Mohon tunggu...
Arif Rianta Ramadhan
Arif Rianta Ramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa yang belajar di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Prodi Teknik Industri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Waste pada Gudang Bahan Baku & Bahan Jadi dengan Pendekatan Lean dan Perancangan Alat Pada Sebuah Kegiatan yang Ada Pada Perusahaan

16 Desember 2024   19:30 Diperbarui: 16 Desember 2024   19:08 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hal ini ada dua kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis yaitu pada kegiatan waste pada gudang bahan baku & Bahan Jadi dan pada kegiatan pengemasan barang jadi. disini kami membuat dengan pendekatan lean dan stopwatch time study.

1. Supply Chain Management

Supply berarti pasokan, pengiriman yang berkaitan dengan barang, komponen, material, bahan baku, unit, produk, informasi atau layanan yang diperlukan untuk dikonsumsi langsung atau diproses lebih lanjut oleh pelanggan. Chain berarti rantai yang mengacu pada rangkaian urutan atau mata rantai dari awal proses sampai akhir proses. Biasanya lebih dikenal proses dari hulu ke hilir atau jika dicontohkan dalam industri manufaktur, proses dari pertanian sampai produk jadi. Management mengacu pada metode atau proses mengkoordinasikan pekerjaan, mengarahkan proses yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian proses, pelaksanaan rencana, dan pemantauan proses dan hasil untuk mencapai tujuan, implementasi dari rencana dan pengawasan proses dan hasilnya.

Keunggulan kompetitif dari Supply Chain Management adalah perusahaan dapat mengatur aliran barang atau produk dalam rantai pasok, membuat aktivitas perusahaan mereka lebih terstruktur, terkoordinasi, terencana dan terintegrasi, membuat keseluruhan proses menjadi lebih efektif dan efisien. Banyak perusahaan yang menerapkan Supply Chain Management untuk memberi perusahaan mereka keunggulan kompetitif dibandingkan yang lain. 

2. Lean Manufacturing

Lean membantu dalam penghematan, karena lean menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan pertambahan nilai. General Motors (GM), yang sedang menghadapi ancaman kebangkrutan dan berusaha memperoleh bailout dari pemerintah sebenarnya merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan Lean, namun sepertinya GM belum cukup efektif jika dibandingkan dengan pesaing utamanya asal Jepang, yakni Toyota.

3. Lean Warehouse

Lean Warehousing berarti menghilangkan atau mengeliminasi langkah-langkah non-value added dan waste pada proses penyimpanan material dalam gudang. Optimasi gudang meliputi optimalisasi fungsi dan aliran produk. Toyota juga menggunakan metode perutean spesifik. Memiliki standar binning dan memilih rute berdasarkan tipe part, membagi hari kerja dan tugas ke dalam siklus kerja standar, mensinkronisasikan order-pick-packdispatch dan delivery untuk setiap rute pengiriman berdasarkan arus permintaan. Kemajuan dikendalikan melalui binning atau memilih bundel tiket untuk setiap siklus untuk mencegah bekerja di depan dan oleh papan kontrol visual. Selanjutnya, Toyota mencatat penyimpangan dan prioritas untuk melakukan penghapusan akar penyebab masalah yang paling sering untuk mencegah sesuatu yang menghambat dan meningkatkan proses.

4. Value Stream Mapping (VSM)

VSM adalah salah satu tool di mana digunakan untuk mengidentifikasi peluang untuk berbagai teknik lean. Metode VSM disebut sebagai salah satu metode yang menerapkan suatu gambaran visualisasi yang paling efisien dalam menggambarkan keadaan suatu sistem saat ini, dan mampu mengidentifikasi visi jangka panjang dan mampu mengembangkan rencana perusahaan untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan (Marksberry, 2011). 

Value stream mapping adalah sebuah metode visual untuk memetakan jalur produksi yang di dalamnya termasuk material dan informasi dari masing-masing stasiun kerja .

5.  Stopwatch Time Study

Stopwatch time study adalah metode pengukuran kerja yang menggunakan stopwatch sebagai alat pengukur waktu. Metode ini diperkenalkan oleh Frederick W. Taylor pada abad ke-19 dan digunakan untuk mengukur waktu standar pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Stopwatch time study sangat sesuai untuk pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-ulang (repititive) seperti yang dijelaskan oleh Wignjosoebroto (2003).

6. Waktu Siklus

Waktu Siklus adalah waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit produk dalam satu stasiun kerja. Setiap stasiun kerja memiliki aktivitas atau kegiatan yang berbeda-beda sehingga waktu siklus antar stasiun kerja bervariasi tergantung dengan beban kerja tiap stasiun kerja.

7. Waktu Normal

Waktu Normal adalah waktu siklus yang sudah disesuaikan dengan kemampuan pekerjaannya. Kemampuan pekerja dalam mengerjakan suatu aktivitas atau kegiatan dapat berbeda sehingga dalam pengukuran harus menggunakan operator yang sudah terampil.

8. Performance Rating

Performance Rating adalah sebuah dasar yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan kerja seorang pekerja. Performance rating bertujuan untuk menormalkan waktu kerja yang disebabkan oleh ketidaksesuaian. Salah satu cara menentukan performance rating adalah menggunakan metode Westinghouse. Performance rating umumnya dinyatakan dalam persentase atau angka desimal dimana performance rating pekerja normal adalah sama dengan 100% atau 1. 

9. Allowance

Allowance adalah waktu kelonggaran yang diberikan pada perhitungan waktu baku operator agar mendapatkan waktu standar yang menyerupai situasi sebenarnya. Pemberian waktu longgar dimaksudkan untuk memberi waktu kepada operator untuk menghentikan kerja, membutuhkan waktu-waktu khusus untuk kebutuhan pribadi, istirahat melepas lelah dan alasan-alasan lain di luar kontrolnya.

10. Waktu Standar

Waktu standar merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan sudah meliputi kelonggaran waktu yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pekerjaan yang harus diselesaikan.

11. Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi merupakan output maksimum yang dapat dicapai dalam satu periode waktu tertentu. Kapasitas produksi dapat ditingkatkan dengan beberapa cara yaitu bekerja lembur dan juga melakukan subkontrak. Kapasitas sendiri harus direncanakan, yang dikenal dengan capacity planning. Kapasitas dinyatakan dalam jumlah unit output per periode, dalam beberapa situasi, kapasitas pengukuran lebih rumit ketika mereka produksi beberapa produk, dalam situasi seperti itu, kapasitas dinyatakan sebagai jam kerja atau jam kerja mesin.

12. Stasiun Kerja

Stasiun kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, yang terdiri dari tata kerja dan prosedur kerja yang merangkai pola untuk melakukan pekerjaan tertentu. Keberhasilan suatu stasiun kerja terlihat dari efisiensi dan produktivitas yang tinggi. Untuk mencapai efisiensi, diperlukan pemilihan jenis metode kerja yang terbaik dan diterapkan prinsip dan teknik pengukuran yang disebut work measurement atau time study.

13. Pengemasan Sak

Pengemasan sak adalah proses mengemas barang-barang dalam karung atau wadah lain untuk kemudahan dalam pengangkutan dan penyimpanan. Pengemasan sak dapat dilakukan dengan berbagai macam bahan, termasuk karung kertas, plastik, atau kain. Pengemasan yang baik dapat membantu dalam mengurangi biaya, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan pakan ternak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun