Film perang dunia Zombie (World War Z), mengingatkan kita bahwa pandemic Zombie tidak bisa dihilangkan begitu saja. Seperti saat ini ada pandemi virus Corona yang sudah berbulan-bulan menghantui dunia. Tidak berbeda dengan film tersebut yang menyerang seluruh dunia hingga tidak tersisa kecuali pulau-pulau terpencil. Film yang diperankan oleh Brad Pitt itu yang dirilis pada tahun 2013, bisa kita adopsi bagaimana cara untuk menghadapi virus Corona.Â
Cara yang akan kita pakai tidak semuanya, tetapi bisa kita terapkan di saat ini untuk hidup di sekitar virus korona. Pada film itu, dia mencari sebuah vaksin yang bisa untuk berkamuflase dalam menghadapi Zombie. Hal itu, dia dapat dari sebuah peristiwa yang ada di negara Israel ketika Zombie berhasil memasuki negara itu dan menyerang warga sekitar. Tetapi beberapa apa orang hanya dilewati oleh Zombie tersebut dikarenakan orang itu mengidap suatu penyakit yang mematikan.
Sehingga zombie tidak tertarik kepadanya. Berbeda dengan kasus Corona ini, pandemi ini tertarik dengan semua orang, bahkan mematikan bagi beberapa orang yang mempunyai penyakit parah yang akan memberikan kondisi akan lebih parah dari sebelumnya.Â
Yang akan saya bahas kali ini adalah kamuflase ditengah sebuah pandemi. Apabila kita ketahui tentang peristiwa kamuflase yang biasanya terdapat pada serangga. Serangga itu membuat sistem kamuflase untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Tak heran warna kupu-kupu itu berbeda dari yang lain menyesuaikan dari lingkungannya atau habitatnya dia tinggal. Kamuflase sendiri itu biasanya digunakan oleh hewan untuk tersamar atau sulit dibedakan dari lingkungan sekitarnya. Selain itu, kamuflase juga bisa diberikan untuk sistem benda, misalnya sistem kamuflase pada benda berupa pesawat jet tempur.Â
Ketika kita ingin menerapkan kamuflase di tengah pandemi corona itu tidak akan bisa terjadi, karena virus itu seperti awal tadi saya bilang tidak pilih-pilih dia ingin masuk ke tubuh orang semuanya bisa terjangkit oleh virus. Â Jadi, dalam hal ini kemungkinan akan sulit sebelum ditemukannya vaksin. Berbeda dengan kamuflase bahwa kita mengenal adanya suatu adaptasi itu salah satu ciri makhluk hidup bahwa makhluk hidup mampu untuk beradaptasi dengan lingkungannya.Â
Nah, mengikuti kebijakan pemerintah yang merujuk pada WHO menyatakan bahwa kita harus hidup berdampingan dengan covid-19 yang katanya virus ini tidak akan hilang dalam beberapa waktu dan tetap ada di tengah masyarakat.
Sebenarnya hal ini bisa masyarakat lakukan, ketika mereka mampu beradaptasi. Beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap ancaman covid-19 bisa dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat.Â
Pembiasaan ini akan membuat tatanan baru di beberapa lingkungan masyarakat dari yang biasanya mengesampingkan kebiasaan hidup bersih dan sehat, sekarang mereka mulai membiasakan pola hidup bersih dan sehat.
Langkah ini coba dilakukan untuk hidup di tengah pandemi corona daripada sebelumnya kita berperang dengan cara menyerang dan bertahan.
Ketika langkah satu belum bisa mencapai hasil, kita akan mencoba langkah lain yang lebih efektif dari hasil evaluasi yang ada.Â
Langkah adaptasi ini atau penyesuaian diri terhadap lingkungan bisa kita coba dengan cara pemerintah memfasilitasi apa yang ada atau belum di masyarakat.
Fasilitas yang diberikan pemerintah sangat perlu diberikan karena kalau kita melihat dari langkah sebelumnya pada pembatasan sosial, yang menurut saya itu memberikan perintah kepada masyarakat untuk bertahan hidup dengan sumber daya yang terbatas.
Padahal sepengetahuan saya, untuk tetap bertahan hidup di alam, manusia harus tetap bergerak. Bergerak untuk mencari solusi dan memenuhi kebutuhannya.
Bergerak untuk bertahan hidup juga terdapat pada teknik perang. Dengan adaptasi tersebut, pemerintah bisa memfasilitasi, misalnya masker, cairan hand sanitizer, atau fasilitas cuci tangan yang sudah dilakukan beberapa pemerintah daerah agar bisa lebih diperbanyak.Â
Kebiasaan Baru ini merupakan sebuah langkah adaptasi yang kita ambil untuk berdampingan secara normal dengan virus disamping menunggu ditemukannya vaksin dengan mengutamakan kesehatan diri pola hidup bersih dan sehat. Langkah itu akan berbanding terbalik kepada kita menjadi sebuah pembantaian kepada diri sendiri apabila masyarakat tidak mengikuti protokol dari pemerintah.Â
Semua ini adalah seleksi alam bagi kita manusia sebagai makhluk hidup. Â Itu hal wajar karena kita hidup di sebuah ekosistem yang terdiri dari berbagai makhluk hidup.
Untuk itu, langkah adaptasi terhadap pandemi virus Corona bisa terlaksana dengan baik apabila masyarakat disiplin menjalankan aturan-aturan yang telah diberikan oleh pemerintah.
Suatu saat lama-kelamaan masyarakat kita akan terbiasa berada di tengah pandemi virus ini dengan mulai mengenal karena adanya pembiasaan mencegah penularan virus ini dan mulai biasa menjalankan pola hidup bersih dan sehat.
Walaupun seperti itu, kita semua harus hati-hati karena sebuah pilihan mengambil langkah ada yang namanya resiko, ada yang berhasil dan gagal. Apakah resiko ini tinggi ataukah kecil kita tidak tahu semuanya akan tergantung pada proses.Â
Dalam ilmu pengetahuan kita boleh praduga kepada salah satu resiko yang menurut kita itu adalah benar. Tetapi kita perlu mengetahui secara pasti hasil dari sebuah proses yang telah dilakukan. Kita tidak perlu takut, karena langkah sebelumnya sudah dan dilakukan dengan hasil yang belum maksimal.
Itu artinya, proses sebelumnya tidak gagal, tetapi perlu diberikan pengaruh lebih intensif dengan langkah yang lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI