Ketika membuat pohon literasi peserta didik disuruh membuat catatan kecil yang akan di tempel di pohon literasi yang berisikan tentang motivasi, rasa terima kasih kepada guru, rasa memberikan ungkapan apa saja seperti harapan peserta didik yang membuat mereka menjadi lebih bersemangat belajar, kertas kecil akan ditempel di pohon literasi, sehingga Ketika mereka sedang tidak semangat belajar mereka akan mengingat catatan kecil itu, kegiatan ini memberikan dampak hubungan antara guru dan peserta didik menjadi lebih dekat dan harmonis, dan dari 6 peserta didik ini yang masuk dalam kategori permettre memberikan respon yang sangat luar biasa seperti menuliskan cerita di catatan kecil yang sangat lengkap dan sempurna, tidak hanya 6 orang peserta didik ini, tapi kegiatan ini mengubah sifat sosial dari peserta didik ini dan lebih terbuka dalam masalah kecil ataupun masalah besar.
- Asurer (Apaiser et Reparer) (meyakinkan)
Meyakinkan adalah teknik emosional yang melibatkan memvalidasi emosi seseorang, membantu seseorang menemukan kedamaiannya sendiri, menenangkan emosinya, menawarkan solusi untuk suatu masalah, dan/atau mengubah suasana hati (dari sedih menjadi ceria). Dengan menegaskan emosi seseorang, membantu seseorang menemukan ketenangannya sendiri, merilekskan sentimennya, menawarkan solusi untuk suatu masalah, dan/atau mengubah suasana hati (dari sedih menjadi ceria), meyakinkan adalah teknik emosional.
- Ketika pembelajaran berlangsung dan ice breaking
- Di dalam data ada 17 peserta didik yang masuk dalam kategori asurer ini, mereka memiliki rasa yang meyakinkan dalam pendekatan emosional antara guru dan murid, mereka memberikan saran kepada mahasiswa atau pengajar ataupun teman sejawatnya, Ketika pembelajaran berjalan 17 peserta didik ini memiliki hubungan yang lebih dekat dengan mahasiswa kampus mengajar dikarenakan karena menurut mereka pembelajaran mahasiswanya sangat menarik dan tidak bosen, Ketika serius mereka juga serius untuk mengikuti pembelajaran yang dijelaskan oleh mahasisa kampus mengajar, dan Ketika sedang ice breaking atau istirahat sejenak, mereka peserta didik memiliki akses yang luas untuk bertukar pikiran, cerita dan pengalaman antara guru dan peserta didik, oleh sebab itu dengan pendekatan spesial ini 17 anak ini memiliki rasa ingin tahu lebih banyak, rasa kenyaman yang tidak ditemukan oleh guru kelas lainya, sehingga mereka dapat meningkatkan prestasi mereka karena pembelajaran yang tidak membosankan, 17 peserta didik kadang naik turun semangat untuk motivasi berprestasi atau semangat belajar, tetapi disaat mahasiswa mulai cerita tentang cerita yang membuat mereka mempunyai harapan, mereka akan semangat belajar lagi, memberikan suatu tempat di dalam hati mereka, mereka membayangkan untuk menjadi guru seperti mahasiswanya, terkadang mereka menenangkan teman sejawatnya untuk lebih semangat belajar lagi karena teman sejawatnya tidak bisa atau tidak lancar membaca.
- KESIMPULAN
Berdasarkan hal tersebut, peneliti sampai pada kesimpulan bahwa ada empat pendekatan emosional yang berbeda, yaitu penerima, pendukung, permettre, penolong, apaiser, dan peningkatan. Ini adalah pendekatan hubungan emosional antara guru dan siswa melalui pembelajaran langsung, yang sering dimasukkan dalam mata pelajaran seni dan budaya. Chevalier pertama kali mendeskripsikan pendekatan ini dalam bukunya tahun 2007 Faire Face Aux Emotions: Pour Grer Au Quotidien Conflits, Stress, and Aggressivit. Namun, para akademisi telah menggariskan berbagai pendekatan emosional terhadap empati.
Recevoir, Supporter et Aider, Permit, dan Assurer adalah empat kategori. Hasil analisis mengungkapkan tiga puluh lima (35) informasi tentang bagaimana guru dan siswa berinteraksi dalam seni dan budaya. Assurer, Supporter et Aider, Permettre, dan Recevoir adalah pendekatan emosional yang paling sering dilaporkan, dengan masing-masing tujuh belas (17), tujuh (6), dan empat (4) data.
- Dalam hasil pembahasan terdapat 17 data peserta didik yang masuk asurer menghasilkan peringkat 1 terbanyak , asurer ini mengarah anak didik atau peserta didik yang terbuka oleh gurunya memberikan cerita yang sudah mereka alami dalam kehidupan diluar sekolah dan memberikan saran dan dukungan kepada peserta didik lainnya maupun ke mahasiswanya karena merasa dekat dengan mahasiswanya memiliki kualitas belajar yang lebih mengasikan, sangat menantikan pembelajaran oleh mahasiswa kampus mengajar, memberikan saran yang tepat untuk mahasiswa jika mahasiswa bercerita tentang pengalaman hidupnya, hal ini bertujuan untuk memantik mereka agar lebih harmonis kepada mahasiswa, sehingga mereka peserta didik mampu memberikan saran saran ringan atau bercandaan ringan.
SARAN
- Peneliti menyarankan untuk para guru agar lebih dekat lagi dengan peserta didik karena efek pendekatan ini sangat luas, baik efek negate atau postif ada.
- Efek negatifnya jika peserta didik tidak menyukai gurunya maka untuk kelas selanjutnya mereka akan hilang semangat belajar karena ketinggalan materi pelajaran sehingga berdampak mengalami penurunan belajar anak jika guru sangat tertutup atau tidak dekat dengan muridnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H