Jika Anda pengusaha, ini yang harus dilakukan
Jadi, jika kita masih berlari sejalur dengan bergulingnya bola salju yang kian membesar, maka kita harus berlari lebih kencang, jualan lebih ngotot dan bekerja lebih keras. Namun, kondisi ini juga memberikan kesempatan bagi kita keluar jalur agar lebih aman, buat para pengusaha, tips ini mungkin bisa jadi alternatif cara :
Pertama, bagi para founder, mulailah turun kebawah, lihat apa yang terjadi dipasar, di industri yang kita geluti secara langsung. Kalau perlu, jadi petugas frontliner untuk sementara waktu, rasakan apa yang sebenarnya tengah terjadi agar bisa mengambil keputusan lebih tepat sesuai dengan sense kita.
Kedua, fokus menjual produk yang sudah terbukti laku diperiode sebelumnya, jangan banyak spekulasi dengan mengeluarkan produk baru, apalagi yang membutuhkan biaya edukasi besar. Fokus pada produk dan layanan yang memang sudah menghasilkan pemasukan.
Ketiga, jual produk dengan diferensiasi yang lebih generik dan lebih murah. Tawarkan produk-produk alternatif dengan harga yang lebih terjangkau. Jangan lupa, sederhanakan produk dan layanan, buat agar mudah dikomunikasikan. Dan bangun customer experience, apapun itu bentuk dan rupanya, agar konsumen punya pengalaman unik saat menikmati produk kita.
Keempat, bangun citra positif di sosial media, hati-hati dengan jebakan emosi panas menjelang pilkada, citra kita merepresentasikan produk kita, dan pembeli kita, adalah follower kita. So, jangan kecewakan follower kita.
Kelima, sisihkan tak lebih dari 10-15% dari laba untuk pengembangan, jangan banyak-banyak, alokasikan pada yang penting dan elementer saja, misal perawatan toko supaya tidak kusam, dan hal-hal sederhana lainnya. Sisanya, tabung sampai situasi terlihat menjanjikan. Paling baik, simpan dalam bentuk emas. Kalaupun di saham, usahakan bukan di saham perusahaan berbasis keuangan, tapi saham perusahaan infrastruktur.
Keenam, jika kita pelaku bisnis digital, pastikan model bisnis yang kita bangun memiliki ruang untuk cashflow, bukan berjudi menunggu kapitalisasi dan keinginan untuk exit.
Mudah-mudahan bermanfaat...
Â
Sumber referensi :
- Ekonomi Kompas dan ini.
- Tempo
- Republika
- Indonesia Macroeconomy & FMCG Update, 'A weakening of consumer purchase or shifting priority' by The Nielsen Company 2017
- Finance Detik dan ini.
- Metro TV News
- CNN Indonesia
- Blockchain, Financial Technology, dan Masa Depan Industri Perbankan di Indonesia
- Dua Rekor Paradoks Perbankan Nasional dan ini.
- Kredit Properti Naik
- Utang Pemerintah Pusat Capai Rp3.825 Triliun per Agustus