menjadi penyelenggara demi keberhasilan dari program sertifikasi halal self declare ini. contoh nyatanya yaitu PT. Pegadaian Syariah yang telah membantu program KKN ini berjalan dengan baik dan lancar.
Tabligh yaitu menyampaikan kebenaran atau hal-hal yang erat kaitannya dengan kebenaran. Hal ini terbukti dari para pemateri yang menjadi pembicara salah satunya Pak Hermanto yang telah menjelaskan pentingnya sertifikasi Halal itu. Dan bahkan saya pribadi menganggapnya sebagai Guru pembimbing Fiqih saya dalam konsentrasi Hukum Halal dan Haram. Dan ini bagaikan sebuah anugerah yang memang sengaja Allah kirimkan sehingga lengkap sudah apa yang saya dapatkan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yakni saya mendapatkan pelajaran Tasawuf ketika kuliah di Ushuludin dan Saya mendapatkan pelajaran Fiqih ketika saya KKN di P3JPH.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!