Mohon tunggu...
Arif Prabowo
Arif Prabowo Mohon Tunggu... Administrasi - UIN KH Abdurrahman Wahid, Yayasan Al Ummah, PAUD IT/ TKIT/ SDIT Ulul Albab, SMP/SMA IT Assalaam Boardinng School

Menyukai pengelolaan Sumber Daya Manusia, Keluarga, Keayahan, masih belajar pendidikan yang bijak di era berlimpahnya informasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Profil Anak, Refleksi dari Pengasuhan Ayah dan Ibu

17 September 2024   08:40 Diperbarui: 17 September 2024   08:43 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Melanjutkan pembahasan kita tentang pentingnya profil rujukan dalam pengasuhan, setelah mendalami peran ayah dan ibu, kini saatnya kita membahas hasil dari kombinasi peran keduanya: profil anak. Anak adalah cerminan dari cara orang tua membesarkan dan membimbing mereka, baik secara emosional, intelektual, maupun spiritual. 

Dalam proses pembentukan karakter anak, peran ayah dan ibu saling melengkapi. Ketika kedua peran ini berjalan dengan seimbang, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya kuat secara moral, tetapi juga siap menghadapi berbagai tantangan hidup.

Setiap anak dilahirkan dengan fitrah yang baik, seperti sabda Rasulullah SAW, "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi" (HR. Bukhari). Artinya, lingkungan pengasuhan, terutama peran ayah dan ibu, para pendidik di sekolah sangat menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang harmonis, di mana ayah memberikan ketegasan dan ibu menawarkan kelembutan, akan cenderung tumbuh dengan keseimbangan emosional yang baik. Profil anak yang ideal adalah anak yang mampu menginternalisasi nilai-nilai yang diajarkan oleh kedua orang tuanya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

 Anak dengan profil ideal bukanlah anak yang sempurna, tetapi anak yang memiliki kapasitas untuk belajar dari kesalahan, memperbaiki diri, dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik. Ini adalah refleksi dari pengasuhan yang seimbang antara kasih sayang dan ketegasan. Dalam pandangan Islam, anak yang baik adalah anak yang berakhlak mulia, memiliki rasa tanggung jawab, serta tahu bagaimana menghormati orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Syaikh Abdullah Nasih Ulwan dalam Tarbiyatul Aulad fil Islam menekankan bahwa tujuan utama dari pengasuhan adalah untuk membentuk generasi yang taat kepada Allah SWT, berbakti kepada orang tua, dan berguna bagi masyarakat.

Namun, untuk mencapai profil anak yang ideal, peran orang tua tidak bisa diabaikan. Anak adalah "hasil" dari bimbingan yang diberikan oleh ayah dan ibu. Penelitian dari Child Development Research menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang stabil, di mana komunikasi terbuka dan dukungan emosional konsisten, cenderung memiliki kecerdasan emosional yang lebih tinggi dan lebih mampu menghadapi stres . Ini membuktikan bahwa keseimbangan antara ketegasan dan kasih sayang yang diberikan oleh ayah dan ibu membentuk anak yang resilien dan siap menghadapi dunia yang penuh tantangan.

Sebagai refleksi dari pengasuhan ayah dan ibu, anak juga membutuhkan nilai-nilai spiritual yang kuat. Dalam Islam, anak tidak hanya diajarkan untuk menjadi cerdas secara intelektual, tetapi juga untuk memahami hakikat hidup dan tujuan keberadaannya di dunia. Ketika ayah berperan sebagai pembimbing spiritual, mengajarkan anak tentang pentingnya ibadah, tanggung jawab, dan moralitas, sementara ibu menanamkan nilai-nilai cinta dan pengorbanan, anak akan tumbuh dengan pemahaman yang utuh tentang kehidupannya sebagai hamba Allah SWT. Anak dengan profil ideal adalah anak yang mampu menjalani hidupnya dengan penuh kesadaran akan tanggung jawabnya kepada Tuhan, keluarga, dan masyarakat.

Anak yang tumbuh dalam keluarga dengan fondasi pengasuhan yang kokoh tidak hanya akan memiliki keseimbangan emosional, tetapi juga kapasitas untuk berkembang dalam aspek-aspek lain. Pengaruh ayah dan ibu sebagai profil rujukan utama akan membentuk anak menjadi pribadi yang mampu menghadapi tantangan hidup dengan keberanian dan kebijaksanaan. Dalam hal ini, pengasuhan bukan hanya tentang menciptakan kenyamanan atau melindungi anak dari kesulitan, tetapi juga tentang memberikan mereka alat untuk tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan bertanggung jawab.

Remaja yang dibesarkan dalam lingkungan yang sehat dan penuh dukungan dari orang tua biasanya lebih mampu mengelola tekanan sosial, baik dari teman sebaya maupun media sosial, yang kini menjadi bagian penting dari kehidupan mereka. Menurut penelitian dari Journal of Adolescent Research, remaja yang memiliki hubungan yang kuat dengan orang tua mereka, di mana komunikasi dan rasa saling menghargai terjaga, cenderung memiliki resiliensi yang lebih tinggi terhadap pengaruh negatif dari lingkungan mereka . Ini menunjukkan betapa pentingnya profil rujukan dalam membimbing anak-anak menghadapi era modern yang penuh tantangan.

Dalam Islam, profil anak yang ideal adalah anak yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki akhlak yang mulia. Salah satu tujuan utama pengasuhan adalah menanamkan akhlak yang baik dan membentuk karakter yang kuat. Seperti yang diajarkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW, "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya" (HR. Bukhari). 

Ini menegaskan bahwa karakter yang baik adalah prioritas dalam pengasuhan anak. Anak yang memiliki rasa hormat kepada orang tua, rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya, serta kesadaran spiritual yang kuat, adalah anak yang telah menerima pengasuhan yang ideal.

Selain itu, pengasuhan ayah dan ibu yang seimbang akan melahirkan anak yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Ketika anak-anak merasa dicintai, didukung, dan dipandu dengan baik oleh orang tua mereka, mereka akan tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka mampu mengatasi tantangan apa pun. 

Ini sejalan dengan penelitian dari Stanford University, yang menemukan bahwa anak-anak yang memiliki hubungan yang penuh dukungan dengan orang tua mereka lebih mampu mengambil keputusan yang bijaksana dan memiliki pandangan hidup yang positif . Anak-anak yang menganggap orang tua mereka mendukung cenderung menunjukkan ketahanan yang lebih besar dan pandangan positif, yang penting selama masa remaja ketika keterampilan pengambilan keputusan sangat kritis(AUTHOR_ID et al., 2023).

Bapak Ibu, ayah bunda, profil anak yang ideal juga harus mencakup kemampuan untuk belajar dari kesalahan. Tidak ada anak yang sempurna, dan orang tua tidak boleh menuntut kesempurnaan dari mereka. Sebaliknya, anak-anak perlu diberikan ruang untuk membuat kesalahan, belajar dari pengalaman, dan memperbaiki diri. Ibu dan ayah yang bijaksana akan memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran, dan tugas mereka adalah memberikan bimbingan serta dukungan emosional yang dibutuhkan anak-anak untuk bangkit kembali setelah jatuh.

Profil anak yang ideal adalah hasil dari pengasuhan yang penuh cinta, perhatian, dan nilai-nilai agama yang kuat. Dengan bimbingan yang seimbang dari ayah yang tegas dan ibu yang penuh kasih sayang, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak, cerdas, dan siap menghadapi dunia dengan penuh keyakinan. 

Anak-anak ini tidak hanya akan menjadi kebanggaan keluarga, tetapi juga akan menjadi penerus untuk kemanfaatan bagi masyarakat dan agama. Sebagaimana pepatah Arab mengatakan, "Al-ummu madrasatun, idza a’dadtaha, a’dadta sya’ban thayyibal a’raq," yang berarti "Ibu adalah sekolah; jika engkau menyiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi yang baik."

Allahu a`lam bi Showwab. Bersambung insya Allah.

Sobat Sobat Budiman, bila mendapati kekeliruan moho koreksinya. Selamat berkarya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun