Mohon tunggu...
Arif Rakhman
Arif Rakhman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Pancasakti Tegal

saya seorang laki - laki yang mengenyam pendidikan matematika di salah satu universitas swasta di kota Tegal yang bernama Universitas Pancasakti Tegal, Hobi saya berolahraga dan ingin mendapatkan gelar sarjana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Emosional Melalui Hubungan Guru dan Siswa untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi

5 Juli 2023   17:39 Diperbarui: 5 Juli 2023   17:42 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis data Miles & Huberman (1992) sebagai berikut: 1) Pengumpulan Data. Kata, frasa, kalimat, sumber tertulis, dan foto semuanya dapat digunakan sebagai sumber data dalam pengumpulan data. 2) Minimisasi data. Reduksi data adalah proses pemadatan data yang terkumpul menjadi topik atau tema yang akan diteliti. 3. Tampilan Data. Proses pengorganisasian informasi yang telah diperoleh ke dalam grafik, bagan, atau proses naratif yang kemudian akan dibentuk kesimpulan dikenal sebagai penyajian data. 4) Kesimpulan dan Verifikasi. Penarikan kesimpulan merupakan proses yang berkesinambungan yang diawali dengan pengumpulan data. Peneliti berusaha untuk memahami sebuah teori dan mengamati keteraturan pola seiring perkembangannya dari yang kabur ke yang lebih spesifik. Tulisan, informasi, dan percakapan kemudian ditelaah untuk menyelesaikan kesimpulan yang dicapai.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Informasi dalam penelitian ini mengkaji bagaimana guru mata pelajaran seni dan budaya berinteraksi secara emosional dengan siswanya. Dalam bukunya Faire Face Aux Emotions: Pour Grer Au Quotidien Conflits, Stress, Agressivit, Chevalier menjelaskan berbagai mekanisme penanggulangan emosi, antara lain menerima dukungan dari orang lain, mampu membantu orang lain, mampu membantu diri sendiri, dan mampu memperbaiki hal-hal yang rusak. . Peneliti kemudian membuat daftar empat kategori pendekatan emosional sebagai menerima, mendukung dan membantu, mengizinkan dan meyakinkan.

Sebanyak tiga puluh delapan (35) data peserta didik terdiri dari 17 peserta didik asurer (apaiser et reparer), 8 peserta didik supporter et eider (mendukung dan menolong), 6 peserta didik permetre (Menginzinkan) dan 4 peserta didik receivor (menerima)

Data diambil dari setiap pembelajaran mata pelajaran seni budaya yang didalamnya memberikan pembelajaran yang aktif baik guru dan peserta didik sehingga memberikan dampak pendekatan lebih cepat dibandingkan mata pelajaran, apa lagi dalam materi seni budaya siswa bebas mengekspresikan rasa dan jiwa seninya kepada guru dan peserta didik lainnya didalam kelas.

PEMBAHASAN

  • Recevoir (menerima)

 Menerima (reservoir) adalah penerimaan diam (tenang) perasaan seseorang untuk memberikan ruang bagi ekspresi emosi dan untuk menunjukkan pemahaman.

  • Pada saat mata pelajaran seni budaya di kelas
  • empat peserta didik ini memberikan respon menerima atau recevoir kepada guru atau mahasiswa kampus mengajar, Ketika mahasiswa masuk dalam kelas 4 dan memulai pembelajaran empat peserta ini memberikan refleks atau Tindakan kepada para mahasiswa dengan menerima pembelajaran dan menunjukan rasa pengertian seperti menurut kepada mahasiswa yang sedang mengajari tarian tarian tradisional, tetapi peserta didik ini tidak memberikan respon yang lebih dan hanya tenang atau diam dan tidak menunjukan respon yang lebih, 2 peserta didik ini berjenis kelamin perempuan dan memiliki rasa malu untuk mengekspresikan rasa mereka, sedangkan dari 2 peserta didik lainnya berjenis kelamin laki -- laki  yang terlihat pendiam dan tidak melakukan respon lebih dikarenakan mereka termasuk salah satu murid yang lamban akan hal belajar mata pelajaran, dua peserta didik laki -- laki ini termasuk salah satu murid yang males sekolah dan terkadang tidak masuk kelas dan termasuk tidak memperhatikan guru kelasnya, akan tetapi mereka sangat terlihat aktif Ketika mahasiswa kampus mengajar masuk dalam kelasnya, dan mereka karena melihat peserta didik lainnya pada aktif dalam pembelajaran, maka mereka terkadang terlihat ingin aktif juga tetapi masih kelihatan rasa malunya.
  • Supporter et Aider (mendukung dan menolong)

Mendukung ekspresi dan argumentasi yang positif, terutama dengan memberikan komentar tentang apa yang dilakukan orang lain, mengajukan pertanyaan langsung, mengubah kata-kata atau meningkatkan ucapan mereka, adalah cara lain untuk membantu dan mendukung orang. Ini lebih dari sekadar berada di sana untuk mereka saat mereka membutuhkan Anda. Dengan menanyainya tentang perasaannya dan menawarkan bantuan, kita juga bisa bermanfaat baginya.

  • saat mata pelajaran seni budaya dikelas 4
  • dalam hal ini ada 8 peserta didik yang masuk dalam kategori supporter et aider atau mendukung dan menolong. Dari delapan peserta didik ini selalu memberikan dukungan dan menolong baik pada teman kelasnya sendiri maupun mahasiswa kampus mengajarnya, mereka lebih aktif dibandingkan peserta didik yang masuk dalam kategori recevoir atau menerima, mereka lebih terbuka dan mampung saling tolong atau memberi dukungan kepada teman maupun gurunya atau dari mahasiswa kampus mengajarnya, salah satu
  • Permettre (mengizinkan)

Mengizinkan seseorang untuk mengekspresikan dirinya dikenal sebagai mengizinkan.

  • Saat pelajaran seni budaya di kelas

Dalam hal ini mahasiswa mampu menarik peserta didik yang menjadikan peserta didiknya mau lebih terbuka lagi dengan berbagai macam cerita yang sudah ia dapatkan baik dirumah ataupun cerita apapun itu, disaat itulah peserta didik yang berjumlah 6 orang ini mampu memekspresikan apa yang sedang dirasakan kepada mahasiswa kampus mengajar dikarenakan mahasiswa Ketika pembelajaran berlangsung selalu memberikan ice breaking, Ketika pembelajaran seni budaya biasanya guru kelas memberikan materi hanya menggambar saja dan tidak memberikan materi yang menarik sehingga peserta didik merasa bosan dan dalam hal ini guru kelas tidak memanfaatkan untuk lebih dekat dengan muridnya, hal yang dilakukan mahasiswanya yaitu memberikan materi berupa tari tradisional dan murid -- murid merasa ketertarikan akan hal itu dan merasa lebih dekat dengan mahasiswa atau pengajar kampus mengajar sehingga dari   35 murid ini ada 6 murid yang merasa lebih dekat mahasiswa, mereka bisa mengekspresikan apa yang sudah mereka simpan dan disampaikan ke mahasiswa atau guru, hal ini tidak lepas juga ketika mahasiswa memulai perpisahan dan untuk terakhir kalinya ketika diwawancarai 6 orang ini mereka merasa sedih dan 4 orang menangis karena akan ditinggal oleh mahasiswa kampus mengajar, hal ini membuktikan bahwasanya hubungan antara guru dan siswa harus seperti orang tua dan anak, tidak ada Batasan tapi memperhatikan norma yang ada terutama norma kesopanan dan tata krama nya untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik bagi masyarakat sekitar.

  • Ketika pelajaran seni budaya membuat pohon literasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun