Waktu selalu tidak ingin kalah dengan matahari
Ia tanpa pamrih menyalami dan memberi
Padahal waktu bisa saja berbalik
Mencurangimu dengan picik
Oh, tengik!
Kau mulai berjanji lagi
Ucapan basah di telinga pagi ini
Kemanakah kamu mengakhiri hari
Selain mencumbui laptop yang tak punya hati
Waktu mulai beranjak
Matahari setinggi bahu
Semua orang bergerak
Ke arah yang mereka tuju
Kau mulai mengencangkan dasi
Aku mulai mengencani hati
Kita mulai menjalani hari
Kita mulai sibuk sendiri
Kemanakah aku harus pergi
Selain kepada hatimu aku kembali
Kutunggui waktu yang sepi ini
Sisa-sisa lama yang terasingi
Panas menyeruak isi hati
Lelah tidak mampu tertandingi
Kutunggui di tengah matahari
Tidak ada ucapan di telingaku lagi
Kau sibuk memadatkan perut
Hingga aku diam cemberut
Kau sibuk mengisi paru-paru
Hingga aku kau diamkan melulu
Mata mulai tertunduk
Tenaga mulai lesu tak menentu
Teringat janji yang membuatku tahluk
Terasa mulai palsu dan membatu
Aku masih disini menunggumu
Meski kubunuh waktu untuk bersamamu
Bogor, 13 Mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H