Selain itu, peran pendidik di sekolah, terutama di boarding school, menjadi sangat krusial. Di lingkungan boarding school, remaja menghabiskan sebagian besar waktu mereka jauh dari keluarga. Oleh karena itu, pendidik harus menjadi figur pengganti yang dapat memberikan dukungan emosional dan moral yang mereka butuhkan. Menurut pendapat Ibnu Sina, penting bagi pendidik untuk memahami bahwa setiap remaja memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dan pendekatan yang mereka gunakan harus disesuaikan dengan kepribadian dan kondisi psikologis masing-masing anak.
Kegiatan ekstrakurikuler dan program bimbingan konseling di sekolah juga dapat menjadi sarana yang efektif untuk membantu remaja menyalurkan energi dan emosi mereka ke dalam aktivitas yang positif. Misalnya, program mentoring yang melibatkan kakak kelas atau alumni dapat memberikan contoh positif bagi remaja dalam menghadapi tantangan hormonal mereka. Sebuah studi dari American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa remaja yang terlibat dalam kegiatan yang terstruktur dan didukung oleh lingkungan yang positif cenderung memiliki kesejahteraan emosional yang lebih baik dan lebih mampu mengelola hubungan interpersonal mereka dengan bijaksana.
Namun, yang tidak kalah penting adalah peran keluarga dalam mendukung proses ini. Orang tua harus tetap terlibat dalam kehidupan anak mereka, meskipun anak tersebut tinggal di boarding school. Menjalin komunikasi yang teratur dan memberikan dukungan dari jauh dapat membuat remaja merasa dicintai dan diperhatikan. Penelitian dari Harvard Graduate School of Education menunjukkan bahwa keterlibatan aktif orang tua dalam kehidupan anak mereka, meskipun secara fisik terpisah, memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan emosional dan perkembangan sosial anak.
Sebagai penutup, masa remaja adalah masa yang penuh dengan peluang dan tantangan. Banjirnya hormon cinta adalah bagian alami dari perkembangan ini, tetapi dengan bimbingan yang tepat, remaja dapat diarahkan untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang sehat dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Orang tua dan pendidik, sebagai sahabat dan pembimbing, memiliki peran penting dalam memastikan bahwa remaja melewati masa ini dengan keyakinan dan akhlak yang kuat, siap untuk menjadi individu dewasa yang matang dan bertanggung jawab.
Allahu A`lam bi showwab. Insya Allah bersambung...
Note: Sobat-sobat pendidik yang budiman, bila sobat menemukan ketidakpasan dari opini ini mohon koreksinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H