Mohon tunggu...
Arif Saifudin
Arif Saifudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Tasawuf - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

instagram : @arif.saifuddinn

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Lebih Jauh tentang si DOI (Dasar Ontologi Ilmu)

31 Maret 2023   15:15 Diperbarui: 31 Maret 2023   15:20 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

a. Memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan teori dan konsep dalam suatu disiplin ilmu.
b. Membantu para ilmuwan untuk memilih metode penelitian yang sesuai dengan objek penelitian dalam suatu disiplin ilmu.
c. Meningkatkan keandalan dan keabsahan penelitian ilmiah.
d. Menjaga konsistensi dalam pengembangan teori dan konsep dalam suatu disiplin ilmu.
e. Memberikan panduan dalam menentukan objek dan fokus penelitian dalam suatu disiplin ilmu.

Kekurangan:

a. Ontologi ilmu dapat membatasi pandangan dan pemikiran para ilmuwan karena menentukan batasan-batasan tertentu dalam objek dan fokus penelitian.
b. Ontologi ilmu dapat menghasilkan teori dan konsep yang hanya berlaku pada lingkup tertentu dan sulit diaplikasikan dalam konteks lain.
c. Ontologi ilmu dapat mempengaruhi perspektif ilmuwan dalam mengamati dan memahami realitas yang diamati.
d. Ontologi ilmu cenderung mengabaikan aspek-aspek sosial dan humaniora dalam penelitian.
e. Ontologi ilmu dapat menjadi kontroversial jika pandangan ontologi yang dianut oleh suatu disiplin ilmu berbeda dengan pandangan ontologi yang dianut oleh disiplin ilmu lain.

Secara keseluruhan, dasar ontologi ilmu memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun ontologi ilmu memberikan panduan yang kuat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, ontologi ilmu juga dapat membatasi pandangan dan pemikiran para ilmuwan, mempengaruhi perspektif ilmuwan dalam mengamati dan memahami realitas yang diamati, dan menjadi kontroversial jika pandangan ontologi yang dianut oleh suatu disiplin ilmu berbeda dengan pandangan ontologi yang dianut oleh disiplin ilmu lain. Oleh karena itu, para ilmuwan perlu memahami kelebihan dan kekurangan dari dasar ontologi ilmu dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

7. Tantangan dasar ontologi ilmu di masa lalu

Tantangan dasar ontologi ilmu di masa lalu terutama terkait dengan keberadaan paradigma yang dominan dalam ilmu pengetahuan pada saat itu. Paradigma dalam ilmu pengetahuan mencakup serangkaian keyakinan, asumsi, nilai, dan metode yang digunakan dalam mengembangkan pengetahuan. Paradigma juga mempengaruhi cara kita memandang realitas dan bagaimana kita memahami objek-objek dalam ilmu pengetahuan.

Di masa lalu, ontologi ilmu mengalami tantangan karena keberadaan paradigma yang dominan dalam ilmu pengetahuan. Pada saat itu, paradigma yang dominan adalah paradigma positivisme, di mana ilmu pengetahuan hanya mengakui realitas yang dapat diukur dan diamati secara empiris. Pandangan ini menganggap realitas tidak tergantung pada subjektivitas individu dan mengabaikan keberadaan realitas yang bersifat non-empiris seperti nilai, moralitas, dan agama.

Sebagai hasil dari pandangan positivisme ini, ontologi ilmu di masa lalu cenderung mengabaikan realitas yang tidak dapat diukur dan diamati secara empiris. Namun, keberadaan realitas seperti nilai, moralitas, dan agama sangat penting dalam kehidupan manusia dan ilmu pengetahuan tidak dapat mengabaikan hal tersebut.

Tantangan lainnya adalah keberadaan paradigma yang bersaing, seperti paradigma rasionalisme dan empirisme. Paradigma rasionalisme menekankan pentingnya rasionalitas dan penalaran dalam memperoleh pengetahuan, sementara paradigma empirisme menekankan pentingnya pengamatan dan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan. Dalam paradigma ini, ontologi ilmu di masa lalu harus mempertimbangkan kedua pendekatan tersebut dalam memahami realitas dan objek yang terkait dengan ilmu pengetahuan.

8.  Tantangan dasar ontologi di masa sekarang

Tantangan dasar ontologi ilmu di masa sekarang terkait dengan perkembangan teknologi dan kemajuan dalam ilmu pengetahuan yang semakin pesat. Beberapa tantangan utama meliputi:

a. Multidisiplin dan kompleksitas: Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin kompleks dan terkadang melibatkan banyak disiplin ilmu yang berbeda. Tantangan ontologi ilmu saat ini adalah untuk memahami dan menjelaskan realitas dalam konteks yang lebih luas dan multidimensi.

b. Objek yang bersifat abstrak: Dalam beberapa disiplin ilmu seperti matematika, objek yang terkait dengan ilmu tersebut bersifat abstrak dan sulit untuk diamati atau diukur secara empiris. Ontologi ilmu harus dapat memahami dan menjelaskan objek-objek seperti ini dengan lebih baik.

c. Beragamnya perspektif: Setiap individu memiliki pandangan dan perspektif yang berbeda terhadap realitas, tergantung pada latar belakang, pengalaman, dan keyakinan pribadi mereka. Tantangan ontologi ilmu adalah untuk memahami realitas dan objek dalam konteks perspektif yang berbeda dan terkadang bertentangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun