Langkah-langkah sederhana bisa diambil oleh orang tua untuk lebih terlibat, seperti mengatur waktu khusus untuk berkomunikasi dengan anak, mendiskusikan apa yang mereka pelajari di sekolah, dan memberikan contoh nyata tentang bagaimana nilai-nilai Islam diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mengajarkan kejujuran, kerja keras, dan rasa hormat kepada orang lain bisa dimulai dari interaksi di rumah.
Sekolah juga dapat memainkan peran yang lebih kolaboratif dengan orang tua. Membangun komunikasi yang efektif antara guru dan orang tua akan membantu memastikan bahwa anak-anak menerima pesan yang konsisten di sekolah dan di rumah. Mengadakan pertemuan rutin antara guru dan orang tua, serta menyediakan platform komunikasi online, bisa menjadi cara untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak mereka.
Sebagai kesimpulan, fenomena orang tua di Indonesia yang menyerahkan hampir semua urusan pengasuhan kepada sekolah menunjukkan adanya kebutuhan untuk mengubah pendekatan terhadap pendidikan anak. Peran orang tua tidak bisa diabaikan; justru harus diperkuat untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan pendidikan yang seimbang dan holistik. Pendidikan tidak hanya tentang prestasi akademis, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai moral yang kuat. Oleh karena itu, kolaborasi yang erat antara orang tua dan sekolah adalah kunci untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang ideal bagi perkembangan anak-anak kita.
Bersambung insya Allah dengan tema tema pengasuhan.
sobat sobat pendidik budiman, mohon koreksi nya bila menemukan ketidakpasan dalam tulisan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H