Mohon tunggu...
Arif Rahman Pradana
Arif Rahman Pradana Mohon Tunggu... -

hidup berawal dari mimpi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahasa, Pengaruh Budaya dan Kolonialisme

4 Desember 2011   21:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:50 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa merupakan alat komunikasi dan percakapan manusia. bahasa terdiri dari beragam jenis, diantaranya bahasa lisan, tulisan, bahasa tubuh, bahasa program, dll. Dalam hal ini bahasa lisan dan tulisan yang ingin saya bahas.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak ke-4 didunia setelah Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa) India (1.103.600.000 jiwa) Amerika Serikat (298.186.698 jiwa) Indonesia (241.973.879 jiwa) tidak menjadi termasuk salah satu bahasa internasional didunia. Bahasa yang digunakan dalam percakapan di PBB hanya ada 6 bahasa yaitu bahasaArab, Cina,Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol. Hal ini disebabkan budaya Indonesia lemah dibandingkan keenam negara yang bahasanya dijadikan bahasa percakapan di PBB.

Arab dari abad 6-18 (zaman Khilafah Islamiyah) menguasai sebagian besar wilayah didunia dalam 3 benua yaitu Asia, Eropa, dan Afrika. Pada saat itu Arab merupakan pusat dunia dan mencapai puncak kejayaan pada saat pemerintahan Umar Bin Abdul Aziz dan Harun Ar-Rasyid ketika masa khalifah Abbasiyah dengan pusat pemerintahannya di Bagdad. Ilmu pengetahuan, teknologi dan hukum di arab ketika itu berkembang dan diterapkan dengan baik sehingga Arab pada periode itu merupakan peradaban tertinggi dibandingkan negara lainnya.

Perancis memiliki budaya yang kuat dan besar diawali ketika terjadi revolusi di negara tersebut antara tahun 1789 dan 1799 semenjak saat itu perancis mengalami kemajuan yang pesat. Bahkan kemajuan sudah jauh tercipta sebelum revolusi perancis terjadi, yaitu dari masa yang lampau ketika banyak orang perancis belajar ke spanyol yang saat itu dikuasain oleh pemerintah islam dan merupakan salah satu pusat pendidikan Khilafah yang berpusat di Kordoba, Andalusia. Mereka membawa ilmunya ke negara asalnya dan mengembangkan ilmu yang didapatnya tersebut. Semenjak saat itu Perancis menjadi negara kuat dan membuat koloni di berbagai belahan dunia, mesir salah satu wilayah koloninya.

Kuatnya kebudayaan suatu negara mempengaruhi bahasa negara tersebut. Ketika kebudayaan kita kuat maka bahasa kita akan tersebar luas karena orang akan berusaha mempelajari bahasa kita utnuk memahami ilmu pengetahuan yang tengah kita kembangkan. Namun kebudayaan bukan merupakan satu-satunya faktor yang memperngaruhi perkebangan persebaran suatu bahasa yang lain diantaranya adalah kolonialisme.

Setelah saya perhatikan, alangkah senangnya menjadi orang Inggris (negara apapun yang berbahasa inggris), rasanya sesuatu banget deh. Dimanapun mereka berada mereka tidak harus ambil pusing mempelajari bahasa negara tempat mereka berada. Mereka tinggal berbicara bahasa mereka sendiri (inggris) dan justru kita yang menyesuaikan dengan mereka dengan berbahasa inggris pula. Bandingkan ketika kita harus pergi ke negeri asal mereka, Amerika atau Australia misalnya kita tidak bakal ditanggapi bila berbahasa Indonesia karena mereka tidak mengerti bahasa kita. Saya sering mengandai-andai kapan bahasa indonesia bisa seperti itu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun