Mohon tunggu...
Arif Saifudin
Arif Saifudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Tasawuf - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

instagram : @arif.saifuddinn

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Lebih Jauh tentang si DOI (Dasar Ontologi Ilmu)

31 Maret 2023   15:15 Diperbarui: 31 Maret 2023   15:20 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, ketemu lagi bersama gue guys. Nah, kali ini gue pengen ngajak kalian ngepoin tentang DOI nih guys. Oh iya,  sebelum kita ngomongin si DOI lebih jauh, kita harus tau dulu maksud tema doi disini guys. bytheway, DOI disini bukan orang yang biasa bikin kita baper ( bawa perasaan), salting ( salah tingkah), gamon ( gagal moveon)....mweewehh.

 Tapi kali ini ga melibatkan perasaan dulu deh, sakit guys dan pokoknya kalian tuh udah pernah ngerasain kan.  dan sekarang saatnya kita tuh gunain sedikit otak kita, biar ga dingin ( sedingin sikap dia)...mwhehehe.. yuadah yuk, dari pada kita ngelantur mending kita langsung masuk ke pembahasan.

1. Pengertian Dasar Ontologi Ilmu

Ontologi secara bahasa berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu "ontologia" yang terdiri dari kata "ontos" yang berarti "ada" atau "nyata" dan "logos" yang berarti "ilmu" atau "pengetahuan". Jadi secara harfiah, ontologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang keberadaan yang nyata atau ilmu tentang apa yang ada.

Sedangkan ilmu Secara bahasa, ilmu berasal dari bahasa Arab "ilm" yang memiliki arti pengetahuan atau keilmuan. Ilmu juga dapat diartikan sebagai suatu bidang pengetahuan atau disiplin akademik yang mempelajari suatu objek kajian dengan cara yang sistematis dan rasional. Objek kajian ilmu bisa bervariasi, mulai dari alam semesta, manusia, masyarakat, hingga teknologi dan seni. Dalam pengembangannya, ilmu selalu berusaha untuk mencari pemahaman dan penjelasan yang lebih akurat, obyektif, dan dapat diuji kebenarannya.

jadi, Secara bahasa, ontologi ilmu dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari tentang hakikat atau sifat dari realitas yang menjadi objek kajian ilmu. Dalam ontologi ilmu, objek kajian yang dipelajari adalah entitas atau fenomena yang ada di alam semesta, seperti materi, energi, ruang, waktu, kehidupan, dan sebagainya. Ontologi ilmu juga mencoba untuk memahami bagaimana objek kajian tersebut saling berinteraksi dan berdampak satu sama lain dalam membentuk realitas yang ada.  

Ontologi ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang apa yang dapat dikatakan sebagai "realitas" dalam sebuah disiplin ilmu. Ontologi ilmu mencoba untuk memahami apa yang sebenarnya menjadi fokus penelitian dalam sebuah disiplin ilmu, serta cara kerja dan hubungan antara konsep-konsep dalam disiplin tersebut.

Ontologi ilmu dapat membantu kita memahami bagaimana konsep-konsep dalam sebuah disiplin ilmu terkait satu sama lain dan bagaimana konsep-konsep tersebut berinteraksi dengan realitas yang kita amati. Dengan demikian, ontologi ilmu membantu kita dalam memahami dasar-dasar pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam dalam sebuah disiplin ilmu.

Secara umum, ontologi ilmu mencakup empat aspek utama nih guys:

a. Kategorisasi realitas: ontologi ilmu berusaha untuk mengkategorikan dan memahami realitas yang ada. Contohnya, dalam fisika, ontologi ilmu mengkategorikan entitas fisik seperti partikel sub-atom, medan elektromagnetik, dan gravitasi.

b. Hubungan antar entitas: ontologi ilmu mempelajari hubungan antara entitas yang ada dalam realitas. Contohnya, dalam biologi, ontologi ilmu mempelajari hubungan antara organisme hidup, lingkungan mereka, dan interaksi antara organisme tersebut.

c. Sifat atau karakteristik entitas: ontologi ilmu mempelajari sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh entitas yang ada dalam realitas. Contohnya, dalam kimia, ontologi ilmu mempelajari sifat-sifat kimia dari materi, seperti sifat-sifat unsur dan senyawa kimia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun