Mohon tunggu...
Arif Ramdan
Arif Ramdan Mohon Tunggu... Desainer - Graphic Designer

Seorang laki-laki namun bukan priyai, bukan buruh bukan pula tani hanya seorang pribumi peranakan~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kalau Begini, Tahun Cuma Angka Dong!

29 Desember 2020   20:35 Diperbarui: 29 Desember 2020   20:41 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design by @ariframdann

Resolusi tahun kemarin saja belum tercapai, sekarang kita harus dihadapkan pada tahun baru lagi. Aduh, alamat melanjutkan resolusi yang belum tuntas!

Tahun baru identik dengan perayaan makanya tidak heran apabila mendekati tahun baru, kamu pasti menemukan terompet, jagung dan kembang api. 

Saya sendiri tidak terlalu suka tahun baru karena bagi saya itu beban, kenapa bisa menjadi beban? karena saya harus mengevaluasi kembali apa yang sudah saya capai dan apa yang harus saya capai lagi. Duh, melelahkan sekali!

Kebanyakan orang mengulangi hal yang sama dan sedikit orang yang mendapatkan hal baru.

Tentu, ini tidak berlaku bagi tahun 2020. Karena tahun ini semua serba baru, puasa yang berbeda dari sebelumnya, pekerjaan yang berbeda dari sebelumnya dan perilaku masyarakat yang berbeda dari sebelumnya. Aduh, kok serba sebelumnya ya, emang sebelumnya bagaimana?

Sebelumnya kita biasa-biasa aja, tetapi ada hal baru yang membuat kita semua berubah.

Apalagi kalau bukan virus corona, tetapi saya tidak mau menyinggung lebih jauh karena saya tidak punya kepentingan untuk menceritakannya. Oke, lanjut lagi ke tahun baru. Kebanyakan dari kita akan merayakan tahun baru dengan bahagia tetapi tidak sedikit juga yang bersedih. Salah satunya saya.

Saya bersedih karena tahun ini lewat begitu saja, rasa-rasanya seperti baru kemarin bulan januari,februari.... eh kok udah desember lagi! saya banyak melewatkan hal-hal penting.

Tetapi rasa bersedih saya sedikit terobati karena bagi saya sebuah tahun ya cuma tahun, ia hanyalah angka yang menghiasi kalender. Kecuali, ada tahun tertentu yang berisi kisah-kisah epik. Tentu, kita akan bangga menceritakan-nya kepada orang lain.

Sebelum tahun 2020 berakhir, seperti apa sih seharusnya kita memaknai pergantian tahun? apakah dengan pesta-pesta atau bersyukur dengan pencapaian yang sudah terjadi?

SEKALI LAGI, TAHUN ITU CUMA ANGKA

Penting untuk saya ingatkan bahwa tahun itu cuma angka yang menghiasi kalender apabila kita tidak mengisinya dengan hal-hal yang penting. Apabila tahun ini hanya berisi hal-hal yang tidak penting, untuk apa kita merayakan-nya?

Tapi sebuah angka juga bisa bercerita

Walaupun saya terkesan tidak peduli, sesungguhnya saya peduli dengan isi yang ada di dalam tahun. Makanya, ada orang yang bilang tahun sekian adalah tahun emas, tahun ini adalah tahun keberutungan, tahun ini adalah tahun tersial dan lain sebagainya. Artinya, nilai dari tahun itu tergantung dari diri kita sendiri. Mau kita artikan apa tahun ini? ya terserah dirimulah.

Saya sendiri masih mengganggap tahun sebagai angka yang menghiasi kalender apabila tidak diisi dengan hal-hal yang berarti. Sungguh miris tetapi kenyataannya memang begitu. Sudah berartikah tahun ini bagimu? jika sangat berarti, selamat! tahun ini bukan menjadi angka belaka.

APA YANG PENTING BAGI DIRI KITA?

Setiap kepentingan orang berbeda-beda menurut kebutuhan-nya masing-masing. Bagi saya, memiliki "apa yang penting" itu sangat krusial karena untuk apa kita hidup kalau tidak ada yang penting bagi diri kita?

Mengatakan apa yang penting itu sangat menguras batin, bagaimana saya tahu apa yang penting bagi hidup saya? coba kamu melihat ke dalam diri sendiri. Mulailah dengan pertanyaan sederhana:

  • Apa yang membuatmu marah?
  • Apa yang kamu yakini selama ini?
  • Bagaimana cara kamu mempertahankan yang kamu yakini?
  • Dan pertanyaan sejenis lainnya.

Tolok ukur memaknai tahun ini menjadi mudah apabila kita sudah memiliki sesuatu yang penting. Apabila karir adalah sesuatu yang penting bagimu maka saya akan bertanya "Bagaimana karirmu di tahun ini?" apabila kamu menjawab "biasa saja" artinya makna tahun ini (bisa jadi) biasa saja bagimu.

LANTAS, BAGAIMANA TAHUN DEPAN?

Saya bukan pakar prediksi, tetapi saya memperkirakan tahun depan (2021) adalah tahun penuh tantangan. Kita akan ditantang dengan banyak perubahan untuk itu kita harus lebih siap. Membuat resolusi mungkin (bisa jadi) salah satu persiapan tetapi itu tidak cukup untuk menghadapinya.

Kita harus memiliki pikiran yang terbuka.

Cara berpikiran terbuka yakni  melihat (atau menerima) pandangan-pandangan baru. Salah satunya membaca tulisan ini. Saya memberikan sudut pandang baru tentang tahun baru. Tetapi kita perlu lebih banyak lagi sudut pandang baru, siapa tahu nih ya, sudut pandang tersebut akan mengubah diri kita suatu hari nanti.

Lantas, bagaimana nih tahun depan? ya, tergantung dirimu sendiri. Menurut saya sih, perjuangin apa yang penting bagi hidupmu. Jangan sampai nih, kita selama ini memperjuangkan hal-hal yang tidak penting. Selain menguras waktu juga batin karena penyesalan yang berada di ujung waktu.

Jadi, perayaan tahun baru ini akan terus berjalan seperti biasanya tetapi tahun ini akan menjadi angka belaka, kalau tidak diisi dengan hal-hal yang berarti. Bagaimana cara kamu mengisi tahun ini dengan hal-hal yang berarti? 

Ya, kamu harus tahu dulu apa yang berarti bagi dirimu. Selanjutnya, kamu siap-siap melanjutkan tahun berikutnya. Eh, tapi yakin udah siap?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun