Hal ini kemudian menjadi cerita yang terus di turunkan dari generasi ke generasi, bagaimana yang 'kecil', bisa mengalahkan yang 'besar'. Satu hal yang tidak banyak orang sadari adalah, sebuah fakta hasil kajian sejarawan, yang menemukan ternyata, kemampuan slingshot (sejenis ketapel) yang dimainkan oleh sejumlah orang pada masa itu, punya kemampuan untuk melubangi baju logam, bahkan pada masa perang, ada alat sejenis obeng untuk mencungkil batu yang menembus baju perang. Dan Daud, termasuk salah satu yang ahli di bidang ini.Â
Kabarnya, Daud bisa menembak burung yang terbang ketika sedang menggembala. Bahkan sejarawan menemukan, bahwa kekuatan slingshot Daud, sama seperti pistol moderen kaliber 45, sebagaimana dijelaskan oleh Malcolm Gladwell melalui buku larisnya.
Sekarang bayangkan, seorang yang kecil tapi membawa pistol, berhadapan dengan seorang yang besar namun hanya membawa pedang, masihkah kita berpikir Jalut yang akan menang?
Daud, tidak "bermain" dengan cara Jalut "bermain" (duel jarak dekat), namun ia fokus dengan kekuatan yang dimiliki, dalam hal ini kemahirannya dalam slingshot, kemudian melawan Jalut dengan aturan mainnya. Â
Prinsip yang sama berlaku pada semua hal, termasuk bisnis. Ringkasnya, sebagai tim kecil, kita harus mengeksplorasi apa yang bisa dilakukan, kemudian fokus pada hal tersebut.Â
Bisnis skala UMKM, bisa melawan produk pabrikan besar, juga dengan filosofi yang sama. Merekrut SDM murah namun berbakat, bisa yang bekerja part time atau freshgradute, fokus pada sedikit produk namun bikin yang bagus, pilih media placement yang tepat dan optimalisasi, kemudian bangun budaya kekeluargaan agar punya tim kerja yang harmonis.Â
Jika semua ini bisa dilakukan konsisten dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin produk UMKM pun bisa mengalahkan produk-produk dari perusahaan besar.
Inilah formula sederhana untuk menjadi Giant Killer, yang pada kompetisi Moto GP 2020 kongkrit terbukti. Formula yang membuat saya sebagai 'tim hore garis kerasnya' Suzuki terbayar tuntas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H