Mohon tunggu...
Arif Susanto
Arif Susanto Mohon Tunggu... Relawan - Impact Maker Indonesia

Impact before Success. Menciptakan impact artinya meniti tangga menuju puncak-puncak kesuksesan. Pemahaman dan konsep ini perlu dipahami lebih banyak orang sebagai bentuk cita-cita dan rencana hidup yang bertumbuh.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peringati Sumpah Pemuda, KAMMI Ingatkan Pemuda Bela Kepentingan Bumiputera

29 Oktober 2014   22:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:15 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA -Kestauan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengingatkan Pemuda Indonesia bahwa Agenda Utama Sumpah Pemuda Indonesia adalah membela Kepentingan Bumi Putra. Bumi Putra ini semakin tergusur karena invasi kaum minoritas yang menghegemoni dan menguasai Bumi Putra. Hal ini disampaikan Ketua Umum KAMMI Andriyana dalam siaran persnya.

Andriyana menambahkan, Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan bagi Pemerintah dan juga Pemuda Indonesia untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. “Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia artinya membela kepentingan Bumi Putra yaitu para pribumi masyarakat Indonesia. Pemerintah harusnya menjamin Bumi Putra berdaulat dan sejahtera di Tanah dan Negeri sendiri” ujar Andriyana.

Andriyana melanjutkan, kini Bumi Putra seperti masyarakat buruh, petani, nelayan, masyarakat adat dan lainnya tidak mampu berdaulat dan sejahtera di Tanah dan Negeri mereka sendiri. Di bidang ekonomi, sepuluh orang terkaya di Indonesia bukanlah Bumi Putra. Sektor vital Bangsa Indonesia seperti Tambang, Perkebunan, Air, Tanah, telekomunikasi, ritel, real estate, juga Pendidikan Berkualitas, dikuasai dan didominasi oleh minoritas asing di Negeri ini.

“Sungguh ironi bahwa untuk mencapai pendidikan tinggi, BPS mencatat hanya 19,88 persen Bumi Putra yang bisa menjangkaunya. Kita harus sadari ini sebagai Panggilan Nurani bagi Pemuda sebagai tulang punggung Bumi Putra untuk bersatu dan bangkit membela kepentingan Bumi Putra. Membela dari penjajahan dan dominasi minoritas asing yang membuat Bumi Putra miskin dan tidak berdaulat di tanah air yang merdeka atas pengorbanan darah dan air mata Bumi Putra”, tegas Andriyana.

Wasekjen PP KAMMI Arif Susanto menambahkan, Tanpa kesadaran dan perjuangan membela Kepentingan Bumi Putra,Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan Bonus Demografis akan menjadi lonceng kematian bagi Bumi Putra. Secara sistematis Bumi Putra dibuat tidak bisa bersaing secara global. Akibatnya Bumi Putra akan menjadi Babu di Negeri Sendiri karena hanya minoritas asing dan pribumi yang menjadi antek asing yang akan menikmati sumber-sumber kemakmuran Indonesia.

“Kita harus khawatir bila Bumi Putra akan bernasib seperti suku Indian di Amerika atau Aborigin di Australia yang tergusur dan termarginalkan di Negeri mereka. Ini akan terjadi bagi Bumi Putra bila tidak segera bersatu membela kepentingan Bumi Putra yang menjadi cita-cita pertama Kemerdekaan Republik Indonesia”, ujar Arif.

Arif menambahkan bahwa Pemuda tidak boleh berhenti menjadi Nasionalis yang bangga bertanah air Indonesia saja, namun harus menjadi Patriot yang membela Kepentingan Nasional Bangsa Indonesia. “Sebagaimana perjuangan Kemerdekaan di awal Abad 20 yang concern pada perjuangan membela kepentingan Bumi Putra sebagai fondasi Kemerdekaan Indonesia, maka Neo-Patriotisme Pemuda Indonesia hari ini adalah membela Kepentingan Bumi Putra dari invasi dan hegemoni Asing yang membuat Bumi Putra tidak berdaulat penuh atas kekayaan dan apapun yang ada di Bumi Indonesia’, pungkas Arif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun