Mohon tunggu...
Arif Prabowo
Arif Prabowo Mohon Tunggu... Administrasi - UIN KH Abdurrahman Wahid, Yayasan Al Ummah, PAUD IT/ TKIT/ SDIT Ulul Albab, SMP/SMA IT Assalaam Boardinng School

Menyukai pengelolaan Sumber Daya Manusia, Keluarga, Keayahan, masih belajar pendidikan yang bijak di era berlimpahnya informasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Belajar Attachment dari Anak: Menguatkan Ikatan Emosional dengan Remaja Kita

10 September 2024   11:20 Diperbarui: 10 September 2024   11:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Remaja mungkin tidak selalu mengatakan bahwa mereka membutuhkan orang tua, tetapi mereka menunjukkan tanda-tanda ini melalui berbagai perilaku. Misalnya, ketika remaja tampak menarik diri atau menjadi lebih pendiam, mereka sebenarnya mungkin sedang mencari dukungan emosional secara diam-diam. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Research on Adolescence menunjukkan bahwa remaja yang merasa didukung secara emosional oleh orang tua mereka, meskipun tanpa komunikasi langsung yang sering, cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih baik dan lebih sedikit risiko mengalami masalah perilaku .

Belajar dari anak berarti orang tua harus peka terhadap tanda-tanda non-verbal dan memahami bahwa setiap anak memiliki cara yang berbeda dalam mengekspresikan kebutuhan mereka. Ketika seorang remaja memilih untuk menghabiskan waktu bersama orang tua, bahkan hanya duduk bersama sambil menonton televisi atau makan malam, itu adalah tanda bahwa mereka masih merindukan kehadiran dan kasih sayang orang tua. Ibu dan ayah yang bijak akan menangkap momen-momen ini sebagai kesempatan untuk memperkuat attachment dengan cara yang alami dan tidak dipaksakan.

Dalam Islam, kita diajarkan pentingnya ihsan (berbuat baik dengan penuh kesadaran) dalam setiap tindakan, termasuk dalam interaksi dengan anak-anak. Mengutip pendapat Syaikh Yusuf Al-Qaradawi, “Keterikatan emosional yang dibangun atas dasar kasih sayang dan kesadaran akan hak-hak anak akan menumbuhkan keluarga yang harmonis dan penuh berkah.” Orang tua yang menerapkan prinsip ihsan ini dalam kehidupan sehari-hari akan lebih mudah menjaga attachment yang kuat dengan anak-anak mereka.

Selain itu, penting bagi orang tua untuk memberikan ruang bagi anak-anak mereka untuk tumbuh dan berkembang. Terkadang, attachment yang terlalu erat tanpa memberikan ruang untuk kebebasan bisa membuat remaja merasa tertekan atau terkekang. Seperti yang diajarkan dalam tarbiyah Islam, pendidikan dan bimbingan yang baik adalah yang memungkinkan anak untuk belajar dan mengeksplorasi dunia mereka sambil tetap merasakan dukungan penuh dari orang tua. Penelitian dari Stanford University mengungkapkan bahwa remaja yang diberi kebebasan untuk bereksplorasi tetapi tetap merasakan dukungan emosional dari orang tua mereka cenderung memiliki keterikatan yang lebih sehat dan berkembang menjadi individu yang lebih mandiri dan percaya diri .

Attachment yang kuat dengan anak remaja juga membutuhkan ketulusan dan keterbukaan hati dari orang tua. Orang tua tidak harus menjadi sempurna, tetapi harus autentik. Remaja cenderung lebih menghargai orang tua yang jujur tentang kelemahan dan kesalahan mereka, karena ini menunjukkan bahwa mereka juga manusia yang belajar dan bertumbuh. Dengan menunjukkan ketulusan ini, orang tua membantu anak-anak mereka untuk memahami bahwa tidak ada hubungan yang sempurna, tetapi ada upaya yang terus-menerus untuk saling mendukung dan mencintai.

Sebagai penutup, belajar attachment dari anak berarti belajar untuk hadir dengan penuh kasih sayang, mendengarkan dengan sepenuh hati, dan mencintai tanpa syarat. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, orang tua dapat membangun hubungan yang kokoh dan abadi dengan anak-anak mereka, tidak hanya selama masa remaja yang penuh tantangan, tetapi sepanjang hidup mereka. Inilah rahasia untuk menciptakan ikatan yang kuat, penuh kehangatan, dan berlimpah kasih sayang, sebagaimana yang diajarkan oleh ajaran Islam.

Allahu a`lam bishowwab. Bersambug insya Allah

Sobat Sobat Budiman, bila menemukan kesalahan mohon bantu untuk dikoreksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun